Bab 9

106 8 0
                                    

biasanya khalista akan tenang saat di peluk. tapi hari ini gadis ini sedikit aneh,setelah kejadian di peluk tadi, ia selalu memandang kaca sambil memegang tanggan sebelah kiri nya dengan kuat.  sayang reza maupun angel tidak memperhatikan tingakah aneh khalista ini. 

setelah sampai di apertemen nya angel, khalista ikut turun dengan dalih ingin mengginap disana, reza pun paham dan pamit kepada kedua gadis itu dan kembali ke barak nya.

saat akan siap-siap ingin tidur, khalista kembali bangun dan duduk di balkon dengan silet di tanggan kanan nya. angel yang sudah tidur saat sampai di rumah tidak tau bahwa sahabat nya itu sedang kambuh. 

tetes demi tetes darah keluar dari pergelangan tanggan cantik gadis bernama khalista itu, tapi tidak ada ekspresi muka kesakitan di muka gadis itu, malah hanya muka datar dan mata yang terus menggeluar kan air . sudah ada 5 goresan  di pergelangan nya, tapi gadis itu hanya diam dan menatap langgit malam yang bersih dimana ia dapat melihat bintang-bintang dari jauh. 

angel terbangun karna haus malam itu, dan saat ia ingin berjalan ke arah dapur ia melihat khalista sudah terbaring di balkon dengan bersimbah darah. dengan cepat gadis itu belari ke arah khalista dan menggecek keadaan gadis itu. untung nya gadis itu masih hidup. dengan cepat ia merobek baju nya dan mengikatkan kain itu ke tanggan sahabat nya itu. dan ia kembali belari ke dalam kamar untuk mengambil telpon dan berencana menelpon ambulance tapi malah tertelpon reza.

suara HP pun membangun kan pemuda bernama reza itu, dengan lemah pemuda itu menjawab panggilan itu.

" ya hallo dengan reza disini"

" kak reza tolong.. tolong kak,, khalista kak"

"AH,, kalian kenapa?okok tenang kk segera meluncur kesana" ucap reza

dengan cepat pemuda itu menyambar jaket,dompet dan kunci nya dan segera pergi. saat keluar barak, ia bertemu dengan roza, 

" kemana lu?"

" gawat doi gua kenapa-kenapa nih keknya, lu ikut gua, lu kan medis" ucap reza menarik roza. mau tidak mau pemuda yang baru selesai piket itu akhirnya ikut dengan reza ke apertement angel.

hanya membutuh kan 5 menit untuk sampai disana, entah bagaimana caranya reza mambawa mobilnya sampai bisa 5 menit sudah berada di apertemen angel.

" ngel kk udah di lobby lantai berapa?"

" 25 kk no 2288"

" otw"

reza ,roza pun dan di kawal keamaanan lobby belari ke apart nya angel, setibanya di sana pintu apart sudah di buka angel dan angel masih berusaha membangun kan khalista. reza dan roza kaget dengan genangan darah di sekitar angel

"ngel kamu luka juga?"

" enggak kak cuman khalista doang.. tolong kak"

" ro tolongin dong"

" kaga bisa, harus ke RS buruan, udah terlalu banyak darah yang keluar"

"minggir biar aku yang gendong" 

dan akhirnya ke empat manusia itu kembali belari ke lobby dan dengan secepat kilat reza mambawa mobil menuju IGD terdekat

miss dektetif and mr. TNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang