Bab 4

149 14 0
                                    

 merasa tidak ada pergerakan dari khalista, reza melihat gadis itu sudah tertidur di pelukan nya, dengan sigap reza membetulkan posisi khalista dan kembali menjalankna mobil nya ke arah apertemen khalista.

setibanya di apartemen reza bigung bagaimana cara membangunkan gadis ini? ingin rasanya ia bangun kan tapi ada rasa kasihan di benak nya.akhirnya mau tidak mau reza membangun kan gadis ini dengan lembut, cukup lama membangun gadis ini hingga akhirnya khalista pun bangun.

" maaf saya ketiduran" ucap khalista sambil menglap sisa air di mata dan di hidung nya.

" ya santai aja" ucap reza

" mana hp mu?"tanya khalista

awalnya reza bingung untuk apa gadis ini dengan handphone nya. tapi tanpa pikir panjang reza memberi kan ponsel nya dan gadis itu pun dengan cepat memasukan nomor ke handphone reza.

" aku sudah ngasih no ku kesini, kalau ada apa2 telpon saja" ucap khalista sambil turun dari mobil reza, belum sempat reza menjawab khalista sudah masuk ke lobby apertemen nya dan meninggal reza yang mematung di mobil. betapa senang nya pemuda itu saat mendapat nomor khalista. dan reza pun kembali ke barak nya dengan senang.

  sesampainya di barak, reza masih senyum2 dan itu membuat semua junior dan teman-teman nya heran, seorang reza yang terkenal kejam,tegas,dan dinggin. bisa tersenyum2 seperti orang gila. tapi tidak ada satu pun dari mereka yang menegur reza hingga sahabat nya roza lah yang menegur reza dan menanya kan kenapa pemuda itu senyum-senyum

" woi za, gua tau lu jomblo tapi jangan jadi gila juga dong" ucap roza sambil mengunjang badan kekar reza.

" apaan sih ro, gua lagi bahagia ni, dapat no cewek cantik" jawab reza

" lah iya?! mana-mana orang nya gua mau liat" 

JEDEG!!

reza ingat bahwa ia dan khalista tidak sempat berfoto, dan ia pun kembali murung dan frustasi.

" lah kenapa ? tadi seneng, mana foto nya" tanya roza

" itu dia ro... gua lupa foto sama dia, eh kalau enggak salah anak-anak ada foto nya di berkas" jawab reza anutsias

" tunggu berkas? eh..ini cewek yang nolongin elu kemaren?" jawab roza

" iya wak,,ada lu tau kan?" jawab reza

" yang mana? kan ada 2 yang satu dinggin kek kulkas 30 pintu, yang satu lembut dan frenly" tanya roza

" yang kulkas 30 pintu" jawab reza malu-malu

" lah gimana ceritanya lu bisa dapat?" tanya roza

"lu pake pelet ya?" ucap pemuda itu lagi

dan boom,, tanggan reza sudah berada di kepala roza memberi anak itu pelajaran.

" walaupun gua enggk seganteng elu, gua kaga pake pelet juga kali" jawab reza

" ya jadi gimana?" roza bertanya kembali

" ya gitu,gua ajak jalan dan kita jalan-jalan,," jawab reza malu-malu

" tapi keknya ada yang enggk bener" ucap roza

" apaan?" tanya reza

" SELISIH UMUR KALIAN JAUH NJR" teriak roza, membuat semua orang di sekitar mereka memandang mereka heran, dan itu membuat reza malu 

" eh cuguk,, jangan teriak juga kali" ucap reza

" kan gua bener, lu kan 26 dia berapa?" ucap roza

" di,,dia 17?" ucap reza ragu karna ia tidak menanya kan umur gadis itu tadi.

" pedo lu,, selisih 9 taun njr.. enggak cocok jadi calon lakik lu,, calon bapak atau calon abg deh baru cocok" ucap roza

" iihh,,umur itu hanya angka cuy" bela reza

" DASAR PEDOFIL" teriak roza sambil lari menjauh dari reza. dan aksi kejar-kejaran pun terjadi di barak itu,

" tumben senior pada gila semua" ucap salah satu junior mereka david

" auk,kaga liat" jawab saly

" lu kaga balik ke barak lu? ngapain main ke barak cowo" ucap david

"Bosan" jawab nya sally dan mereka pun kembali fokus ke game di handphone mereka.



miss dektetif and mr. TNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang