8

4.4K 398 2
                                    

Sehun sudah pulang setengah jam yang lalu. Dan sekarang, Lisa hanya diam sambil menatap layar benda pipih yang ada ditangannya sekarang.
Lisa sedang menunggu balasan pesan dari Bibi Kim, karena Bibi Kim tidak bisa dihubungi dari siang tadi.

Layar handphone Lisa pun menampilkan panggilan masuk dari Bibi Kim. Tanpa basa-basi, Lisa langsung mengangkat telepon tersebut.

"Lisa! Lisa! Guanlin kecelakaan, Nak!" ucap Bibi Kim panik.

"S-sekarang Bibi ada dimana?"

"Di rumah sakit, Nak."

"Lisa kesana sekarang, Bi! Tunggu disana!" ucap Lisa yang langsung menutup teleponnya.

Lisa langsung mengganti pakaiannya dan langsung bergegas pergi ke rumah sakit.

———

"Bi! Gimana keadaan Guanlin?" ucap Lisa kepada Bibi Kim yang sedang menunggu di luar kamar rawat Guanlin.

"Guanlin kecelakaan, Nak. Ada yang sengaja tabrak dia. Dan sekarang kondisi dia kritis, harus dioperasi. Guanlin gak bisa dioperasi sampai biaya administrasinya beres, Sa. Tadi semua pelanggan Bibi yang udah pesan kue, semuanya tiba-tiba nge-cancel, dan banyak yang datang ke toko kue cuma buat complain tentang pesanannya dan minta ganti rugi tiba-tiba. Bibi bingung, Nak. Bibi udah gak punya simpanan uang lagi." ucap Bibi Kim setengah menangis di pelukan Lisa.

"Lisa ada simpanan uang di rekening, Lisa ambil dulu, ya. Nanti Lisa langsung selesaiin administrasinya. Bibi tenang aja. Lisa ke ATM dulu ya, Bi." ucap Lisa yang langsung pergi ke ATM di dekat rumah sakit.

Selesai mengambil uang, Lisa langsung menyelesaikan administrasi supaya Guanlin bisa cepat-cepat operasi.

Selesai menyelesaikan administrasi dan langsung keluar dari ruang administrasi, Lisa tidak sengaja menabrak seseorang yang tidak asing untuknya,

"Eh, maaf saya buru-buru." ucap Lisa yang langsung meninggalkan cowok yang gak sengaja dia tabrak itu.

"Lisa, tunggu!" ucap Sehun sambil memegang pundak Lisa.

"Eh, Hun. Ngapain lo disini?"

"E-em, sepupu gue sakit jadinya tadi gue jenguk dulu. Lo ngapain disini? Siapa yang sakit?"

"Guanlin kecelakaan, Hun. Gue buru-buru. Gue duluan ya." ucap Lisa buru-buru."

"Eh, gue ikut."

"Enggak, lo pulang aja. Ini udah malam, besok lo harus sekolah."

"Lo juga."

"Please, Hun. Ikutin kata-kata gue. Sekali ini aja." ucap Lisa kesal.

"I-iya, ya udah gue pulang. Lo jangan pulang kemaleman." balas Sehun.

Lisa langsung pergi meninggalkan Sehun. Di perjalanan ke kamar rawat Guanlin, ia tiba-tiba kepikiran kata-kata Hyebin kemarin. Memang benar, cewek itu gak main-main dengan perkataanya.

"Bi, Guanlin udah dioperasi?"

"Dokternya lagi nge-operasi Guanlin, Nak. Makasih ya, Sa. Kamu mau bantu Bibi." ucap Bibi Kim sambil memeluk Lisa.

"Gak apa-apa, Bi. Kebetulan Lisa juga ada uang." ucap Lisa sambil tersenyum.

"Kamu udah enakan? Kamu istirahat aja di rumah biar besok bisa sekolah. Bibi aja yang nungguin Guanlin."

"Enggak, aku tunggu disini aja bareng Bibi."

"Kamu pulang aja, Sa. Kamu besok harus sekolah biar gak ketinggalan pelajaran. Gak apa-apa Bibi aja yang jagain. Nurut ya sama Bibi?" ucap Bibi Kim lembut.

"Ya udah deh, Bi. Aku pulang dulu ya. Besok pulang kerja aku kesini lagi."

"Iya, Nak. Hati-hati ya."

——-—

"Sa, lo kenapa matanya kek mata panda? Gak tidur lo semalem?" ucap Jennie yang sekarang duduk di sebelah Lisa.

"Gue apa-apa, Jen."

"Gue itu nanya ke-na-pa, dan lo harusnya jawab ka-re-na, bukan ga-pa-pa." ucap Jennie sambil menekan setiap kata-katanya.

"Guanlin kecelakan, Jen."

"WAH KOK BISA? ADEK GUE YANG GANTENG KOK BISA KECELAKAAN?!" tanya Jennie histeris.

"Gak tau. Toko kue Bibi Kim juga mendadak bangkrut. Gue gak tau harus gimana, gue gak enak."

"Gak enak?"

"Hyebin."

"Hah, Hyebin?"

"Iya. Hyebin gak mau gue deket-deket sama Sehun. Dan Hyebin ngancem bakal bikin toko kue Bibi Kim bangkrut dan bikin Guanlin kecelakaan."

"OH JADI ITU SEBABNYA? GUE MAU KE KELAS DIA." ucap Jennie sambil berdiri.

"Jen! Tunggu. Biar gue yang selesaiin. Lo diem aja. Kalau lo ikut campur, semuanya makin rumit, Jen."

"Y-ya udah, deh. Tapi lo harus jaga diri lo. Hyebin itu bahaya, Sa."

"Iya."

"Sa, lo di suruh antar buku ini ke ruang guru kata Ibu Ahn." ucap Kyungsoo, ketua murid di kelas Lisa.

"Oke.

Gak butuh waktu lama, Lisa langsung membawa buku-buku tersebut ke ruang guru. Di perjalanan, dia melihat Hyebin dan teman-temannya sedang memperhatikan Lisa dengan tatapan tidak suka. Namun, Lisa tidak menghiraukan tatapan mereka.

Selesai mengantar buku-buku tersebut, Lisa langsung bergegas kembali ke kelasnya. Namun, Lisa harus menghentikan langkahnya saat Hyebin dan teman-temannya datang padanya.

"Eh, lo! Dasar cewek jelalatan! Udah gue kasih peringatan, masih aja banyak tingkah. Belum puas gue bikin sodara lo yang bocah itu kecelakan dan bibi lo yang lo sayang itu bangkrut?" bentak Hyebin.

"Oh jadi lo penyebab semuanya? Lo belum puas, hah? Lo lakuin ini semua cuma gara-gara Sehun? Lo mau dia? Ambil! Gak usah ganggu hidup gue lagi!" balas Lisa dengan emosinya yang sudah tidak kuat ia tahan.

Semua orang di koridor mulai memperhatikan Lisa dan Hyebin. Hyebin langsung menampar pipi mulus Lisa.

"Gue gak suka ada yang ngebentak gue. Apalagi yang ngebentak gue itu lo! Dan yang terpenting, lo harus jauhin Sehun gimanapun caranya. Lo gak perlu dekat-dekat lagi sama dia."

Lisa hanya diam. Dia benci pada dirinya sendiri karena tidak bisa membalas Hyebin. Dia akhirnya pergi ke kelasnya tanpa menghiraukan Hyebin dan gengnya yang sedang mengolok-olok dia.

Mengapa semuanya begitu tidak adil?

to be continued

ada yang nunggu gak:(

happy reading!

obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang