Di rumah sakit, ketiga pria tampan baru sampai menginjakkan kakinya di ruang rawat Seungmin. Sepanjang jalan menuju ruangan, dengan langkah yang santai, mereka tidak memperdulikan tatapan suster atau pasien-pasien yang memandangnya kagum akan ketampanan ketiganya. Kecuali Changbin, hanya dirinya yang sesekali mengedipkan matanya ke salah satu suster disana.
Satu kali kepergok Minho yang langsung memukul kepala Changbin dengan keras, lalu Changbin diam.
Di Ruang 229.
"Fel,"
Felix menoleh.
Jaemin mengulum bibirnya sejenak menatap Seungmin dengan wajah sendu. "Menurut lo ada yang aneh gak sih?"
"Aneh? Aneh gimana?" Tanya Felix tidak mengerti.
Mencari pertanyaan yang tepat, Jaemin menatap random benda-benda yang ada di sekitarnya. "Kita... gak masukin apa-apa kan ke masakan tadi?"
"Mana isi staples kalau kemasukan juga cuma satu, lah ini? Sebungkus ada kali," Lanjut Jaemin lagi masih tidak percaya.
"Aneh nya di makanan Seungmin doang ya, yang di dapur tadi selain kita siapa aja, Jaem?"
Tidak mau berkepanjangan, Jaemin menggeleng sambil senyum sumringah.
"Lupa in deh, mending cerita seru aja yuk!"Felix menahan senyum karena Jaemin kehabisan topik, ingatkan dirinya untuk menahan muntah karena perutnya mual sekarang.
"Ish! Bau obat, gue gak suka." Felix menutup hidungnya tidak tahan.
Jaemin mendecih menertawakan, "Ngapain lo pake ngikut, kalau gitu gue sama Han atau Jeno aja."
"Lo gak ngerti, Jaem. Soalnya gue waktu dulu di Australia—"
Cklek!
Chan lebih dulu membuka pintu ruangan itu dan menampakan Felix dan Jaemin disana, mengabaikan dua orang dibelakangnya saling pukul-pukulan entah karena apa.
"Seungmin kenapa?" Tanyanya menatap keduanya bergantian.
Pemuda berambut pirang disana, menghela nafasnya matanya mengarah sang objek. "Lambungnya bermasalah, gara-gara kejadian sarapan."
Chan mengerutkan dahinya, "Sarapan pagi kenapa?"
"Ada staples di makanannya, ketelen deh."
"Egujug, kalau laper tuh bilang jangan makan sembarangan. Apalagi isi staples dimakan segala, ngapain coba?" Lagi-lagi Changbin kena pukul dari Minho, dan berakhir pukul-pukulan lagi satu sama lain.
"Jangan bikin ribut disini kak!" Tegur Jaemin pada duo sejoli yang asyik pukul-pukulan. Bukannya apa, kalau ketahuan dokter kan mereka bisa diusir satpam dari rumah sakit. "Saran dokter, dua atau satu orang yang jaga Seungmin malam ini." Lanjutnya lagi.
"Ada Staples di makanannya," Tidak mendengar ucapan Jaemin, Chan malah mengulang perkataan Felix barusan. "Terus yang lain gimana? Kalian gimana?"
"Kita baik-baik aja, cuma Seungmin doang yang kayak gini. Kata dokter, kerongkongannya berdarah, gusinya bengkak, gigi paling belakang harus di copot, kemungkinan lambungnya robek. Dan..." Felix menatap sendu kearah Seungmin yang tengah berbaring. "Harus di operasi."
Changbin meringis mendengar penuturan Felix, Chan refleks menutup mulutnya ngilu.
Jaemin yang sudah mendengar dua kali tentang 'operasi' pun harus memejamkan matanya pedih. Makin hari ke hari, banyak sekali korban.
Chan melotot sambil menggeleng, "Kita kasih tau orangtuanya sekarang juga!"
"JANGAN!" Buru-buru Felix berteriak dan memelankan suaranya kembali. "Lu gila, Chan? Gue gak mau kayak ibunya Hyunjin yang datang ke villa sambil marah-marah, apalagi kalau kita minta uang ke ke ibunya Seungmin untuk biaya anaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Patient | Stray Kids & Nct Dream ✔
Misteri / ThrillerMencari siapa pasien sakit jiwa diantara 15 orang. end: 30 desember 2020 190621 #5 in thriller 210621 #3 in thriller 220621 #4 in nctdream 230621 #4 in thriller