PART 13💔

5 1 0
                                    

Happy reading 📖

"Lebih baik mengatakan apa yang sebenarnya, daripada harus berbohong walaupun demi kebaikan,"

-Bilqies Putri Fajrina-

"Makasih ya, aku bakalan kasih tau sesuatu ke kamu di suatu saat nanti, dan ini bakal jadi surprise buat kamu,"

Sesampainya di rumah Gama selalu tersenyum ia tidak menyangka akan melakukan semua ini, Bilqies gadis yang ia bayangkan menjadi kekasihnya sekarang sudah resmi menjadi tambatan hatinya.

Di lain sisi dia juga bingung apakah Bilqies tetap akan menerimanya setelah tahu bahwa ia adalah Gama bukan Tama.

"Apa lo bakal tetap sama gue setelah Lo tau semuanya, gue bodoh kenapa gue gak jujur dan sekarang gue malah libatin Tama," gerutu Gama yang mulai bimbang.

Tama yang melihat saudaranya berbicara sendiri merasa heran apa ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.

"Weh ... Gam Lo udah sinting ya, gue liat Lo ngomong sendiri udah mirip kek orang patah hati aja kau ini," ujar Tama meledek saudaranya.

"Dih apaan Lo kira gue sakit jiwa?" tanya Gama yang mulai kesal.

"Siapa tau begitu," jawab Tama yang masih menggoda saudaranya.

Gama tetap diam ia bingung bagaimana cara mengatakan semuanya pada Tama,

Tapi bagaimanapun dia yang memulai maka dia juga yang harus mengakhiri.

"Tam ... ada hal yang harus gue omongin sama Lo," ucap Gama dengan nada serius.

"Yaudah ngomong aja kali, kek sama orang lain aja kalo ngomong harus izin," jawab Tama dengan santai.

"Oke," ujar Gama dengan helaan nafas kasar,

"Yaelah apaan, lebay Lo cepetan deh jangan buat gue penasaran?" tanya Tama yang sudah mulai penasaran.

"Gu-e baru nembak cewek yang gue suka Tam," ucap Gama dengan nada lirih.

"Oo ya bagus dong kalo Lo nembak cewek yang Lo suka, berarti Lo itu bener serius. Tapi kok muka Lo kek gak bahagia gitu," ujar Tama yang melihat raut kesedihan.

"Bukan masalah gue gak bahagia tapi ...," lirih Gama yang menghentikan ucapannya,

"Iya tapi apa? Btw siapa yang Lo tembak kok gue baru tau kalo sodara gue lagi suka sama cewek?" tanya Tama.

"Masalahnya gue nembak cewek itu pake nama Lo Tam," jawab Gama dengan lirih,

"Hah! Serius lo? Parah si kenapa Lo bawa-bawa gue segala, siapa cewek yang Lo tembak?" tanya Tama dengan beruntun.

Benar apa yang diduga Gama, Tama akan memberikan pertanyaan yang beruntun kepadanya.

"Iya gue serius, gue nembak pake nama Lo itu ada alasannya dan cewek yang gue tembak namanya Bilqies," jawab Gama.

Tama yang merasa pernah mendengar nama yang di sebutkan Gama pun berusaha untuk berpikir dengan keras, dan apa alasan Gama menggunakan nama nya.

GresTama (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang