i don't know

21 1 0
                                    

setalah kejadian kemarin mark terus datang ke club malam tempat luna bekerja selama 4 malam berturut turut

luna sampai jengah. tapi ia jadi tahu, selain brengsek mark itu gila dan juga bodoh.

bagaimana tidak

ia datang dan duduk di depan bartender lalu memesan minuman dan hanya ingin di antar oleh luna

yang benar saja

bahkan bartendernya bisa langsung menyajikan minuman itu untuk mark secara langusung karna mereka berhadapan

luna jadi risih akan kelakuan mark, ia sebal bukan main

"dasar kekanakan" cibir luna

karna jengah luna pergi mengantar minuman pelangan lain di ujung ruangan

agak sedikit jauh

tapi mark masih bisa melihat luna dengan jelas

dan saat itu pula mark melihat luna yang di tarik paksa oleh seorang pria dewasa

"sialan"

mark langsung menghampiri luna tanpa pikir panjang



'sreett

dalam hitungan detik luna beralih dalam pelukan mark

luna yang cukup kaget diam tanpa bicara

mark memeluknya erat seakan ia akan lari

"oh ayolah kawan jangan ganggu aku"

"apa maksudmu?"

"apa maksudku? wanita itu mangsaku. barikan dia padaku"

entah mengapa mark merasa kesal dengan ucapan pria di depannya ini. ia tahu dirinya brengsek, tapi ia tidak pernah memandang wanita yang di dekatinya adalah buruan layaknya binatang

luna sudah beralih di belakang tubuh mark, sedangkan sang empunya sudah maju tepat di depan wajah pria itu

"dengar tuan, wanita yang baru saja kau sentuh itu kekasihku" desis mark dengan tatapan menajam

setelah berkata seperti itu mark menarik luna menjauh dari sana



"ini minumlah"

luna hanya memandang gelas itu

mark moratiskan mata nya

"oh ayolah. aku tidak menaruh obat perangsang disana"

setelahnya luna mengambil gelas yang berisi air putih itu dan memium hingga tandas

dia benar benar kaget kali ini. meskipun bukan pertama kali di goda oleh pelanggan, tapi yang tadi itu paling parah. dia hampir di cium paksa

"sudah baikan?"

luna mengalihkan atensinya kepada mark

baiklah mark tidak se brengsek yang ia kira, kini luna tau itu

"hm"

tanpa permisi mark menyentuh pergelangan luna

"apa yang kau lakukan?"

"hanya memeriksa tanganmu"

seperti di hipnotis luna hanya menurut

kali ini mark benar benar memeriksa tangan luna, bukan hanya modus semata.

pergelangan tangan luna memerah dan sedikit lecet. mark yakin pria tadi memegang tangan luna kencang sekali dan tambah luna yang memberontak sekuat tenaga

"hei kawan punya salep untuk luka?" tanya mark pada bartender di hadapannya

"sebentar"

mark mengoleskan salep di pergelangan luna sambil sedikit meniup meniup takut luna merasa perih di pergelangannya

hey stupid! i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang