Siswa-siswi SMA Cakrawala, makin lama makin berkurang. Sepertinya Ajil telat untuk datang kesini.
Hari ini Nadya membawa mobilnya ke sekolah, karena ia akan pergi bersama Kyla ke mall untuk membeli peralatan di kelasnya. Jadinya karena tidak harus mengantar Nadya, Ajil memutuskan pulang sekolah ini untuk pergi ke SMA Cakrawala, tentunya untuk melihat Lolla.
Beberapa menit Ajil berada di balik pohon dengan motornya, ia tak melihat Lolla, sepertinya Lolla sudah pulang.
"Gue disini udah kayak penculik yang mau nyulik gadis aja anjir" celetuk Ajil padanya sendiri.
Eh tunggu dulu, Ajil dengan tak sengaja melihat Lara yang sedang duduk di halte depan sekolahnya sembari memainkan ponselnya. Raut wajahnya terlihat kesal, dan juga gelisah.
Ajil memutuskan untuk menyalakan motornya dan menghampiri Lara.
Tin tin
Lara melihat ke arah Ajil yang sekarang ada di depannya, yang masih juga di atas motornya.
"Ngapain lo? Kayak anak ilang" celetuk Ajil kurang ajar.
"Diem lo!"
"Kenapa sih Ra?" Ajil melihat ke arah sekolah Lara, "lo lagi nunggu orang ya?" Tanya Ajil dan Lara menganguk. "Lolla mana ya, Ra? Hehe"
"Lolla nggak sekolah hari ini, dia pergi sama Ibunya" ucap Lara.
"Yah, padahal gue kesini pengen ketemu dia terus nganter dia" ucap Ajil dengan sangat pelan.
Lara beranjak dan berjalan menghampiri Ajil, dan tiba-tiba naik ke atas motor Ajil. "Mending lo anterin gue, buru"
"Heh, emang lo siape?"
"Gue Lara, temen nya Lolla" jawab Lara dengan menekankan kata 'teman' pada ucapannya.
"Terus?"
"Ya kalo lo nggak mau anterin gue, gue juga nggak mau lah bantuin lo biar jadi pacarnya Lolla" ujar Lara menyebalkan lalu naik ke atas motor Ajil tanpa permisi.
Ajil berdecak lalu berbalik dan menyentil dahi Lara dengan pelan. "Huu, yaudah deh. Skuy!"
"Skuyy!"
·····
Sepanjang jalan, tak ada kata yang keluar dari mulut Lara. Ajilpun ikutan diam saja, ya dia juga emangnya mau ngomong apa? Mending kalo Ajil pinter nyari topik, lah dia sekarang aja lupa mau ngomong apa.
Ajil melihat ke arah kaca spionnya, Ajil bisa melihat Lara dari situ. Ajil bisa menebak, Lara sepertinya sedang badmood, terlihat dari raut wajahnya yang datar tak ada senyum-senyumnya.
"Kenapa lo, Ra?" Akhirnya Ajil nanya juga sodara-sodara sekalian.
Tak ada sahutan dari Lara, hanya gelengan yang Ajil lihat, masih dari kaca spion motornya.
"Rumah lo dimana weh? Ntar gue bawa ke rumah gue juga lo" celetuk Ajil.
"Gue males pulang, pengen main" jawab Lara.
"Main? Main kemana bambang"
Mata Lara mendelik pada Ajil, "nggak usah cari masalah lo sama gue" ancam Lara.
"Lah yang nyari masalah sape? Lo lagi pms yak? Sinis bener kayaknya" ucap Ajil sok tau.
"Gue pengen nge mall"
KAMU SEDANG MEMBACA
AJILARA (SELESAI)
Teen Fiction"Lo ngapain nembak gue?!" "Gak tau" "DASAR ORANG GILA!!" Pernah gak sih ngerasain rasa suka sama seseorang tapi kata hati lo lebih ngedorong lo buat nembak orang yang sama sekali gak pernah lo pikirin buat jadiin dia pacar? Itulah yang dirasakan Aji...