berpaling darimu

18 1 0
                                    

luna terbangun dari tidurnya. ia terkejut saat mengetahui bahwa dirinya masih di rumah sakit. waktu menunjukan pukul 8 malam.

"sial. bagaimana bisa aku tidur selama itu"

luna tidak menemukan mark disini. terserahlah. sekarang luna harus pergi sebelum si idiot itu kembali. tapi naas, begitu luna membuka pintu mark secara kebetulan masuk

jika mark tidak menahan tubuh luna, sudah pasti luna berakhir mengenaskan di lantai

"mau kemana?"

luna melepaskan diri dari mark. tanpa menjawab pertanyaan itu luna segera pergi dari sana. sebenarnya itu hanya ekspektasi saja, karna pada kenyataanya luna kembali berakhir di dalam pelukan mark.

"ck lepas"

"kau marah padaku?"

"bukan urusanmu"

mark senyum melihat tingkah luna. meskipun membuat mark berdebar debar tapi tak bisa di pungkiri luna sangat menggemaskan saat mengambek. itu membuat mark semakin menggoda luna

"ayo duduk, kita perlu bicara"

"bicara saja dengan tembok sana. aku mau pulang"

tuh kan

"tembok, si cantik ini sedang mengambek, apa yang harus ku lakukan?

'.......'

..oh, yakin aku harus menciumnya? baiklah"

"jangan coba coba!"

"itu saran dari tembok, ku fikir sarannya bagus. jadi..."

"mark...!"

luna menyembunyikan wajahnya di dada mark karna pria ini mencoba menciumnya dan tidak melepaskan dirinya sama sekali. mark tersenyum gemas melihat luna yang tanpa luna sadari ia sedang memeluk mark dengan erat. kesempatan itu mark gunakan untuk menggendong luna ala koala hug dan duduk menuju sofa.

mark memandangi luna yang masih mengambek

"hei.."

"..."

"nona cantik.."

"...."

"ayolah. bicara padaku"

"tak ada yang perlu kubicarakan denganmu"

mark benar-benar gemas saat ini. jika saja bisa, mark ingin mencium luna

"baiklah. aku serius. lihat aku" usapan lembut di kepala membuat luna luluh dan mau melihat ke arah mark

"apa?"

"maafkan aku. aku salah karna telah mengabaikanmu. aku tidak bermaksud melakukan itu dan membuatmu khawatir. aku minta maaf"

luna diam memandangi mark

"kenapa kau menghindariku?"

"itu.."

mark ragu akan hal ini, tapi harus segera meluruskan semuanya sebelum terlambat

"sebenarnya.. aku melihatmu berpelukan dengan wonho."

luna terkejut.

"jadi malam itu kau datang?"

mark mengangguk. kini luna tau siapa yang meninggalkan bunga tulip merah dan boneka gurita di depan pintu rumahnya

"kenapa tidak menghampiriku?"

"sebenarnya malam itu ada yang ingin ku bicarakan denganmu, tapi aku mengurungkannya. kufikir itu akan berjalan lancar. tapi ya... jauh dari yang ku perkirakan"

hey stupid! i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang