Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[]
"Udah sampai," Sea tersenyum kikuk masih merasa malu karena kesalah pahaman tadi.
"Ma-makasih Mas," ucap Sea.
Ya, ternyata Hana adalah sepupu Jeff, pantas saja mereka dekat.
"Sekarang udah gak salah paham lagi kan?"
"Hehe, enggak kok, maaf ya tadi aku udah mikir yang enggak-enggak," Sea merasa tidak enak karena sudah menghindari Jeff tanpa mendengarkan penjelasan nya.
"Yaudah aku masuk ya," Jeff menahan tangan Sea.
"Kenapa Mas?" tanya Sea bingung.
Jeff maju mendekati Sea, ia mencium kening Sea selama 5 detik, hanya 5 detik tapi sudah ingin membuat Sea pingsan.
"Sweet Dream, Sea." Jeff mengelus rambut Sea lembut.
Rasanya Sea ingin meleleh seperti es krim saja.
"I-iya, Mas juga," Sea pun menurunkan tangan Jeff dari atas kepalanya, lalu memundurkan langkahnya untuk masuk kedalam rumah.
Sea melambaikan tangannya, tidak sengaja kaki Sea tersandung pot bunga milik mama nya, "Aduh!" Sea mengelus pergelangan kaki nya, lumayan sakit, tapi ia sangat malu saat melihat Jeff tertawa karena tingkah nya.
Bisa-bisanya di depan doi malu-maluin.
[]
Di pagi hari, di kamar, di depan cermin, Sea tersenyum sendiri seperti orang gila. Ia sedang terlena-lena dengan kejadian semalam saat Jeff mencium kening nya. Tadi pagi saat mandi Sea berencana untuk tidak cuci muka agar bekas ciuman Jeff tidak hilang, tapi kalau tidak cuci muka wajahnya bisa kusam dan membuat Jeff jadi tidak menyukai nya lagi.
Memang segila itu Sea, jika memang Jeff suka terhadap nya seharusnya Jeff bisa menerima Sea apa adanya, tapi yang namanya Sea memang begitu.
Selesai bersiap, Sea pun turun menuju meja makan dan menemukan keluarga nya sedang duduk menikmati makanan mereka. Sea terlalu lama untuk ditunggu, bisa-bisa keluarga Sea jadi kanibal karena menunggu Sea yang lama sekali seperti putri Solo.
Sea duduk ditempat nya menikmati roti dengan selai coklat, mood nya pagi ini sangat bagus berkat ciuman Jeff semalam. Ah! Bisa gila lama-lama jika mengingat ciuman itu, Sea pun menggeleng mencoba untuk tidak terlalu memikirkan itu.
Sean mendelik melihat Sea sudah aneh di pagi hari, "Emang beda yang dianter sama pacar kemarin malem," Sea membulatkan mata nya menatap Sean yang asal bicara, lalu Sea menginjak kaki Sean dibawah sana.
