-AA 9

35 19 3
                                    

Kamu itu layaknya seperti jantung yang ada di tubuhku, jika kamu merasa sakit maka jantung ku melemah

-Adelio abrisam reynand


........

Kilatan cahaya di sertai kabut menembus mata membuat sang gadis menutup matanya tepat di depan cahaya. Pikiran nya melayang akan bayangan yang datang menghampirinya. Semakin dekat bayangan itu semakin nampak wajah seorang wanita berukur 38 tahun.

"Siapa kamu?" tanya gadis berambut panjang.

"Siapapun aku, aku lah yang selalu mengharapkan doa darimu." perempuan itu berjalan kearah gadis yang sedang bergulat pada pikiran nya sendiri.

Gadis berambut panjang mulai mendekati wanita itu, ia terisak melihat dan bertemu dengan orang di depan nya itu apakah ini nyata atau kah mimpi jika itu mimpi tuhan tolong jangan bangun kan aku. Aku rela tak membuka mata ini jika orang yang di hadapan ku orang yang selalu aku rindukan di setiap nafasku.

"Ibu." lirih nya tak kuasa menahan tangis yang selalu menemani di malam gelap.

Allah mempertemukan orang dalam rencana nya dan tidak ada yang tau, jika ia tidak bisa bertemu dalam dunia nyata maka ia akan mempertemukan nya dalam sebuah mimpi.

Sungguh acha menginginkan ibu nya selalu ada di setiap acha bernafas namun takdir tuhan lebih indah dari pada memaksakan untuk mengubah takdir.

Acha berlari dengan sekuat tenaga walaupun di tempat ini kabut di sertai cahaya yang membuatnya sulit untuk berjalan. Acha memeluk ibu nya dan menumpahkan rasa rindu nya selama ini ia pendam.

"Bu, Acha tau ini ibu hiks walaupun Acha enggak pernah tau wajah ibu selama ibu masih hidup, tapi Acha mempunyai foto ibu  Acha kangen hiks, Acha ingin ikut bersama ibu. Acha ingin menceritakan semua keluh kesah yang Acha alami. ibu tolong jangan tinggalin Acha lagi hiks." Acha menumpahkan semua yang ia ingin curahkan kepada ibu nya selama ini.

"Ibu enggak pergi , ibu hanya menjalani takdir allah sayang pertemuan pasti ada perpisahan, dan kehidupan juga pasti akan ada kematian jadi kamu jangan berusaha untuk ikut ibu, kamu harus kuat untuk menjalani hidup. Ibu akan selalu melihat Acha dari surga, jadi kamu jangan sedih dan jangan merasa sendiri lagi karena di kehidupan mu masih banyak yang menyangi mu dalam bentuk teman dan keluarga."

"Acha enggak punya keluarga selain ibu, Acha takut malam, Acha takut kegelapan tanpa ada yang menerangi dan menemani, Acha sakit bu." Acha masih terisak.

"Keluarga mu masih ada didekatmu Acha cari lah keluarga mu dan tuntaskan ini semua" ucap ibu nya tersenyum menatap Acha semakin terisak.

Acha berlari ingin sekali memeluk ibu nya namun kilatan cahaya itu semakin menghilang acha semakin berlari dan berderai air mata ia tak sanggup lagi untuk kehilangan ibu nya. Ia juga sosok gadis yg ingin di manjakan dan di jaga oleh ibunya namun nampak nya takdir sedang mempermainkan nya.

"Selamat jalan gadis ku, ibu percaya kamu pasti bisa hidup tanpa ibu. Jangan lupa ibu selalu menantikan doa mu." Kilatan cahaya nya semakin menghilang dan kabut semakin banyak, acha merasa dirinya semakin hancur ibu nya kembali pada sang kuasa semakin terisak membuat dada nya semakin nyeri dan sakit.

Percayalah ini sangat meyakitkan seseorang ada di depan nya. namun sosok nya yang berbeda alam membuatnya tak bisa berbuat apa apa bahkan memeluk nya pun tidak bisa seperti ada yang menghalangi dinding yang kokoh yang tidak bisa di hancurkan sekali pun ia hancur.

Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang