dengan terluka

17 1 0
                                    

Tidak sampai 1 jam mark sudah kembali ke rumah sakit
Memang jarak antara kampus dan rumah sakit ini dekat. Hanya 2 km

Sebelum masuk mark memutuskan untuk membeli beberapa roti dan air mineral untuk luna

Saat ia masuk, ia sudah mendapati luna yang sudah bangun, tengah duduk bersandar.

Buru buru ia menghampiri luna

"bagaimana keadaanmu?"

Luna hanya mengedikan bahunya
Ia malas bicara. Kepala masih berdenyut pusing

"sial apa isi tas mu nerd, kenap berat sekali. Apa kau membawa batu ke kampus?"

"ck. Bisakah kau diam. Kepalaku pusing" ucap luna sembari menatap sebal ke arah mark

"galak sekali sih" lirih mark

"makanlah, kau belum makankan?"

Mark menyodorkan sebuah roti dan air mineral

"nanti saja"

"sekarang. Kau juga harus minum obat"

"tidak"

"hei nerd, aku juga ingin pulang"

Mendengar itu luna melihat jam di tangannya. Sudah hampir pukul 9 malam

Tanpa bicara luna segera mengambil roti dari tangan mark

Tapi mark malah mengambil bungkus roti itu kembali

"ck. Apasih maumu?"

"biar ku suapi"

Mark sudah tau luna akan membantahnya jadi iya buru buru menyuapkan roti ke dalam mulut luna

Modus

Sebenarnya mark hanya ingin menyuapi luna saja

Dia tidak mengerti dengan tubuhnya yang selalu bergerak tanpa ia komandoi saat berdekatan dengan luna

Satu bungkus roti habis

Meskipun pahit luna tetap memaksa menelannya, ia sangat menghargai uang dan makanan. Di tambah mark sudah berniat baik padanya

"trimakasih. Maaf aku merepotkanmu"

"ya kau memang merepotkan"

setelahnya tak ada percakapan diantara mereka berdua

luna dengan lamunannya dan mark dengan fikiran kosongnya. hingga suara luna membuyarkan fikiran mark

"kapan aku boleh pulang?"

"aku tidak tahu"

mark hanya tidak ingin memberi tahu, dia ingin luna tetap istirahat. dan juga ia masih ingin bersama luna. ntah kenapa ia jadi betah bersama luna dan ingin memandang wajah luna, ia merasa belum puas memandangi luna setelah menyadari bahwa luna itu cantik

dasar cassanova

"tanyakan pada dokter"

"aku malas"

"ck. kalau begitu pulanglah"

"apa?"

"bukankah tadi kau bilang ingin pulang?"

sekarang mark merutuki mulutnya. akibatnya ia harus menggerakkan otaknya yang sama malasnya seperti dirinya. ia mencari alibi seperti apa yang harus di gunakan agar tetap bisa bersama luna

"lalu kau?"

"aku bisa sendiri, lagi pula ada dokter dan perawat"

"mm.. kau yakin?"

hey stupid! i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang