13

1.3K 351 106
                                    

"KOK NYALAHIN GUE!? YANG MASAK BUKAN GUE DOANG!" Teriak Felix tidak terima saat Jisung menuduhnya.

"Terus kenapa bisa ada? Bisa jawab gak? Gak bisa kan!"

"Yang masak gue sama Jaemin! Kenapa gak tanya dia juga!?" Jelasnya sambil menunjuk Jaemin.

Sorot mata Jisung beralih pada Jaemin, "Lu yang masukin isi staples kesini?"

"Bukan gue sumpah! Gue aja gak tau ada begituan di piringnya Seungmin." Jaemin menggeleng tidak tahu.

"Lagian kurang kerjaan banget masukin begituan, mending masukin ke piring lu aja kalau gitu." Celetuk Renjun bermaksud bercanda.

"Stop! Jangan ribut, kita bawa Seungmin ke rumah sakit. Atau gak kita telfon ambulans dari sekarang!" Jeno menengahi.

"Biar gue aja." Felix dengan cepat mengeluarkan ponselnya untuk memanggil ambulans, namun Jisung merebut ponsel Felix.

"Ck, apa-apaan?"

"Gue aja."

"Mau jadi pahlawan? Hhh... basi."

Oh ayolah, Jeno sebal mendengarnya. Telfon sebentar kenapa harus siapa atau siapa sih!? Bisa di tunda dulu debatnya? Kasihan mana Seungmin dari tadi gak bisa ngomong apa-apa.

"Han, lu telfon Haechan atau kak Chan untuk ngabarin ini. Buruan!"

"Oke, sip." Han mencari kontak Chan untuk dihubungi, namun nihil. Panggilan tidak tersambung, Han memasang raut kecewa. "Gak aktif, Jen. Kayaknya masih ada urusan."

Kalau telfon Minho atau Changbin sama-sama ada urusan kan?

"Coba Haechan!" Tidak ada pilihan selain Haechan, tidak perduli mau dia sedang olahraga atau sedang apa.

Sambil menunggu panggilan dari sebrang sana, keduanya menatap miris kearah Seungmin yang masih terbatuk-batuk sedikit mengeluarkan darah. Dan Jaemin bersimpuh di depannya mencoba menunda rasa sakit pemuda itu dengan memberinya banyak pijatan di tengkuknya.

Felix dan Jisung masih berdebat, Jeno malas ikut campur, jadi ia memilih tidak menggubris mereka berdua. Dan akhirnya yang Renjun mencoba menelfon ambulans dan sebentar lagi akan datang.

Han menggeleng dengan wajah pasrah, "Gak diangkat juga, padahal berdering." Sambil menatap sendu ke layar handphone-nya.

"ARGH!!! Haechan kemana sih!" Han terlonjak saat Jeno berteriak pasalnya baru kali ini melihat Jeno frustasi.

Niuu~ niuu~ niuu~

"Tuh, ambulan nya dateng!" Seru Renjun selepas mendengar suara mobil ambulans.

"Ayo kita gotong!"

















Ketiga laki-laki yang baru saja ada urusan di kantor polisi segera pulang menuju villa dengan mobil pemuda salah satunya.

Changbin memakan keripik tempe di kursi penumpang sekali-kali kakinya diangkat ke atas yang mengundang makian dari Minho yang sedang menyetir.

Keripik tempe nya kalau penasaran beli di depan kantor polisi pake uang Chan tentunya.

Atau ia akan menyanyi dengan keras sesuai dengan lagu di radio mobil yang diputar. Yang mana lagu tersebut kebetulan lagu kesukaannya, back door.

Sedangkan Chan, ia duduk di kursi sebelah pengemudi yang hanya tertawa melihat tingkah laku Changbin yang tidak bisa diam.

"Eh perasaan si Hyunjin baik-baik aja sebelum acara. Gak mungkin bunuh diri kan?" Tanya Chan pada keduanya. Yang mana membuat Minho dan Changbin saling berpandangan lewat kaca spion tentunya, mana mungkin Minho menoleh kebelakang saat nyetir, kalau tidak lihat jalan kan bahaya.

The Patient | Stray Kids & Nct Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang