Bab 8

112 7 0
                                    

jalanan yang macet membuat perjalan mereka melambat, sempat terjadi sesi senyam di dalam mobil itu, dimana semua penumpang nya sedang memikir kan masalah masing-masing. hingga khalista membuka sesi pembicaraan disana.

" ku harap kk bisa menjaga rahasia kami berdua" ucap khalista

" masalah itu kau bisa percaya pada ku, tapi ada 1 pertanyaan di kepala ku" ucap reza

" apa kak?" tanya angel

" umur kalian?" tanya reza

" kami 19 tahun, sebenarnya kami sudah tamat SMA 3 tahun yang lalu jalur akselarasi. tapi karna ada tugas kami di masukan kembali ke SMA dengan alasan lambat masuk sekolah" jawab angel

" tugas apa? sampe kalian harus masuk SMA lagi" tanya reza

" bandar narkoba yang selalu mencari target anak SMA. baru minggu lalu kami tanggap dan kami berdua berencana akan keluar dari sekolah itu 2 atau 3  hari lagi" jawab khalista 

" tunggu bandar? hmm sepertinya aku tau berita itu" ucap reza

" dan sudah berapa lama kalian ikut dalam kesatuan ini? apa kalian tidak terlalu muda untuk ini?" tanya reza

" kami sudah bergabung dari usia 16 tahun, itu pun kami menjadi anggota karna tidak sengaja waktu itu" ucap khalista

" tunggu tidak sengaja bagaimana?" tanya reza

" waktu itu kami sedang di starbuck, tiba-tiba saja ada aksi teroris, ya karna sepontan akhirnya aku dan khalista membantu orang-orang di sekitar kami untuk keluar dan saat kami mo keluar. kami di hambat 3 orang bersenjata laras panjang dan mau tidak mau aku dan khalista melawan meraka dengan tanggan kosong. ya walaupun khalista hebat dalam bidang bela diri peluru tidak dapat di elakan dari nya. khalista menerima 5 tembakan dan aku 2 tembakan. tapi pada akhirnya kami mengamankan semua teroris itu.  setelah mengamankan tim brimob mengamankan teroris itu, dan sesudah kejadian itu, kami selalu di panggil ke polri" jawab angel dengan panjang lebar, membuat pemuda bernama reza itu geleng-geleng kepala.

" tapi kami baru di legal kan masuk tim saat umur 17" jawab khalista.

mendengar penjelasan dari gadis2 ini membuat reza minder dengan prestasi nya dengan kedua gadis itu.

" tapi kami tidak sehebat kk yang bertugas menjaga perbatasan papua dan kalau tidak salah kk pernah juga di tugas kan di libanon kan?" ucap khalista 

mendengar itu angel sedikit takut khalista mengingat masa2 saudara nya di bawa pulang hanya badan saja.dan benar saja gadis bernama khalista itu sudah berkaca-kaca2, tiba-tiba tanggan kekar reza membekap gadis itu dalam pelukan kan ya sambil menyetir. melihat itu angel hampir berteriak tapi mau tidak mau gadis itu harus menahan suaranya agar tidak merusak suasana yang lembut ini.



miss dektetif and mr. TNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang