" Terbesit hangat saat dia menyapa. "
🌻🌻
Saat ini begitu hening, Nada mencoba mencerna apa yang di katakan Yando barusan kepadanya. Nada diam, sibuk bertarung tanya dengan fikirannya.
" Ana! loh nggak apa-apakan? "Yando bingun dengan perubahan Nada.
" ehh ... Iya, tadi lo bilang apa? " Nada masih ragu dengan pendengarannya.
Yando menghembus nafasnya dalam, lalu menarik udara segar, begitu dalam.
" Gue suka sama loh! gue nggak tau kapan rasa ini timbul, yang gue tau kalau skarang gue emang cinta dan benar-benar sayang sama lo. Mungkin ini terlalu receh ataupun alay bagi loh, tapi gue ngomong jujur dan gue nggak mau bohongin perasaan gue." Yando diam sejenak, " gue nggak romantis, dan gue nggak tau cara romantis, mungkin loh punya harapan yang menurut loh, kalau suatu saat loh punya pasangan yang mau nyatain perasaannya lewat hal paling romantis yang perna ada. Dan gue minta maaf, karna gue ngambil posisi itu terlebih dahulu dari mimpi loh. Tapi jujur, gue serius sama loh ... gue mau loh jadi milik gue dan gue jadi milik loh! " Sambungnya kembali.
" Jadi Ranadia, loh mau nggak jadi pasangan gue? "Yando kembali mengulang pertanyaannya.
Nada tersenyum lebar. Dia sangat senang, pasalnya orang yang selama ini dia incar selama berada di kampus ini, ternyata memang menyimpan rasa yang sama seperti Nada, walaupun tidak lama seperti Nada.
" Mmm ... iya, gu ...gu ... gue mau, " jawab Nada gugup.
Yando yang awalnya was-was, karna takut jika Nada menolaknya, akhirnya senyum di wajah tampan Yando tampak terlihat.
" mau apa? " tanya Yando mencoba menjahili Nada.
" Ya, mau itu yang loh bilang tadi, "
" Yang mana? jelasin dong! "
" Itu loh, yang loh nembak gue, "
" Kapan? perasaan gue nggak nembak loh. "
" Tau ach! " Nada akhirnya mulai kesal. 'Baru ajah nembah udah usil ajah,' Nada membatin.
Liha Yando, baru saja beberapa menit yang lalu dia menyatakan cintanya pada Nada, dia sudah mulai hajil.
Yando mulai gemas melihat tingka merajuk Nada, yang Notabene-nya sudah resmi menjadi pacarnya.
" Hahaha, kok ngambek. Maaf aku cuman bercanda kok. " Kini Yando sudah menggati bahasanya, dari loh-gue menjadi aku-kamu.
Nada sebenarnya ingin senyum, namu dia tahan agar tidak terlalu nampak jika Nada sudah tidak kesal lagi dengannya.
" Udah senyumnya jangan di tahan, kasian kan entar di gantiin sama pup. " Yando kembali menjahili Nada.
Nada yang mendegar itu, kembali menatap Yando dengan tatapan terkeju. Entah sejak kapan Yando yang orangnya tidak suka basa basi, tiba-tiba saja jahil seperti ini.
" Ihkkkk ... Yando! jahat banget sih, kalau nggak niat pacaran sama gue ya kita PUT-" Nada yang awalnya memukul lengan Yando, akhirnya terhenti saat tiba-tiba saja Yando menangkap kedua lengannya saat dia akan mengatakan satu kata sakral.
" hei ... ssst ... kamu nggak boleh bilang kata putus. Kita baru ajah jadian, dan nggak boleh bilang gitu, sekarang dan sampai SELAMANYA. " Yando mengakhiri ucapannya dengan menekankan kata yang ada di akhir kalimat yang baru saja dia ucapkan.
Nada menahan napasnya saat menyadari bahwa saat ini, wajahnya begitu dekat dengan wajah Yando. Dia bisa merasakan deru nafas Yando yang begitu teratur.
" Nafasnya jangan di tahan, " Yando lalu menyentil pelan hidung Nada. Sehingga yang empunya sedikit meringis.
" Hais ... sakit ihkk, udah ach gue mau pergi. Kelas udah mau mulai. " lag- lagi Yando menahan kepergian Nada. Dia lalu mendekat ke arah Nada, mengikis jarak antara mereka berdua.
" Hari ini kamu udah jadi milik aku, jadi jangan perna nyimpan kesedihan apapun sendiri. Jangan perna sungkan buat bilang sama aku. Dan satu lagi, jangan panggil loh-gue, itu terlalu kasar. Ok! " ujar Yando tegas.
Nada hanya mengangguk mendengarkan penuturan yang baru saja Yando keluarkan.
Yando tersenyum, mengacak lembut pucuk kepala Nada. Ternyata Nada lebih bisa di atur, tidak seperti yang dia bayangkan.
" Ayo! sekarang kita barengan ajah, katanya udah ada kelas, aku juga udah masuk nih. " Yando mengulurkan tanganya, lalu di sambut hangat oleh Nada.
Mereka berdua berjalan beriringan, dengan saling bergandengan tangan. Hari ini, Yando maupun Nada sama-sama merasakan kebahagian yang sama.
🌻🌻
Dari awal hingga berakhirnya kelas, Nada terus saja tersenyum. Bahkan mungkin sedari tadi, saat dosen menjeskan, Nada pasti tidak memperhatikan. Zanny yang melihat Nada ssenyum-senyum sendiri, kemudia bergidik ngeri. Zanny mulai merasa horor sendiri.
" Nada, loh nggak apa-apakan? " Zanny menyentu pergelangan tangan Nada. Hingga membuat Nada sedikit kaget.
" Ehh ... iya Zan, kenapa? " tanya Nada lalu mengedarkan pandangannya. Betap terkejudnya dia saat melihat kelas sudah kosong. Tidak ada dosen maupun mahasiswa lainnya.
" Lah, yang lainnya mana? trus dosennya? " Nada kembali bertanya.
" Ck! Ya udah pulang lah! nggak mungkin mau nungguin loh, yang ngelamun mulu. Emang loh kenapa sih? Senyam-senyum sendiri. Kesambet apa loh? gue yang liat loh kaya gitu, berasa bulu kuduk berdiri semua. Heran gue, " tutur Zanny panjang lebar.
" kok gue nggak tau, kalau udah pulang. " Kata Nada membereskan peralatan menulisnya.
" kik, gii nggik tii, kili idih piling, " Zanny menirukan perkataan Nada dengan kata mengejek.
" hehehe, sorry gue lagi nggak fokus." Nada mengelus tengkuk lehernya. " Mmm ... Zan, gue mau cerita sesuatu sama loh! " Zanny yang awalnya sibuk mengotak-atik ponselnya, berhenti dari kegiatannya.
Zanny lalu berali melirik Nada, dia mengangkan sebelah alisnya. Seakan bertanya ada apa.
" Ehmm ... gue ... gue ... gue udah jadian sama Yando. " jawab Nada gugup.
Mata Zanny seketika juga membulat, seakan ingin keluar dari tempatnya. " APA?! Loh jadian sama dodol karet itu? sejak kapan? kok gue nggak tau! dan loh kenapa baru bilang? " .
" Ihkk ... Zanny jangan teriak kaya gitu, gue kan nggak budek! dan soal gue baru bilang, ya karna gue emang baru jadian sama dia tadi pagi. " jelas Nada.
" Ehee, maap, habisnya gue syok denger loh sama dodol karet itu jadia. " Zanny menjawab dengan kekehan. " Jadi sekarang baby gede gue nggak jomblo lagi dong! Ahhhhhh ... Selamat ya. Setidaknya gue udah lepas tanggung jawab ngurus baby gue ini. " Zanny memeluk erat tubuh Nada.
" Apa loh bilang? jadi selama ini gue cuman beban buat loh! kok jahat banget sih. " Nada memukul lengan Zanny keras, sehingga membuat Zanny mengadu kesakitan.
" Tangan loh terbuat dari apa sih? mukulnya ampe merah gini. Lengan gue kan merah jadinya. Lagian gue cuman bercanda kok. Mana mungkin gue terbebani sama sahabta sendiri. " Jawab Zanny sambil mengelus-elus lengannya yang merah.
Mendengae perkataan Zanny barusan, Nada kembali tesenyum lalu memeluk Zanny erat, kemudian mencium pipi kanan Zanny. " Loh emang sahabat gue, yang paling, paling baik sedunia. " kata Nada.
" Berhubung hari ini, loh resmi jadian sama Yando, skarang juga loh harus traktir gue makan yang banyak, ok! dan loh, nggak boleh nolak. " ujar Zanny tegas.
" AYO ! " Nada mengaja Zanny dengan semangat empat limanya. Mereka kemudian berjalan keluar bersama. Tujuan mereka saat ini hanya satu, yaitu tempat menjual makanan terbaik.
Haiii manteman👋👋
Gimana partnya?
Suka nggak?
Kalau suka jangan lupa vote n comentLv u all❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ABADIKU[ON GOING]
Teen Fiction"Aku menunggu mu , meski aku tidak tau apakah Tuhan benar benar mengambilmu atau dia hanya sedang bermain dengan takdirku dan menguji diri ku" ~Bryando Dwi Sanjaya~ Follow aku ya teman teman sebelum membaca Dan jangan lupa di vote Love you all #Abad...