kau masih ada di dekatku

14 1 0
                                    

besoknya setelah sarapan bersama. semua akan di pandu untuk mengikuti lomba antar fakultas. ini menyangkut olahraga. tapi hanya volly dan futsal. setiap angkatan wajib mengikut sertakan perwakilan.

seluruh angkatan dipisahkan sesuai angkatan masing masing.

cukup banyak angaktan luna. mereka tengah berdiskusi siapa yang akan mewakili untuk lomba kali ini. untuk laki laki sudah. Tinggal yang perempuan. luna hanya diam mengamati semuanya bersama yui di sampingnya

"kau tertarik untuk ikut?" tanya yui

"sama sekali tidak."

tapi...luna mendengar namanya di sebutkan dan kini semua orang menoleh padanya.

"kenapa kalian menatapku?" luna dan wajah datarnya_-

"khem. maaf luna, maukah kau mewakili angkatan kita, pemain vollly perempuan belum ada perwakilan. seluruh angkatan sudah memberikan perwakilannya. hanya tersisa kita." dae jun. ketua angakatan luna, ia terlihat sungkan pada luna. sebenarnya semua orang. karna luna jarang bicara jadi banyak dari teman angakatan atau bahkan fakultas agak canggung dengan luna. di tambah tatapan datar yang kadang menjadi tajam ketika kesal atau marah menambah jarak yang sudah tercipta.

luna melihat sekeliling. benar. hanya mereka yang belum. bahkan panitia sudah bertanya kepada mereka

"ayolah."

"kenapa jadi aku. mintalah orang lain"

"tak ada satupun dari mereka yang bisa bermain volly."

"kau fikir aku atlet? Ada minju"

"lengan ku cidera seminggu yang lalu"

luna menghela nafas. apa apaan mereka. luna bahkan tidak pernah menyentuh bola selama hidupnya.

"sudahlah terima saja, panitia sudah meneriaki kita di pengeras suara"

"ya sudah" tak ada pilihan lain



luna tidak tau apa motifasi angkatannya menjadikan dirinya tumbal perwakilan. ini terasa menyebalkan, di tambah mina ikut mewakili angkatannya untuk tim volly.

"sejak kapan kau bisa bermain volly?" tanya mark yang ntah kenapa sudah ada di sampingnya. hari ini ia tidak menempeli luna. hanya di beberapa kesempatan ia akan sekedar menghampiri untuk menyapa dan mengacak rambut gadis itu. mina terlihat ingin mencakar luna lagi dari sebrang sana. luna hanya menatap datar. bukan salahnya jika mark suka padanya, kan?

"sejak beberapa menit yang lalu"

"aku akan ikut futsal. semangati aku"

"semangat"

"lakukan dengan benar"

"semangat bodoh"

"lunaa~"

sepertinya mark akan terkena cacingan jika tidak mengganggu luna barang sebentar. luna menoleh sebal pada mark yang sedang mempoutkan bibirnya. ingin rasanya luna memukul kepala mark

"hentikan sebelum ku pukul kepalamu"

"semangati dulu"

"sudah ku lakukan"

mark menarik tangan luna di saku jaketnya dan menempelkan di kepalanya sendiri, dan menggoyangkan seolah luna mengusap kepalanya

" 'semangat ya'...begitu!"

jika hanya berdua mungkin luna akan melakukannya, ini di tempat umum. semua orang banyak yang memperhatikan mereka. luna hanya tidak ingin jadi konsumsi public. tapi ia tahu mark akan terus merengek jika permintaanya tidak di penuhi

hey stupid! i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang