Chris langsung mendorong Jeongin agar menyingkir dari hadapannya. Dia setengah berlari menuju halaman depan rumahnya. Jeongin bilang Hyunjin datang. Kalau saja Jeongin menipunya, dia akan membunuhnya besok pagi.
Tapi, Jeongin sepertinya selamat, dia tidak akan mati besok pagi karena Chris. Hyunjin benar-benar datang. Alpha itu berdiri di depan kurungan besi yang berisi rogue dari klan utara. Orang-orang dari klan utara masih ada di sana, mereka semua menepi, memberi ruang untuk Hyunjin.
"Hyunjin?"
Hyunjin menoleh kepada sumber suara yang memanggil namanya. Hyunjin berbinar di matanya saat melihat orang yang memanggilnya. Itu Chris.
"Kenapa datang di malam hari seperti ini?"
Chris melepaskan jaket yang masih di pakainya, memakaikan pakaian tebal itu kepada Hyunjin. Hyunjin sendiri matanya mengedar, melihat orang-orang yang ada di sekelilingnya.
'Chris, ada banyak orang,'
'Biarkan saja. Jangan dipikirkan,'
Keduanya berbicara melalui mindlink. Hyunjin sedikit khawatir. Dia itu sangat peka. Dia dengan jelas merasakan kalau orang-orang di sekelilingnya itu sedang menatap tajam mereka berdua.
"Apa yang sedang kalian lihat? Minho, Jeongin segera antarkan para tamu ini ke kamar mereka,"
Aroma amber yang menyengat menyapa indra penciuman orang-orang di sana. Mereka yang mencium aroma amber itu secara naluriah berjalan mundur, membuat jarak lebih besar. Pemimpin klan itu sedang dalam suasana hati yang buruk. Mereka mau tidak mau segera pergi mengikuti Minho dan Jeongin yang memandu jalan menuju tempat mereka untuk beristirahat. Tidak mau mati sia-sia karena pheromone kemarahan pemimpin klan.
"Maafkan kelancanganku, Tuan Pemimpin. Apakah ini adalah Sang Guardian itu?"
Chris menoleh, dia melihat Jihoon yang berdiri di samping mereka. Pria itu membungkuk kepada Hyunjin memberi hormat. Hyunjin cepat-cepat menahan bahu Jihoon.
"Tidak, tidak. Tidak perlu memberi hormat seperti itu,"
Jihoon tersenyum, dia mengangguk.
"Kamu ini vampir, kan? Sudah lama sekali aku tidak melihat kalian,"
Jihoon lagi-lagi mengangguk.
"Banyak dari kami yang tinggal dan berbaur di wilayah manusia. Mungkin jika tidak salah, saya adalah satu-satunya vampir yang masih menetap di wilayah ini,"
Hyunjin menopang dagunya.
"Kau bersama rombongan dari klan utara kan? Kau tinggal di sana? Mereka merawatmu dengan baik?"
"Ya Tuan. Pemimpin klan sangat baik. Saya di beri kehormatan untuk menjadi salah satu orang yang dipercayainya,"
Hyunjin mengangguk.
"Mereka ini, berapa banyak orang yang rugi karena mereka?"
Hyunjin bertanya entah kepada Chris atau Jihoon. Alpha itu menyentuh kurungan besi yang berisi lima serigala rogue dari klan utara. Pandangan Hyunjin yang tadinya lembut kini berubah sendu.
"Tiga orang meninggal dunia, dan lima orang mengalami luka serius,"
Kedua iris Hyunjin bergetar. Lima serigala rogue itu mulai meringik, entah mereka itu merasa ketakutan atau apa. Tapi sepertinya mereka terpengaruh dengan suasana hati Hyunjin sekarang ini.
"Di mana kunci kurungannya? Aku akan membawa mereka kembali ke gunung,"
Jihoon melihat ke arah Chris. Lewat tatapan matanya dia bertanya 'apakah tidak apa-apa jika melepaskan serigala rogue ini?' Chris mengangguk, meyakinkan Jihoon jika tidak akan terjadi masalah apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] ROSE | Chanjin
Hombres Lobo"Semoga takdir mengembalikan kita, Luna" Kala itu takdir memisahkan keduanya. Tapi Chris masih bergantung pada takdir, masih mengharap pada garis yang dibuat penciptanya agar dia bisa kembali bersama kekasihnya. "Kita akan bersama lagi, tidak peduli...