Chris memegangi kepalanya yang mendadak terasa berat. Dia juga berulang kali menghela napas. Masalah di Klan Utara sudah mendapatkan penyelesaian, dia bisa segera pulang kembali ke klannya. Harusnya Chris merasa senang, bukannya malah sakit kepala seperti ini.
"Kau harus menyiapkan penjelasan untuk orang-orang di rumah, Chris. Kau akan pulang dari perjalanan bisnis dengan membawa oleh-oleh lima ekor serigala rogue,"
Ryujin menepuk punggung Chris lembut, memberikan dukungan mental. Ya, pada akhirnya para elder di sini berhasil diyakinkan. Mereka setuju untuk tidak membinasakan kelima rogue yang membuat masalah itu.
"Kenapa aku harus membawa pulang serigala-serigala gila itu? Sialan sekali wanita Myoui itu!"
Ryujin saling pandang dengan Chaeryeong. Chaeryeong mengendikkan bahunya, bukan urusannya, dia kemari hanya untuk menemani ketuanya dalam perjalanan, bukan untuk menghibur pria besar yang seperti ingin menangis itu.
"Tuan Pemimpin Klan Barat,"
Seorang pria datang menghampiri mereka bertiga. Pria itu menunduk memberi salam kepada Chris. Chris mengangkat tangannya, meminta pria itu agar segera menegakkan kepalanya.
"Saya minta maaf jika permintaan Nona Myoui menyusahkan Tuan Pemimpin. Tapi perjalanan menuju gunung untuk menemui Guardian lebih mungkin dilakukan dari daerah Klan Barat. Karena rogue-rogue itu harus dibawa dengan kurungan, jalur dari Klan Utara menuju gunung sangat tidak mungkin untuk dilewati, melihat medannya yang terlalu terjal untuk dilalui kereta,"
Pria itu berbicara dengan suara tegasnya. Pria itu menjelaskan tentang alasan mengapa Chris harus membawa para rogue itu kembali ke klannya. Chris mengangguk. Ya, memang jalur menuju gunung di Klan Utara tidak sebagus jalur di Klan Barat. Jalur di klan ini, kurang lebih Chris cukup paham seburuk apa kondisinya untuk dilalui kereta.
"Ya, ya tak masalah. Lagi pun, aku di sini ada untuk membantu menyelesaikan masalah ini,"
Chris berdiri dari duduknya. Dia menepuk-nepuk bagian belakang celananya, menghilangkan debu yang mungkin saja menempel di sana karena dia duduk di tanah tanpa alas. Dia juga meregangkan tubuhnya yang terasa sedikit kaku karena duduk terlalu lama.
"Jihoon, apa persiapannya sudah selesai? Aku harus segera berangkat sekarang,"
Pria yang dipanggil Jihoon itu mengangguk.
"Ya, Tuan. Semuanya sudah siap berangkat,"
Chris mengangguk. Dia berjalan lebih dahulu, Ryujin dan Chaeryeong mengikuti di belakangnya. Jihoon menyusul paling terakhir. Mereka berdua berjalan beriringan menuju halaman depan kediaman Mina. Begitu mereka sampai, Mina sudah berada di sana. Chris memberi kode kepada Ryujin dan Chaeryeong untuk memastikan barang bawaan mereka tidak ada yang tertinggal.
"Memangnya kau harus kembali secepat ini? Selama kau di sini, kita hanya membicarakan pekerjaan,"
Mina dengan tangannya yang menyilang di depan dada datang mendekat kepada Chris. Pandangan wanita pemimpin klan itu terlihat fokus kepada para bawahannya yang sedang memeriksa keamanan barang bawaan utama Chris.
"Mau bagaimana lagi, aku datang memang untuk mengurus pekerjaan kan? Bukan untuk piknik, juga serigala-serigala itu harus segera dipulangkan ke tempatnya,"
Mina mengangguk, menyetujui ucapan Chris.
"Semuanya sudah siap, Ketua. Kita bisa segera berangkat,"
Chris mengangguk. Pria itu berbalik menghadap kepada Mina dan mengulurkan tangan.
"Aku harus berangkat. Lain waktu, jika pekerjaanku tidak menumpuk, aku akan datang lagi bersama Jeongin"
Mina menerima uluran tangan Chris, mereka berjabat tangan. Mina tersenyum dan mengangguk. Chris ingin menarik tangannya, tapi Mina malah menarik Chris. Tubuh Chris hampir saja menabrak tubuh Mina. Wanita pemimpin klan itu mendekatkan bibirnya pada telinga Chris, membisikkan sesuatu di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] ROSE | Chanjin
Kurt Adam"Semoga takdir mengembalikan kita, Luna" Kala itu takdir memisahkan keduanya. Tapi Chris masih bergantung pada takdir, masih mengharap pada garis yang dibuat penciptanya agar dia bisa kembali bersama kekasihnya. "Kita akan bersama lagi, tidak peduli...