Part 6🌹

7 3 0
                                    

Happy Reading📖

"Jadi benar rasaku, saat kau mengucapkan kata-kata itu, dan aku melihat dengan mata kepala ku."

-Gresta Pramoedya-

🌹🌹🌹

Hari libur adalah hari yang sangat menyenangkan bagi Tama, karena bisa santuy-santuy di rumah.

"Mama susunya ada? Terus berapa?" tanya Tama pada mamanya.

"Ada sayang, udah mama beliin 2 dus buat stok kamu 1 bulan," ucap mama Tama.

"Makasih mamatuuu,"

Tak mau menunggu lama-lama Tama langsung menuju kulkasnya untuk mengambil susu kotaknya.

"Kalo gini kan enak," gumam Tama di depan kulkas.

Ia kembali ke kamar nya, sambil duduk di balkon kamarnya.

"Kenapa ya, kalo gue lagi ama Gresta itu kek berasa di surga dunia, tapi kalo si Michael nyamperin gue rasanya kek di api neraka jahanam," gumam Tama sambil menyeruput susu kotaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa ya, kalo gue lagi ama Gresta itu kek berasa di surga dunia, tapi kalo si Michael nyamperin gue rasanya kek di api neraka jahanam," gumam Tama sambil menyeruput susu kotaknya.

"Udahlah mending gue ke bawah sarapan, terus mandi, terus ... eh harusnya mandi dulu baru turun ke bawah sarapan, ogeb," ucap Tama bermonolog.

Saat di kamar mandi Tama bernyanyi lagu yang ia ingat, itu sudah menjadi kebiasaan, Tama bilang katanya asik kek punya istri dua.

"Di depan orang tua mu kau malukan diriku... kau bandingkan aku dengan dirinya... kenapa gue nyanyi bagian ya,"

Selesai sudah ritual mandi pagi ini ia langsung turun ke bawah ia sudah di kejutkan oleh kedatangan Michael.

"Eh sayang, baru mandi ya, harus nya bilang biar aku mandiin," ucap Michael. Tama hanya memutar bola matanya malas.

"Bitch," singkat Tama, lalu pergi menuju meja makan.

Tanpa rasa malu Michael mengikuti Tama ke meja makan, mentang-mentang mama dan papa Tama selalu baik dengannya.

"Eh ada Michael, mari kita sarapan sama-sama," ucap Ibu Tama.

"Gausah!" sinis Tama.

Mood Tama selalu jelek jika sudah berhubungan dengan Michael, rasanya ia ingin memutilasi jika bukan manusia.

"Eh mau kemana nak, main nyelonong aja, sarapan dulu!" teriak mama Tama agar Tama kembali ke meja makan.

"Ga mood maaa!"

Arina sudah bisa melihat raut wajah putra nya itu, ia merasa risih atas kedatangan Michael.

"Oh ya kamu tinggal dimana?" tanya Arina -mama Tama- yang belum tau asal-usul Michael.

GresTama (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang