3.Abadiku

19 17 4
                                    

"Mengalun tanya ada apa?
Ataukah ini benar bahwa dia memang ada"

🌻🌻

Seorang pria sedari tadi memandang ke satu tempat.Yando Itulah orangnya.Entah apa yang dia pandang sampai makanan yang ada di depannya pun hanya menganggur.

"Weitsss,bro liatin apaan si dari tadi?sampai sampai makanan kagak di makan?kasian tuh entar nangis,kalau udah nangis kan pasti rasanya udah ngggak enak lagi"Daniel memukul mejah untuk menyadarkan yando.
Tapi orang yang di buat kaget pun tidak menanggapi perkataan temannya yang satu ini.

Yando memiliki tiga orang teman.Daniel Van teman yando yang kepribadiannya ceriah.Bram Sinardi orang yang kepribadiannya hampir sama dengan Daniel namun di balik sikap cerianya dia juga orang yang paling tertutup,dan teman Yando yang terakhir adalah Ian Alfredi,sikapnya masa bodoh dengan keadaan,tapi jika menyangkut keluarga dan temannya dialah yang akan maju untuk menjadi terdepan.

"Udahlah Dan,nggak usah di ganggu juga tuh orang,mungkin dia udah mulai suka sama cewek"Timpal Bram."Lagian bagus juga kan kalau dia udah mulai mikirin cewek,itu tandanya kita nggak perlu takut,karna dia juga nggak bakalan jadi perjaka tua!iya nggak?"Sambung Bram sambil menyenggol lengan Ian yang sedang membaca salah satu novel.

"BHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAAAAA."
Seketika juga tawa Daniel pecah karna mendengar perkataan Bram yang sedikit mengejek."Betull banget tuh!Hahahahahah muka doang yang ganteng tapi nggak pernah suka sama cewek."sambung Daniel dan mendapat tatapan tajam dari Yando.

"Lu berdua ya kalau masih mau makan ya makan ajah nggak usah cerocos mulu udah kek cewek ajah kerjaannya cuman gibain orang doang."Jengkel Ian karna mungkin merasa terganggu hingga membuat dirinya tidak fokus membaca novel yang sedari tadi dia baca.

"Eittss santai dong bang,Sabarrrr!!! Anak sabar di sayang Tuhan."Bram seakan menenangkan Ian,walaupun Bram tau kalau Ian tidak sepenuh hati memarahi mereka nerdua.

"Cabut yuk!Udah kenyang gua!"Yando berdiri dan langsung pergi meninggalkan temannya yang kaget karna Yando pergi begitu saja.

"Elaaaa buset,main pergi ajah tuh orang"Ucap Daniel karna tidak terimah."Lagian tadi dia juga ngajak kita kok,lohnya ajah yang serius amat."Timpal Ian sambil menyusul kepergian yando setelahnya di susul kedua temannya.

🌻🌻

Parkiran kampus sudah mulai sepih,satu persatu kendaraan parah siswa keluar melewati gerbang,Sedang Nada masih setia menunggu siapa pun yang datang menjemputnya hari ini.

Nada sedikit terperanjat kaget karna tibah tibah suara klakson mobil mengagetkannya.
'Ya Tuhan untung ajah gua kagak mati karna serangan jantungan'batin Nada.

"Mau pulang bareng nggak?"
Mobil yang mengagetkan Nada adalah mobil milik yando.

Nada diam mematung di tempatnya karna sedikit terkejud dengan kemunculan Yando yang mengajaknya pulang bersama.

'Aduh ini beneran apa mimpi si?Yando ngajak gue pulang bareng!Tuhannn help Nada dongggg!'Nada membatin karna tidak percaya dengan apa yang dilihat dan di dengar.

Entah sejak kapan Yando sudah berada tepat di depan Nada."Hei!Gimana mau pulang bareng nggak!tapi kalau loh ada yang jemput,gue duluan?"tawar Yando yang keduakalinya sembari menepuk pundak Nada.

"Ehhhh i-ya yaaa!tadi loh nawarin gua pulang bareng?"tanya Nada sedikit gugup karna takutnya dia salah mendengar kata dari Yando.Yang di tanya pun hanya mengangguk.

Nada memperhatikan sekelilingnya dan memang benar kampus juga sudah mulai sepih di tambah cuaca hari ini sedikit tidak mendukung."Boleh deh kalau loh nggak keberatan,lagian gue juga nggak tau bakalan di jemput atau nggak."Jawab Nada.

"Yaudah ayok"Ajak Yando dan membukakan pintuh mobilnya untuk Nada."Makasih"kata nada dengan senyum manisnya. Setelahnya mobil yando meninggal kan kampus.

Suasana di dalam mobil sangat sunyi.Berasa di tengah hutan.Nada sesekali melirik Ke arah kursi kemudi.

"Ohh iya Nama loh siapa?kan nggak enak ajah gitu kita nggak saling kenal!"Yando memecah keheningan.

"Ranadia Colvin.Panggil Nada ajah"Jawab Nada sedikit canggung."Nggak usah canggung gitu biasa ajah kalau sama gue.Lagian gue juga nggak makan orang kok."Kata Yando."Dan ya gue juga anak baik baik, tidak makan sabun"Sambung Yando sedikit bercanda.

Nada yang mendengar itu hanya tersenyum."ehmm candaan gue garing banget ya.Maaf soalnya gue nggak pintar ngelawak gue cuman bisa mencintai dengan tulus."kata yando dengan nada yang di buat sedih.Sementara nada yang mendengar itupun jadi heran.

"Hahhaha santai ajah kali tu muka."Tawa singkat Yando karna merasa gemas dengan wajah yang bisa di bilang sangat polos.

Tapi jangan salah Nada juga tidak sepolos itu.
Mungkin wajahnya saja tapi percayalah otaknya juga memiliki fikiran yang sering berkeliling.

"Ehhh hahaha iya iya"jawab nada seadanya."Ohh iya rumah loh di mana?"tanya Yando.

"Belok kanan kalau udah nyampe depan lampu merah di sana"Tunjuk Nada ke arah jalan yang sedikit lagi akan mereka lewati.
Yando yang mendengar penjelasan Mada hanya manggut manggut.

Setelah pembelokan tadik sampailah mereka di depan gerbang rumah mewah dengan tema Eropa."Udah sampai!Umm makasi ya udah ngantarin gue?Oh iya mau sekalian mampir dulu nggak?"Kata Nada sebelum turun dari mobil milik Yando.

"Sama sama. Lain kali ajah soalnya udah mau soreh.Kalau gitu gue juga balik ya."Yando melirik jam tangan hitam yang ada di lengannya dan memang hari sudah menjelang soreh.Nada hanya Mengangguk singkat lalu turun dari mobil Yando.

Nada melambaikan tangannya ke ara yando dan di balas senyuman singkat oleh Yando.

Setelah mobil yando tidak terlihat lagi oleh pandangan Nada, dia langsung berbalik badan dan membuka gerbang rumahnya.


Kita ketemu lagi guyss😘
Gimana sama partnya?
Kalau suka tolong di vote ya!

Makasi!
Selalu ikut alur cerita ABADIKU yaaa!!

Sampai ketemu di Part selanjudnya..

ABADIKU[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang