menghadapi semua

16 1 0
                                    

Pagi pagi begini sudah ada yang membuat mark naik pitam. Bagaimana tidak ibu nya pagi pagi sudah datang ke kantor menyusul mark dan mengatakan perihal perjodohan konyol itu lagi

"bu. Mark tidak akan menikah dengan siapapun kecuali luna"

"kenapa kau selalu membangkang perintah ibu mark?!".

"mark tegaskan sekali lagi. Mark hanya akan menikah dengan luna!"

Mark membawa mobil dengan kecepatan tinggi ia tidak tahu harus kemana ia hanya mengikuti kata hatinya. Hingga sampailah ia di pemakaman

"hei kak. Aku datang"

Mark hanya duduk memandangi pusara alex. Tidak bicara. Ia tak tahu harus bicara apa. Pikirannya buntu.

"menurutmu aku harus bagaimana? Ibu menyuruhku menikah dengan wanita pilihannya. Luna sedang hamil anakku. Aku tak bisa meninggalkan kekasihku. Bahkan jikalau ia tak hamil sekalipun aku tak akan meninggalkannya.
.
.
Aku mencintai luna, kak."




Lama sekali mark terdiam hingga seseorang menepuk pundak mark.

"anak muda. Kau baik baik saja?"

"ah halo nek"

"aku melihatmu melamun dari kejauhan sejak tadi."

"haha iya. Aku sedang mengalami hari yang buruk"

"begitu? Ayo ikutlah denganku"

Mark mengerutkan dahinya bingung. Tapi melihat senyum tulus nenek tua di hadapannya ini mebuat mark ikut tersenyum dan mengikuti nenek tsb.

"minumlah ini masih hangat"

"terimakasih nek"

Mark berbincang ringan dengan nenek itu yang telah mark ketahui nenek itu bernama kang shin.
Membicarakan banyak hal hingga mark lupa akan masalahnya

Mark baru tahu ada rumah tak jauh dari pemakaman, ada aliran sungai kecil juga di sana. Kang shin bilang banyak sekali ikan di sungai itu. Ia dan suaminya sering memancing di sana. Saat ini suami kang shin sedang mengunjungi anak nya di kota dan baru kembali besok siang. Beruntung sekali mark datang dan bisa menemani kang shin

"jadi nak, apa yang terjadi?"

Mark terdiam sebentar lalu menceritakan perihal perjodohan yang ingin ibunya lakukan, tentang luna dan kehamilan luna. Nenek itu memberi saran dan masukan yang membuat mark memiliki keberanian untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada luna

"menurut nenek begitu?"

"cepat atau lambat kekasihmu akan tahu nak. Ku fikir kekasihmu adalah gadis yang baik. Datang padanya dan ceritakan apa yang terjadi. Ini sudah menjadi masalah kalian berdua, sudah selayaknya kalian selesaikan bersama meskipun kalian belum menikah."

"baiklah. Terimakasih nek"

"jangan sungkan. Pergilah temui kekasihmu."

"tentu. Akan ku bawa ia kemari lain waktu"

"nenek akan menunggu kalian"





Mark mondar mandir di depan apartemen luna tanpa berniat masuk. Ia gugup. Ia khawatir luna akan respon luna

"c'mon man. Jangan jadi pecundang"

Setelah mengatur nafas mark memberanikah diri masuk. Ia berjalan dan menemukan luna sedang sibuk dengan bunga anggreknya. Mark bersandar di tembok memperhatikan luna. Ia terlihat sama cantik nya dengan bunga bunga itu. Hingga luna menyadari kehadiran mark

"kau sudah pulang?"

Mark berjalan menghampiri luna. Dan memeluk luna

"ada apa?"

Luna sadar ada sesuatu yang salah dengan mark. Ini masih pukul 10 pagi. Mark tidak biasanya pulang pada jam jam ini tanpa memberi kabar

"tidak ada. Biarkan seperti ini sebentar. Aku ingin memelukmu".

Luna membalas pelukan mark. Dan. Berusaha membuat mark senyaman mungkin. Hingga setelah hampir 5 menit mark melepas pelukannya

"ada yang ingin ku bicarakan denganmu"

Bisa luna lihat sorot kekhawatiran dan kelalutam pada mata mark

"iya. Ayo bicarakan denganku" ucap luna dengan senyum hangat serta usapan lembut di pipi mark yang membuat mark merasa jauh lebih baik


"hei. Aku tidak akan marah. Katakan padaku"

Mark berjongkok di hadapan luna yang sedang duduk di sofa dengan keterdiaman yang di dominasi rasa cemas

"sebelum aku mengatakannya. Aku ingin bertanya sesuatu"

"katakan"

"apa kau mencintaiku?"

Luna diam memandangi mark dengan seksama.

"ya. Aku mencintaimu."

Helaan nafas berat terdengar dari mark

"apa kau akan pergi meninggalkanku?"

Luna tersenyum lembut dan mendekatkan wajahnya pada mark

"apa yang membuatmu berfikir seperti itu?"

"ntahlah. Aku hanya takut suatu saat kau pergi dariku"

"dengar, cepat atau lambat semua pasti pergi mark"

"ya, memang. Tapi apa kau akan meninggalkanku?"

Luna menarik mark duduk di sampingnya dan memeluk lelaki itu. Ia merasa harus menenangkan mark sebelum ini jadi panjang

"bagaimana bisa aku meninggalkanmu saat aku menaruh seluruh hatiku padamu"

Mark lega sekali mendengar itu

"dengar, aku tau kau khawatir akan sesuatu mark. Tapi jangan pernah berfikir aku akan meninggalkanmu. Itu tidak terfikirkan olehku. Baby masih membutuhkan ayahnya kau tahu? Bahkan.. Jika se andainya baby tidak ada sekalipun aku tidak akan meninggalkanmu"

Mark terharu. Harusnya ia tahu bahwa luna tidak akan pernah pergi darinya

"maaf aku terlalu banyak berfikir. Dan terimakasih sudah mencintaiku"

Luna melepas pelukan mereka.

"sekarang katakan, apa yang ingin kau bicarakan denganku"

"ini bukan sesuatu yang baik. Tapi aku tidak punya pilihan lain"

"tak apa. Katakan saja"

"kau tau.. Ibu,....
.
.
.
Ia ingin menjodohkanku"

Luna tidak terkejut. Tentu saja. Ia sudah mendengar hal itu satu bulan yang lalu

"lalu?"

"dengar luna. Aku tidak mau. Kau tau aku mencintaimu. Aku tidak bisa meninggalkanmu. Aku tak bisa meninggalkan kalian."

Luna masih diam memandangi mark. Mark benar benar terlihat frustasi

"lalu bagaimana keputusanmu?"

"jelas saja aku menolak mentah mentah ide konyol tersebut. Aku bahkan tidak tau wanita mana yang sudah ibu pilih. Ibu memutuskan semuanya sendiri tanpa bertanya padaku. Ini tidak adil. Ibu bahkan mengetahui hubungan kita meskipun aku tak pernah membawamu padanya."

"baik baik. Tenang mark. "

Luna menarik mark ke dalam pelukan hangatnya. Lihatkan? Mark mulai hilang kendali

"bagaimana jika kita bicarakan ini lain waktu? Ku fikir kau belum bisa berfikir jernih dan tidak bisa menerima masukan apapun saat ini."

"Baiklah"

Mark menenggelamkan wajahnya di ceruk leher luna. Menghirup dalam dalam aroma tubuh luna agar lebih tenang.

"aku hanya tidak ingin kehilangan kalian"

"aku tau"

hey stupid! i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang