[Revised] Epis๏de 8

150 22 4
                                    

Hyunjin terbangun di pagi hari berikutnya. Dia merasa bingung, kapan tepatnya dia tertidur. Dia tidak mengingat jika dirinya naik ke atas ranjangnya semalam. Dalam kebingungannya itu, Hyunjin secara tidak sadar menggaruk leher belakangnya. Tangannya yang sedang menggaruk itu tiba-tiba saja berhenti, dahinya juga mengerut. Dia pelan-pelan meraba tengkuknya itu. Ada yang aneh, tengkuknya terasa tidak rata.

"Ini, bukankah ini seperti bekas gigitan?"

Kepalanya ia bawa mengingat hal apa saja yang terjadi kemarin hari. Dia ingat sore hari kemarin Chris datang ke pondoknya. Ya benar! Kemarin ada Chris di sini. Tapi kemana sekarang serigala alpha itu? Bertanya-tanya keberadaan alpha klan barat itu, memori lain yang berkaitan dengannya kembali muncul.

"Ah! A-aku dan Chris berciuman,"

Hyunjin merona di pipinya. Dia menutup seluruh wajahnya dengan telapak tangan. Dia malu sekali. Bisa-bisanya dia melakukan hal seperti itu. Ah sial! Ingatan tentang ciuman panas itu terus saja berputar-putar di dalam kepalanya. Membuat wajahnya semakin panas, memerah seperti tomat.

Di tengah ingatannya yang sedang bernostalgia, punggungnya tiba-tiba menegak. Ada yang tidak benar. Hyunjin meloncat turun dari tempat tidurnya. Menyambar mantel yang dilihat matanya. Buru-buru dia keluar dari pondoknya. Hyunjin berlari menuju bagian Utara gunung. Dia mengubah dirinya menjadi serigala, mempercepat gerakannya. Sesuatu yang buruk terjadi tanpa sepengetahuannya!

Lee Minho menghadang Chris yang baru saja menginjakkan kaki di depan gerbang kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lee Minho menghadang Chris yang baru saja menginjakkan kaki di depan gerbang kediamannya. Dengan isyarat mata yang jelas, Minho membawa dirinya menuju ruang kerja. Chris sendiri dengan tenang mengikuti Minho. Pasti ada sesuatu yang tidak benar jika melihat ekspresi wajah Minho barusan.

"Dini hari tadi, seorang warrior datang padaku dengan sebuah surat,"

Minho menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat dengan segel lilin berwarna merah. Alis Chris mengeryit. Segel lilin merah berarti surat ini adalah surat darurat. Dalam lipatan kertas ini ada masalah serius yang menunggu untuk dibaca.

"Itu masih utuh. Aku tidak berani membukanya untuk mewakilimu. Menurut utusan yang membawa surat itu, suratnya harus kau sendiri yang membaca,"

Chris tanpa menunggu lagi segera membuka segel amplop itu. Dia membuka selembar kertas dengan warna senada dengan amplop, netranya bergulir membaca setiap baris tulisan di atas kertas itu. Tatapannya berubah tajam, serius. Surat ini benar-benar membawa masalah.

"Minho kau harus menggantikan aku untuk seminggu ke depan. Ah tidak, aku akan meminta ayah untuk menggantikanku. Kau tolong bantu dia. Aku harus ke klan utara secepatnya,"

Minho menatap Chris, meminta penjelasan pada pemimpin klan itu.

"Suratnya ditulis oleh Mina. Ada masalah serius di sana. Mina meminta diriku datang secepatnya untuk membantu,"

Minho mengangguk paham. Tidak bertanya lebih lanjut tentang masalah apa yang sebenarnya terjadi. Chris tidak mengatakannya sejak awal, berarti masalah itu tidak bisa sembarangan diceritakan kepada orang lain yang tidak bersangkutan.

[On Going] ROSE | ChanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang