Happy reading📖
"Ketika ku liat wajahmu itu bisa mengembalikan senyum ku yang dulu, maka akan ku gapai kau jadi milikku"
-Tama Faenza Gemilang-
🦋🦋🦋
Seperti hari-hari biasa Gresta berangkat ke sekolah bersama Bilqies.
"Eh bentar-bentar HP gue ketinggalan di mobil," ucap Gresta yang memeriksa saku nya.
"Ambil gih, sebelum ntar gaboleh masuk kelas lo," perintah Bilqies.
"Masih ada waktu setengah jam lagi ogeb," ujar Gresta yang sudah mulai berjalan menuju tempat parkir,
"Kan lo siput, dah sana ambil gue mau sarapan juga ke kantin bye," pamit Bilqies.
Ternyata benar handphone Gresta berada di dasbor mobil, untung saja ia ingat.
Ia memasukkan handphone ke saku dalam tasnya. Saat berjalan ia tidak melihat jika ada lubang di depannya karena terburu-buru.
BRUKK!
"Auuu kaki gue keseleo," rintih Gresta.
Tiba-tiba ada tangan kekar di depan muka Gresta, dari pada bingung meminta bantuan, Gresta menerima uluran tangan itu.
Gresta membersihkan rok nya, bokong dan kakinya pun terasa sangat sakit, karena ini di area sekolah ia harus tahan.
"Maa ... kasih," ucap Gresta sedikit gugup.
"Perlu gue papah jalannya?" tawar lelaki itu.
"Em ..." belum sempat menjawab Gresta sudah di papah.
"Kita ke UKS, gue urut kaki lo," ujarnya.
"Eh ngerepotin kaga usah, anter aja udah cukup," tolak Gresta.
Sampai di UKS Gresta di dudukan, ia baru kali ini melihat cowok sepeduli ini kepadanya.
"Nama lo sapa?" tanya laki-laki itu.
"Kenalin gue Gresta, IX MIPA 1, nama lo sapa?" tanya balik Gresta.
"Nama gue Tama, IX MIPA 3," jawab Tama.
Gresta hanya mengangguk, dan menahan rasa sakit di kakinya.
"Aaauu!" ringis Gresta.
"Bentar lagi selesai tahan dulu,"
Setelah lima menit si urut Tama, kaki Gresta terasa lebih enakan dari sebelumnya.
"Makasih ya padahal baru kenal lo,"
"Masa sih lo sebelumnya ga kenal sama gue, eh sama-sama, mau di anter ke kelas?" tanya Tama.
"Iya gue baru kenal lo,gue bisa jalan sendiri, sekali lagi makasi ya," ujar Gresta.
🦋🦋🦋
Setelah cukup susah payah berjalan, akhirnya Gresta sampai di kelasnya walaupun tidak terlalu jauh.
"Eh buset lama amat lo," beo Bilqies.
"Keseleo gue tadi jadi ke UKS dulu," jawab Gresta santay.
"Masih sakit ga, pulang aja deh lo, gue ijinin deh ke guru piket," cerca Bilqies karena kawatir.
"Udah baikan kok, lebay lo," jawab Gresta santay.
Di lain sisi Tama sedang duduk di kelas dengan sobat ambyar-nya siapa lagi kalo bukan si Virga.
"Ada yang lagi kasmarann nih," goda Virga.
"Gile kali ya nih orang senyum-senyum, gue udah gaya monyet, kudanil, pocong hamil, anjing kentut masih aja senyum-senyum sendiri," Gumam Virga.
DOORRR!
Virga sengaja meniup balon yang kebetulan ada di dalam tasnya untuk menyadarkan Tama.
"Ee Bebek kepalanya tujuh!" sentak Tama karena terkejut.
"Istigfar, bukan malah bebek kepalanya tujuh dodol garut," ralat Virga.
"Astagfirullahalazim," sebut Tama.
"Lo mikirin apa sih?" tanya Virga to the point.
"Gue heran ama cewek yang gue temuin tadi pagi, dia baik, ga kecentilan kek cewek-cewek lain, terus pas gue tanya di kaga tau gue, dan baru kenal pertama kali ini gitu," jelas Tama.
"Cantik nggak? Kelas apa? Ada kontaknya? Tau ignya? Twitter nya? Akun sosmed deh, atau rumahnya?" beo Virga yang amat kepo.
"Dasar gesrek," jawab Tama lalu pergi meninggalkan Virga.
Gresta dan Bilqies sekarang berada di kantin, dan akan pergi ke kelasnya, tiba-tiba Gresta kebelet buang air kecil.
"Gue ke toilet dulu ya kebelet nih,"
"Oke,"
Bilqies yang tadinya berjalan kini berhenti karena melihat ada cowok idamannya lewat, dengan sigap Bilqies melihat nama di nametag yang cowok itu kenakan.
Di SMA Purnama Bangsa menggunakan nametag hanya ketika di area sekolah, sebagai tanda pengenal.
"Owh namanya Tama Faenza Gemilang, sebelas MIPA tiga," batin Bilqies.
"Awas kesambet, gue tau klo gue itu ganteng jangan di liatin mulu," ucap Tama.
Sedangkan yang di sadarkan dari lamunannya hanya senyum-senyum tidak jelas, daripada mengurusi hal tidak jelas lebih baik Tama tinggal pergi.
Tama yang kebetulan mau ke toilet, ia melihat Gresta sedang jalan keluar toilet, Tama langsung menemuinya.
"Ga ke kantin?" tanya Tama.
"Udah kok, duluan ya bentar lagi bell masuk," pamit Gresta.
______________🦋🦋🦋______________
TBC
Vote + comment + share
-follow; faude_
KAMU SEDANG MEMBACA
GresTama (On going)
Teen FictionGresta Pramoedya•• Seorang gadis yang berasal dari keluarga yang serba ada. Cantik,pintar,cerdas itulah yang menggambarkan Gresta. "Gresta diem, Gresta cantik," ucap Gresta yang amat pe-de. ----- Tama Faenza Gemilang•• Pria yang terkenal akan ketamp...