14.Abadiku

4 3 0
                                    

" Tuangkanlah rasamu dalam satu wadah, sehingga hati ini selalu bisa membawanya kemanapun tubuh ini pergi. "

🌻🌻

Seperti biasanya, Yando jika tidak sarapan di rumah, di akan singga di warung mas Bambang. Tapi kali ini Yando tidak sendiri, melainkan dirinya bersama Bram.

Yando terkadang heran dengan perilaku Bram. Dia biasanya ingin bertanya, namun di urungkan. Fikirnya mungkin Bram belum ingin bercerita kepadanya dan kedua sahabatnya.

" Emangnya, ketoprak milik mas Bam itu palingggg maknyusssss !!! " Bram membuat beberapa pelanggan yang sedang sarapan menatapnya dengan wajah terheran-heran dan ada juga yang tertawa kecil.

" Bram bisa nggak sih, loh diam dulu! Nggak malu, udah gedek kelakuan kaya bocil. " Yando mendengus kesal melihat kelakukan Bram, sahabatnya yang paling bobrok.

" Heehehe maap, maap. Masih pagi ajah lu udah marah-marah. Ceria gitu kek kaya gue. Hidup itu harus di bawa ceria bro, " ujar Bram .

" serah deh, " kata Yando ketus. Hari ini mood-nya sedang tidak baik-baik, mengingat ujian skripsinya semakin dekat.

" Yan, loh ingat nggak waktu gue bilang, gue suka sama cewek? " Bram meletakkan sendoknya lalu menyeruput teh hangat di dalam gelasnya.

" nggak. " jawab Yando singkat.

" Astaga Yan, itu loh waktu gue nginep di rumah loh. " Bram mencoba untuk membuat Yando mengingat perkataannya.

" nggak ingat gue. " kata Yando, membuat Bram menekuk wajahnya. " Ck! Iya gue inget, kenapa emangnya, " Bram kembali tersenyum mendengar perkataan Yando.

" Bantuin gue nembak dia ya? " Bram memasang baby face-nya, membuat Yando merasa jijik melihatnya. " Nggak, loh yang suka masa gue yang nembak, " jawab Yando cepat.

" Bukan loh juga kali yang nembak dia. Tapi loh cukup bantuin gue. Plissssssss, " Bram kembali memohon, berharap agar Yando ingin membantunya.

Yando hanya diam tidak menanggapi lagi ucapan dari Bram. Tapi dia merasa kasihan melihat temannya ini yang mungkin butuh ... Kasih sayang seorang wanita. Author kok jadi jijik sama Bram wkwkwwkwk.

" Yaudah gue bantuin, tapi habis ini loh ... jangan minta apapun lagi sama gue. " jelas Yando.

" Serius bro!!! Ahkkk lo emang temen gue yang super duper takewer-kewerrrrrrrr ... paling baikk. "Bram bersorak senang.

" Coba gue liat fotonya! " pinta Yando, dia hanya ingin melihat wanita yang membuat temannya yang satu ini menjadi seperti orang gila.

Bram  mengambil ponsel dari saku celana jeansnya, dia membuka aplikasi galeri lalu menekan foto wanita itu yang memang sudah dia koleksi.

" Nih liat! " dia menyerahkan ponselnya kepada Yando dengan senyum mereka.

Yando mengambil alih ponsel itu. Seketika juga dia menjadi diam, saat melihat wajah gadis itu, yang terpampang jelas di layar dengan tawa bahagianya.

" ini kan? " entah apa yang membuat Yando merasa kesal melihat Bram.

" Yoi, gimana? cantikkan? denger-denger sih, katanya dia dekat sama loh. Makanya gue minta bantuan langsung sama loh! " Bram menaik turunkan alisnya.

Yando tidak menjawab pertanyaan Bram. Dia berdiri lalu pergi begitu saja meninggalkan Bram.

Seketika juga Bram kaget saat Yando pergi begitu saja. " Woii! mau kemana loh? Yan! Jangan tinggalin gue ogep !! " teriak Bram.
" Kenapa sih ... nasip gue kaya gini? di tinggal pas lagi serius-seriusnya. Dasar teman laknat, main pergi-pergi ajah. Terpaksa deh, gue harus naik ojol ke kampus. Sabar, sabar. Orang sabar pasti makin ganteng. " monolongnya.

Terlihat Yando melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia langsung saja pergi. Saat ini Yando menuju kampus, karna memang itu tujuan utamanya.

Setelah meninggalkan Bram begitu saja, dia langsung datang ke tempat ini.
Sekarang dia sedang berada di bangku taman yang berada di belakang kampusnya.

Hari ini mood Yando benar-benar kacau, ditambah lagi Bram yang membuatnya kesal. Yang paling membuatnya kesal, mengapa dia harus menyukai wanita yang sama dengan Yando.

" Udah kaya nggak ada cewek lain ajah, ngapain sih pake suka sama Ana juga. Bangsat! " Yando mengumpat dengan kesal.

Entah kata-kata kasar apa lagi yang sedang Yando ucapkan untuh menyumpahi Bram yang tidak tau diri itu.

🌻🌻

Pagi ini, Nada memutuskan untuk kembali masuk kuliah. Sebenarnya, Riel kurang setuju jika Nada berkuliah hari ini. Karna dia mencemaskan keadaan Nada. Tapi disisi lain, Romi mengijinkannya, agar Nada bisa bertemu teman sekampusnya dan melupakan sejenak kejadian yang telah menimpah keluarganya.

Saat Nada sedang asik mendengarkan musik di menggunakan airphone, matanya tidak sengaja memandang ke arah taman belakanv kampus. Dia memicingkan matanya, agar dapat melihat dengan jelas orang yang sedang duduk di bangku itu. Dan benar saja apa yamg di fikirkannya, orang itu adalah Yando.

Niat Nada kemudian, adalah menghampiri Yando. Saat sampai tepat du belakang Yando, Nada samar-samar mendengar bahwa Yando sedang berbicara sendiri.

" Hayo!!!!! ngomong sama syapa loh? " tiba-tiba saja, Nada menepuk keras bahu Yando, sehingga membuat Yando terperanjat kaget.

" Ana?! " hanya kata itu yang keluar dari bibir Yando saat melihat Nada.

" Hahahahha, kenapa? Kaget loh? lagian ngapain sih loh disini? Emang loh nggak ada kelas," tanya Nada di sela-sela tawanya.

" sepuluh menit lagi gue masuk. Loh sendiri, ngapain ke sini? nggak ke kelas? " Yando balik bertanya.

" Masih lama, lagian Zanny juga belum dateng. " jawab Nada. " BTW, tadi gue denger lo ngomong sendiri, kaya lagi mara-mara gitu? emang loh ngomong sama syapa? Sambungnya.

Setelah mendengar pertanyaan yang Nada lontarkan untuknya, Yando mengingat kejadian bersama Bram tadi. Dia kemudian kembali memang wajah datarnya.

" Nggak ngomong sama syapa-syapa, lagian dari tadi gue sendiri doang di sini, " jujar Yando.

Nada yang tidak ingin ambil pusing, dia hanya mangguk-mangguk saja.

Suasana kembali hening antara mereka berdua. Nada yang mencoba terlihat tenang jika berada di dekat Yando. Fikirnya Nada salah tingka sedikit saja, nanti Yando akan mengetahui jika Nada sedang menyukainya. Sedangkan Yando, hanya duduk diam tanpa ekspresi. Entah apa yang sedang dia fikirkan.

" Ana! "  akhirnya Yando kembali membuka bicara.

" kenapa? " Nada heran saat Yando menyebut namanya.

" ehmm ... gue mau ngomong sesuatu sama loh. " ujar Yando sedikit deg-degan

Nada mulai panik. Fikirnya mungkin Yando akan mengusirnya karna merasa risi dengan kehadirannya. " ngomong ajah. Atau loh, nggak suka gue duduk di sini. Yaudah gue pergi ajah kalau gitu. " Nada berniat ingin pergi dari hadapan Yando, namun tiba-tiba saja Yando menarik pergelangan tangannya.

" Ehh ... jangan pergi, bukan itu maksud gue.
Gue ... gue ... Mau bilang ... " Nada mengerutkan dahinya karna karna mendengar perkataan Yando yang masih menggantung. " kenapa? " tanya Nada.

" Gue suka sama loh! dan loh mau nggak jadi PACAR gue ?" tanya Yando sedikit menekankan kata Pacar.

Seketika juga Nada menjadi diam mematung. Kenapa sih Nada suka banget diam, trus kaget kalau ketemu sama Yando. Dia kan bukan Hantu Nad. Kalau nggak mau sama Yando, kasi author ajah. Huaaaa😣😭😭

Ayo ayo ayo
Jangan lupa vote dan komen tiap part cerita aku, kasi saran yang lebih baik lagi.

Lv u all😘😍❤❤







ABADIKU[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang