[Revised] Epis๏de 2

545 96 6
                                    

Setelah malam pengumuman pergantian pemimpin klan, tiga hari berlalu hari ini. Selama tiga hari terakhir juga Chris terkurung di ruang kerjanya. Rasanya seperti di karantina bersama tumpukkan dokumen yang tidak ada habisnya. Padahal, Chris merasa tangannya tak berhenti untuk mengerjakan mereka. Tapi akhirnya hari ini dia bisa menghirup udara segar. Tiga hari berturut-turut hanya duduk dan menggerakkan jari, demi Dewi Bulan, punggungnya seperti akan mati.

Cuaca hari ini cukup bagus. Sebelumnya dia juga melihat arena latihan para warrior, mereka sungguh terlihat sangat bersemangat. Chris juga sangat bersemangat sekarang ini. Dia sudah siap, rapi dengan setelah hitam untuk berburu. Ya, dia akan pergi ke gunung untuk berburu.

"Chris? Mau ke mana?"

Sebuah suara yang begitu lembut menyapa pendengarannya. Chris berbalik untuk melihat siapa pemilik suara indah ini, yang sebenarnya dengan mata tertutup rapat pun Chris tetap bisa mengenali siapa pemiliknya. Itu adalah ibunya, Hyuna. Wanita cantik itu sepertinya baru saja bangun dari tidurnya, gaun tidur putih yang tertutup dengan jubah satin berwarna senada masih melekat di sana.

"Ah, ibu, selamat pagi,"

Hyuna mengangguk. Wanita dengan rambut hitam tergerai itu masih diam menunggu jawaban dari pertanyaannya.

"Aku akan pergi berburu di gunung. Aku butuh melatih otot-ototku. Tiga hari berturut-turut aku di kurung oleh Minho bersama kertas,"

Chris menjawab pertanyaan ibunya dengan raut wajah yang terlihat sedih. Bahkan tubuh besarnya itu bergelayut manja pada ibunya. 

"Apakah harus pergi ke gunung? Jika hanya ingin berlatih, kau bisa berlatih bersama warrior di arena, tidak perlu pergi ke gunung. Tempat itu berbahaya,"

Chris tersenyum lembut pada ibunya yang sekarang ini menatapnya dengan penuh rasa khawatir, merasa sangat keberatan dengan rencana Chris.

"Ibu, dengarkan aku. Saat ini aku adalah werewolf terkuat di klan ini, hanya pergi ke gunung untuk berburu tidak akan membuatku dalam bahaya. Aku akan mengajak Jeongin bersamaku, dia akan melindungiku"

Bukannya tenang, Hyuna, malah semakin gusar. Bagaimana bisa anak bungsunya melindungi anak tertuanya?

"Tidak usah khawatir Bu. Aku dan Jeongin akan baik - baik saja. Sebenarnya sudah dari lama Jeongin ingin pergi ke gunung, tapi ayah tidak pernah memberinya ijin, jadi menurutku ini waktu yang tepat untuk mengabulkan keinginannya itu,"

Walau sedikit ragu dan dengan rasa khawatir yang masih menyelimuti hatinya, Hyuna akhirnya mengangguk. Anak-anaknya pasti akan baik-baik saja. Chris tersenyum begitu melihat ibunya yang akhirnya terlihat sedikit lebih tenang.

"Panggil Jeongin untukku. Bilang padanya untuk memakai setelan berburunya, dan bilang juga aku akan menunggu di gerbang perbatasan,"

Pelayan yang kebetulan lewat tak jauh dari tempat Chris dan Hyuna berdiri mendapat perintah dari Chris.

"Aku pergi dulu Bu. Jangan lupakan sarapanmu,"

Chris memberi kecupan di dahi ibunya. Tubuh gagahnya mulai menghilang dari pandangan Hyuna. Dalam hati Hyuna terus merapal doa pada Dewi Bulan agar memberi kedua anaknya perlindungan.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[On Going] ROSE | ChanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang