17.

1.3K 164 26
                                    

-satu jam sebelum kejadian Kim Hyunsuk menghilang-

"Appa nanti aku jemput dirumah sakit ya. Pulang sekolah aku langsung kesana"

"Tidak usah terburu-buru Taehyung-ah. Appa menunggumu disini"

"Oke kalau begitu sampai nanti appa, nanti kuhubungi"

"Sampai nanti Taehyung-ah"

Telepon ditutup. Taehyung tidak sabar untuk menjemput ayahnya hari ini.

Ayahnya sudah sehat, tinggal istirahat saja agar tubuhnya sembuh total.


Langkahnya berubah cepat saat pintu toilet semakin dekat dalam pandangannya. Ya, Taehyung izin keluar kelas hanya karena ingin mengabari ayahnya.

Taehyung pun masuk ke salah satu bilik toilet disana, lalu memainkan handphonenya. Bertukar pesan pada sang ayah agar terus menunggunya sampai nanti Taehyung datang menjemput.

Terlalu asik berkirim pesan dengan sang ayah membuat Taehyung tidak menyadari bahwa sedari tadi bel pulang sekolah sudah berbunyi.

'Satu jam lagi aku sampai. Appa tunggu ya'

Pesan terakhir yang Taehyung kirimkan pada ayahnya.

Taehyung pun bergegas keluar dari bilik toilet, sedikit berlari menuju kelasnya untuk mengambil tas.

Entah sudah berapa menit berlalu sejak bel berbunyi, Taehyung tidak menyadarinya. Mungkin menghabiskan waktu 30 menit? Kelasnya bahkan sudah kosong. Hanya ada tas miliknya yang masih tergantung di kursi.

Segera saja Taehyung menyambar tasnya. Memakainya, lalu pergi keluar kelas.

"Oh? Hai Jungkookie" sapa Taehyung saat kebetulan mereka berpapasan.

"Hallo sunbaenim. Baru mau pulang ya?" basa basi Jungkook.

Taehyung menganggukan kepalanya. "Jalan ke gerbang bersama?" pintanya.

"Huum, ayo"

Mereka jalan beriringan. Sesekali Taehyung menoleh menatap Jungkook yang berjalan dengan kepala tertunduk sambil menggenggam tali tasnya dengan erat.

Jungkook malu tentu saja, dia sedang berjalan beriringan dengan sang ketua osis. Siswa paling disegani di sekolah ini.

Wajahnya mungkin sudah memerah bak kepiting rebus.

"Emm, sunbaenim" panggil Jungkook.

Taehyung hanya menolehkan kepalanya, menatap Jungkook seakan bertanya 'ada apa?'

"Ayah sunbaenim, sudah sehat kan? Boleh aku ikut menjenguk?" pintanya malu-malu.

Taehyung tersenyum, lalu mengusak lembut surai Jungkook kemudian. "Tentu saja boleh, aku akan menjemputnya hari ini".

Jungkook mengulum senyum senangnya, khawatir jika ia tersenyum akan sangat lebar dan akan terlihat mengerikan. Jungkook senang sekali.

Gerbang depan sekolah terasa sangat jauh, jarak antara koridor dan gerbang seperti memakan banyak waktu. Mereka terus berjalan beriringan, sampai tak sengaja telinganya mendengar sesuatu.

"Soal itu, aku bisa jadi saksi atas perbuatannya. Saat Jeon Heejun menyiksa ayah Taehyung"

Sontak Taehyung dan Jungkook menghentikan langkahnya. Mereka kenal dengan suara ini, suara guru konselingnya.

MIND READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang