aku tak kan mampu

15 1 0
                                    

hari ini luna memiliki jadwal bertemu dengan dosen pembimbing. luna tahu ucapan ibu mark bukanlah isapan jempol semata, ia mengalami sedikit kesulitan mengenai tugas akhir dan biaya administrasi kelulusannya nanti.

luna duduk di taman belakang kampus tempat biasa ia dulu mengerjakan tugas atau sekedar menikmati kesegaran udara. cukup lama duduk disana akhirnya orang itu muncul juga. luna tersenyum melihat mark berlari kecil menghampirinya.

"sudah lama menunggu?"

"hm. sepertinya lumut mulai tumbuh"

mark tertawa mendengar itu.

"ini. untuk kalian"

luna tersenyum kecil. mark memperlakukan dirinya dan baby seperti dua orang berbeda meskipun kenyataannya baby mereka masih di dalam kandungan.

"milkshake strowberry?"

"sejak pagi aku terus memikirkan milkshake strowberry"

"sekali lagi mark. aku yang hamil"

"sudahlah minum saja. baby ingin ini. ayo minum"

luna menggelengkan kepala heran. tapi ia tetap meminum milkshake itu. yah tidak buruk juga.

"kau senang? ini milkshake yang kau inginkan dan ayah sudah membelikannya untukmu. habiskan yaa" ucap mark sambil mengusap perut luna

tidak tahu hormon saat hamil atau bagaimana, setiap tingkah laku mark selalu menggemaskan di mata luna dan itu sangat lucu.

"mark"

"apa?"

"kemarilah"

mark bingung tapi ia tetap menurut.

chup'

"hehe. kau sangat menggemaskan"

mark spechless mendengar itu dari bibir luna.

"cium lagi"

luna mencium mark lagi, lagi lagi lagi dan lagi. hingga membuat mark gemas dan balik mencium luna hingga mereka terguling ke rumput. seling tertawa dan bahagia. tatapan mereka bertemu. luna membelai wajah mark yang berada di atasnya. tapi tatapan bahagia luna lambat laun berubah menjadi sendu. dan tentu saja mark sadar

"terjadi sesuatu?"

"huh?"

mark menarik diri dan membantu luna untuk duduk. mark membuat mereka duduk berdampingan agar luna bisa bersandar dengan nyaman padanya.

"apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

"apa maksudmu?"

"kau tau. sejak dua minggu terakhir tatapanmu sering mendadak sendu seperti tadi, bahkan di beberapa kesempatan berkaca kaca. ada apa? katakan padaku"

luna memejamkan matanya tatkala usapan lembut di rambutnya terasa semakin nyaman. tapi bukan berarti luna siap membicarakan ini dengan mark.

"tidak ada yang terjadi, mark. jangan khawatir"

"tentu aku khawatir. aku tidak ingin kau memendam masalahmu dan malah membuatmu stress. aku tidak ingin terjadi sesuatu pada kalian berdua"

luna tersenyum sangat manis mendengar hal itu. ia tidak menyangka mampu membuat cassanova universitas menjadi lelaki yang setia dan bertanggung jawab seperti ini.

"bukan hal besar. kau tau, terkadang aku merindukanmu meskipun kau tepat di hadapanku."

"aku bisa bersamamu 24 jam jika kau mau"

hey stupid! i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang