19.

1.1K 143 9
                                    

Jungkook benar-benar berubah. Disekolah Jungkook jadi pribadi yang pendiam. Setelah dibenci oleh Taehyung, dirinya terlihat tak seceria biasanya.

Taehyung sangat membenci Jungkook, setelah apa yang dilakukan ayahnya. Taehyung tak ingin memaafkannya jika Jungkook masih saja menyangkal kenyataan yang ada.

Taehyung bertekad, jika ia tidak bisa membalaskan dendamnya pada Jeon Heejun, maka ia akan membenci Jungkook seumur hidupnya.

Dulu Taehyung berpikir mungkin dekat dengan adik kelasnya ini akan menyenangkan, tapi nyatanya tidak.

Hubungan keduanya benar-benar hancur.

"Minggir!! Ini tempatku" ujar Taehyung dingin.

Jungkook yang sedang menyantap makan siangnya bersama Jimin ini terdiam. Kepalanya tertunduk menahan tangis.

"Dengar tidak? Minggir!!" Ujar Taehyung lagi dengan nada suara yang sedikit naik.

"Sunbaenim maafkan kami yaa, kami akan pindah. Ayo Kookie" Jimin bangkit dari duduknya, mengajak Jungkook untuk pindah tempat.

"Aku tidak mengusirmu Jimin. Aku mengusir anak ini" tunjuk Taehyung dengan matanya.

Jungkook semakin tertunduk sedih. Hatinya sakit sekali saat diperlakukan tidak baik oleh orang yang disukainya. Air matanya mulai mengalir tanpa isakan.

"Aku akan makan siang bersama Jungkook. Ayo Kookie kita pindah dari sini" Jimin pun menarik Jungkook untuk pindah ke tempat lain, tak tega juga melihat Jungkook yang tidak tahu apa-apa ditindas seperti ini.

"Aku heran padamu Jimin, mengapa masih mau berteman dengan anak ini? Anak seorang pembunuh"

Mereka terdiam. Kata-kata Taehyung pasti sangat menyakitkan bagi Jungkook.

"Sunbaenim, jangan bawa-bawa masalah pribadi saat sedang seperti ini. Ini tempat ramai" Jimin menimpali. Ia memikirkan perasaan Jungkook.

"Apa peduliku? Memang benar Jungkook anak seorang pembunuh" lantang Taehyung membuat semua orang yang ada di cafetaria itu terdiam menatap mereka.

Jungkook malu, tatapan semua orang serta bisikan-bisikan tentang dirinya itu sungguh membunuh mentalnya.

"Ayo Jim" ujar Jungkook lirih.

Mereka pun pindah ke meja paling ujung, meninggalkan Taehyung yang masih berdiri menatap keduanya.

Seharusnya Taehyung lega karena telah membenci Jungkook, seharusnya Taehyung senang karena telah mempermalukan Jungkook. Namun entah mengapa hatinya ikut sakit. Ia ingin menyakinkan dirinya bahwa perlakuannya benar, demi ayahnya.

.

.

.

MIND READER

.

.

.

Jimin menapakan kakinya di rooftop sekolah. Ia tak melihat Jungkook saat jam pelajaran terakhir. Jungkook izin ke toilet namun tak kembali sampai akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.

Tangannya memegang tas milik Jungkook, matanya mulai menyusuri setiap sudut rooftop. Mencari keberadaan Jungkook.

Kakinya melangkah saat menemukan Jungkook yang sedang duduk termenung dikursi yang ada disana. Tangan mungilnya menepuk pelan bahu Jungkook guna menyadarkan lamunannya.

MIND READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang