Bab 2

210 12 0
                                    

Dan gadis itu pun pergi meninggalkan para preman dan khalista disana, khalista pun kembali ke arah angel dimana gadis itu sudah melakukan pertolongan pertama kepada tentara itu.

" sebaiknya kita ke UGD dulu sa" ucap angel

" kenapa? Dalam ya?" tanya khalista sambil memesan taxi online untuk mereka

" dalam, dan ini harus di jahit" ucap angel yang sedikit panik saat melihat darah yang merembes dari perban-perban yang ia lekatkan ke perut tentara itu.

" anu.. Lebih baik kalian pulang saja, biar saya saja yang berobat" ucap reza

" sudah anda diam saja, oh iya dimana pisau altor itu?" ucap khalista

" kok tau ?"

" tau lah, kalau udah dalam gitu lukanya.  plus kantong holder pisau mu juga enggak ada di badan mu" ucap khalista 

sambil mencari pisau bareta milik reza tak lama barang yang di cari pun dapat, dan khalista pun membersihkan pisau itu dari darah dan mengembalikan nya ke reza. Dan tak lama taksi pun datang mereka pun pergi menuju UGD terdekat, di dalam mobil reza sudah pucat pasih membuat angel sedkit takut dan menyuruh supir agar lebih cepat, sedang kan khalista masih anteng dan masih bersikap datar di dalam mobil. Sesampai nya di UGD reza di bawa ke ruang tindakan meninggal kan khalista dan angel di lobby rumah sakit itu,

" ku rasa kita pergi saja aku malas berurusan dengan tentara-tentara itu" ucap khalista

" ya sudah ayok" ucap angel. Di saat merek ingin pulang, mereka harus membatal kan niat mereka karna anggota tentara itu sudah berada di depan mereka dan meminta keterangan mereka di kantor mereka. Ya mau tidak mau mereka mengikuti arahan yang di berikan.

" kalah cepat ngel"ucap khalista malas saat mereka di bawa menggunakan mobil dinas TNI dimana itu sangat mencolok di rumah sakit itu.

Setibanya di kantor mereka langsung di intrograsi, kedua siswa itu terlihat sangat rileks bahkan para tentara disana sengaja memberi mereka aura yang sedikit mengintimidasi tapi hasil nya nihil, tidak ada raut wajah ketakutan di kedua wajah cantik siswi itu. Bahkan biasanya orang awam akan takut atau merasa tidak nyaman dengan aura yang mereka berikan ini. setelah di introgasi kedua siswi itu di antar pulang ke rumah mereka , karna melihat jam sudah larut malam

" lu nginep rumah gua kan ngel?" tanya khalista sambil memainkan handphone nya,

" boleh sih" jawab angel yang sama-sama sedang memainkan handphone nya.

Sudah 3 hari sejak kejadian itu reza pun sudah kembali tugas di kesatuan nya,tapi ia masih kepikiran dengan gadis bernama khalista itu. Hingga akhirnya ia meminta anak buah nya kemaren untuk mendapat kan data-data gadis-gadis itu. Saat melihat profil khalista ia tersadar bahwa kedua gadis ini berada di SMA nya dulu yang tidak jauh dari kompi nya sekarang. Ia pun langsung pergi ke SMA itu membuat rekan dan anak buah nya heran mau kemana komandan mereka itu. Setibanya di sana ia menemui tata usah dan bertanya kelas gadis itu. Setelah mendapat kan kelas gadis-gadis itu reza pun langsung menuju ke kelas dan saat ia masuk dan meminta izin kepada guru studi yang masuk, para anak kelas khalista dan angel heboh, bagaimana tidak heboh seorang tentara berpakaian dinas masuk kelas tiba-tiba dan mencari mereka. Mau tidak mau mereka berdua mengikuti reza ke roftop sekolah mereka.

"ada apa ya pak?" tanya angel penasaran

" saya mau menggucapkan terima kasih atas bantuan kalian berdua, sebagai ucapan terima kasih kalian bebas sekolah hari ini" ucap reza sambil senyum. Angel dan khalista cukup terkejut dengan itu, tapi khalista emang bermuka datardan  gadis itu pandai dalam menyebunyikan ekspresinya.

"kalau begitu bisa kita pergi sekarang? Ku rasa kakak kelas yang berada di ujung itu akan menerjang pak reza kalau kita enggk pergi sekarang" ucap khalista sambil memasang erphone ke telingga nya.

Setalah jalan-jalan seharian akhirnya mereka pun di antar pulang reza. Karna arah pulang nya lebih dulu angel akhirnya khalista menjadi penumpang terakhir pulang. Selama di perjalanan mereka tidak ada membahas apa pun. Bahkan gadis itu tidak berbicara membuat situasi di mobil cangung dan penuh hawa dingin, mau tidak mau akhirnya reza membuka percakapan dahulu dengan menayakan hal-hal rendom kepada khalista.

" ha, ada satu yang ingin ku tanya kan kepada mu dari siapa kau belajar bela diri? Dari gerakan yang kau tunjukan kemarin itu setingkat angkatan darat" tanya reza

" oh, aku belajar dari saudara ku dulu" balas khalista

" kalau boleh tau siapa namanya? Mana tau aku kenal"

" tentu kau kenal, kalian 1 angkatan di akmil" jawab khalista

" jhondre.. Mayor jhondre.." ucap khalista sedih

" almarhum jhon?" balas reza kaget. Ternyata rekan nya dulu lah saudara gadis di samping nya ini.

miss dektetif and mr. TNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang