17

1.6K 361 128
                                    

Haechan terbangun dari tidurnya yang padahal belum lama dari sepuluh menit lalu ia pulas. Ketukan dari pintu membuat dirinya ingin marah karena tidurnya terganggu juga earphone yang masih terpasang.

Tok tok tok

Haechan menarik kabel earphone dengan terpaksa, padahal lagu yang terputar lagi kesukaannya, more and more. "Ish, sabar! Ganggu aja deh! Mana gue lagi mimpi nikah sama Ryujin."

Tok tok tok

Sebelum membuka pintu untuk membuka ia masih menggerutu sebal, "SIAPA SEH!?" Tanyanya ngegas.

"Ini gue, Renjun." Suaranya pelan dari luar pintu.

Tumben sekali Renjun menghampiri ke kamarnya, ada apa? Kirain Seungmin, tapi kan orangnya di rumah sakit sekarang.

"Ya, ada apa Ren-AWH!!"

Pintu belum sepenuhnya terbuka tapi Renjun sudah memukul kepalanya hingga sang empu mengaduh kesakitan. Lalu kehilangan kesadaran.



































Haechan meringis ketika membuka mata perlahan seluruh badannya pegal tidak bisa digerakkan. Kepalanya pusing dia lupa karena apa tapi bagian ubun-ubun nya sakitnya bukan sungguhan.

"Ssh... aduh, aduh setan! Pala gue!" Memegangi kepalanya sambil mengumpat, Haechan doang memang.

"Udah bangun?"

"Gue dimana!" Ruangan ini gelap, Haechan merasa asing padahal tadi dirinya sedang di kamar. Yang bisa dia lihat hanya orang di depannya.

Renjun mendelik dengan sewot, "Gue dimana, gue dimana. Ini masih di villa!"

"Loh? Renjun?" Dia melirik tubuhnya sendiri, tangan dan kakinya di ikat tali tambang cukup gatal bagi Haechan. Yang lebih tidak nyaman adalah disini bau minyak tanah di sekujur tubuhnya hingga basah kemana-mana.

"EH INI GUE KENAPA? LEPASIN DONG!" Ia berujar panik ketika tubuh Renjun di depannya tidak sama dengan dirinya.

"Eh ini siapa yang ngelakuin! Renjun kita ada dimana!?"

Haechan salah orang:')

"Ssst! Bisa diem gak! Ini di dapur, cuma lampunya gue matiin aja."

Haechan masih diam, pikirannya blank, masih melihat-lihat keadaan sekitar yang gelap.

"Mau gue nyalain lampunya?" Tawar Renjun yang malah Haechan tanpa sadar mengangguk kaku. Renjun melangkah menuju sakelar lampu,

Ctak!

Begitu lampu menyala, Haechan terkejut dengan sekitarnya. Ia tidak salah liat kan? Ini semua... apa-apaan? Renjun tidak berbohong kalau ini dapur villa, tapi Chan, Han, Jeno, Jeongin, dan Changbin juga ada disini persis seperti dirinya. Tapi yang lain lebih parah dengan luka-luka dan mulutnya beberapa ada yang di tutup dengan lakban.

"RENJUN LO APA-APAAN! INI ULAH LO?"

Renjun tersenyum manis kembali berjongkok depan Haechan.

"Kak Chan! Kak Changbin! Han! Jeongin! Jeno!" Teriaknya memanggil.

Yang lain pasrah dengan keadaan dan juga ada raut kecewa mengisi emosinya. Hanya Han yang pingsan.

"Jadi, ini... apa?"

"Haechan, Renjun pelakunya. Dia yang buat kita semua kayak gini, kita gak bisa ngapa-ngapain selain Renjun bertindak semaunya."

"T-tunggu... yang lain-"

The Patient | Stray Kids & Nct Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang