29

2.6K 195 45
                                    

Lisa terbangun dari tidurnya. Ia berusaha membuka matanya yang masih terasa berat. Tangannya kini digenggam oleh Sehun yang tertidur sambil duduk di sisi ranjang.

Sesaat ingatan kejadian kemarin terputar kembali. Rasanya Lisa ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk segera kabur. Tapi sayangnya, ia terlambat. Sehun terbangun dari tidurnya.

Lisa langsung menarik tangannya dari genggaman Sehun. Ia berusaha menenangkan dirinya agar tidak panik.

"Tenang, gue udah minum obat." jawab Sehun dengan suara beratnya. Ia menatap hangat ke arah Lisa.

"O-obat?"

"Ya. Biar gue bisa nahan diri. Setidaknya gue masih bisa waras sampai beberapa waktu ke depan."

"Gue mau pulang." ucap Lisa pelan.

"Ini rumah lo sekarang."

"Bukan."

"Jangan manfaatin kondisi gue yang sekarang dalam pengaruh obat, Sa."

"Kenapa harus kayak gini? Gak ada cara lain sampai lo harus gini ke gue? Lo bodoh, Hun. Lo pikir gue takut dan bakal ikutin semua yang lo mau? Kenapa lo gak sekalian bunuh gue aja, sih?"

"..."

"Lo bilang lo mau mulai dari awal. Kalau cara lo gini terus, gak ada gunanya dari awal. Pandangan gue ke lo gak akan berubah. Percuma lo berusaha buat bikin gue berhenti takut. Lo sendiri yang buat gue trauma sama lo. Lo mikir gak, sih?" ucap Lisa dengan nada tingginya.

"..."

"Gak ada gunanya gue nunggu lo dari dulu. Gue berharap lo berubah dan ternyata ini hasilnya. Lo tetap monster gila yang terobsesi sama gue. Lo tetap brengsek."

"Udah selesai ngomongnya?" ucap Sehun sambil menatap tajam ke arah Lisa.

"Sayangnya, efek obat penenang itu udah habis." lanjut Sehun sambil tersenyum jahat.

"J-jangan mulai lagi," ucap Lisa memohon.

"Kemana sikap pemberani lo tadi?" ucap Sehun sambil mendorong pundak Lisa sampai terbentur kepala ranjang.

"..."

"Ini alasan gue selalu pakai cara kasar. Lo ngelunjak kalau dibaikin."

"..."

"Tadi lo bilang mau gue bunuh, kan? Mau sekarang?"

Lisa menggelengkan kepala dengan cepat. Ia menatap Sehun dengan tatapan takutnya.

"Or let me taste you first?"

"NO. DON'T DO THAT!"

Sehun tidak menghiraukan perkataan Lisa. Ia berusaha merusak piyama yang dipakai Lisa.

"Hun, please stop it." pinta Lisa.

"Why should I stop it?"

"Lo bilang lo cinta, bukan terobsesi. Kalau lo lakuin ini, itu artinya lo terobsesi." ucap Lisa sambil menangis dan menatap Sehun dengan ketakutan.

Sehun pun menghentikan kegiatannya. Ia langsung pergi meninggalkan Lisa di kamarnya.

——

Lisa terbangun dari tidurnya. Sebelumnya ia berusaha mencari celah untuk kabur tetapi Sehun tidak seceroboh itu. Akhirnya Lisa memutuskan untuk tidur di ranjang Sehun. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, belum ada tanda-tanda kehadiran Sehun.

Akhirnya Lisa keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Ia belum makan dari pagi. Tiba-tiba terdengar suara orang terjatuh. Lisa segera menuju ke arah suara itu.

obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang