Chris berdiri sambil bersandar pada tembok gerbang utama klannya. Sebentar lagi tengah hari, matahari hampir sempurna berada di atas kepala. Chris itu sedang menunggu dua teman yang akan pergi bersamanya ke Klan Utara. Alpha itu sesekali bersiul untuk mengurangi kebosanan. Kadang dia tertawa sendiri, entah memikirkan apa dalam kepalanya itu.
"Kau tidak gila kan? Kau baru jadi ketua klan genap dua bulan hari ini,"
Suara renyah seorang wanita membuat tubuh Chris menegak. Akhirnya orang yang membuatnya menunggu 30 menit lamanya muncul.
"Aku tidak tau jika alpha wanita juga butuh waktu lama untuk berdandan?"
Wanita dengan rambut hitam yang datang tadi melotot ke arahnya.
"Kaulah yang membuat masalah! Demi Dewi Bulan, kau mengacaukan hari liburku. INI ADALAH HARI LIBURKU!"
Chris meringis. Satu lagi muncul wanita dengan rambut coklat kemerahannya. Ekspresi di wajahnya sungguh menakutkan. Kedua alisnya itu menukik tajam, matanya menatap Chris penuh permusuhan. Chris bersumpah, jika kedua mata itu akan mengeluarkan sinar laser yang bisa melubangi tubuhnya.
"Chaeryeong tenanglah, oke? Ada alasan kenapa aku memilih kalian untuk menemaniku dalam perjalanan ini,"
Keduanya menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menunggu kalimat Chris yang belum selesai.
"Klan utara punya masalah yang sangat penting. Ketua klan sampai menulis surat darurat langsung untukku. Aku tidak bisa mengatakan apa masalahnya sekarang. Begitu sampai di klan utara kalian akan tau. Dan juga, aku hanya percaya pada kalian untuk menemaniku,"
Kedua wanita itu kini saling berpandangan, menilai apakah alasan yang dikatakan Chris ini cukup bagus untuk mereka.
"Baiklah. Tapi aku ingin kau menambah jatah libur kami berdua untuk bulan depan,"
Chris tersenyum, mengangguk. Baiklah, itu bukan masalah besar. Biarlah nanti Minho mengurus tentang hal ini. Sekarang mereka harus segera berangkat. Semakin mereka menunda waktu, semakin lama mereka sampai di klan utara. Chris ingin sampai di sana sebelum matahari terbenam jika memungkinkan. Intinya dia tidak ingin berkemah.
"Ayo bergegas, kita harus sampai sebelum matahari terbenam,"
Ryujin dan Chaeryeong mengangguk bersamaan. Mereka berdua berjalan meninggalkan pekarangan kediaman utama klan, mengikuti langkah besar pemimpin mereka.
Tepat saat matahari tenggelam di hari itu, kelompok Chris tiba di gerbang utama Klan Utara. Chris sedikit bingung pada mulanya, karena gerbang utamanya berbeda dengan yang terakhir kali dia ingat. Tapi tak sempat dia memikirkan bentuk gerbang yang berubah, mereka sudah dihadang oleh penjaga yang berjaga di waktu itu.
"Kami tamu penting Ketua Klan,"
Chaeryeong maju di depan Chris. Wanita itu menunjukkan sebuah plakat perak kepada dua penjaga yang menghentikan mereka. Melihat plakat perak itu, kedua penjaga tadi langsung membungkuk meminta maaf berulang kali. Tiga orang di depan mereka ini benar-benar tamu yang sangat penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] ROSE | Chanjin
Перевертні"Semoga takdir mengembalikan kita, Luna" Kala itu takdir memisahkan keduanya. Tapi Chris masih bergantung pada takdir, masih mengharap pada garis yang dibuat penciptanya agar dia bisa kembali bersama kekasihnya. "Kita akan bersama lagi, tidak peduli...