10.

3.4K 527 48
                                    

Di chap ini Jiminnya gak muncul yaaa... Ceritain Yoongi aja dulu XD

.

.

Yoongi tidak percaya sebenarnya. Yoongi tidak ingin percaya apa yang Jimin katakan, namun mendengar tangisan pilu Jimin saat di rooftop membuat hatinya tercubit sakit.

Dipikirannya kini sudah tersimpan berbagai pertanyaan.

Apa yang terjadi pada ibu Jimin?

Apa benar ayahnya sendiri yang membuat ibu Jimin meninggal?

Ada hubungan apa ayahnya dan ibu Jimin?

Apa yang sekarang Jimin rasakan? Kesepian kah?

Dan…

Apa yang ayah perbuat dulu?

"Aaarrgghhh" Yoongi mengusak rambutnya kasar. Sungguh pikiran Yoongi saat ini sedang penuh sekali.

Dilihatnya jam yang ada di meja nakas
disamping ranjangnya. Pukul sepuluh malam. Ayahnya pasti sudah pulang kerja kan.

Yoongi pun keluar dari kamarnya. Entah apa yang dipikirkannya sekarang, Yoongi memilih untuk memastikan ucapan Jimin dengan bertanya langsung pada sang ayah.

Bagaimana reaksi sang ayah nanti Yoongi belum memikirkannya. Ia terlanjur penasaran dengan apa yang ada didalam pikirannya.

Saat keluar kamar, Yoongi melihat kamar ayahnya yang masih terkunci. Biasanya, sang ayah tidak akan mengunci kamarnya jika sudah berada didalam. Melihat pintunya yang terkunci berarti ayahnya belum memasuki kamarnya sama sekali hari ini.

Tapi ketika melihat keluar rumah, mobil ayahnya sudah terparkir di halaman.
Jelas ayahnya sudah pulang dan berada di dalam rumah, tapi dimana?

Yoongi tetap menyusuri rumahnya untuk mencari sang ayah, sampai langkah kakinya terhenti di depan ruang kerja ayahnya. Dengan ragu, Yoongi pun mendorong pintu yang ternyata tidak dikunci itu.

Ketika sampai didalam, Yoongi tidak mendapati sang ayah di meja kerjanya. Mata Yoongi menelusuri ruang kerja ayahnya, 'ada yang berbeda' pikirnya.

Dinding itu, dinding yang biasanya tertutupi oleh rak buku. Sekarang terlihat ada celah besar di dinding itu.

Yoongi yang diliputi rasa penasaran pun mendekati dinding itu, tangannya merogoh saku celananya untuk mengeluarkan ponsel.

Yoongi masuk kedalam dinding itu dengan bantuan sinar ponsel. Yoongi tak menyangka jika ayahnya mempunyai ruang rahasia di dalam ruang kerjanya. Ini hebat sekali…

Yoongi terus menyusurinya lebih dalam, melewati lorong gelap yang sempit.

Diujung lorong itu terdapat sebuah pintu besi yang setengah terbuka. Yoongi pun berjalan lebih dekat kearah pintu itu.

Semakin dekat dengan pintu besi itu, semakin terdengar pula suara rintihan seseorang. Suara itu terdengar lemah, seperti sedang merasakan sakit yang sangat luar biasa.

Yoongi pun memberanikan diri mendekati ruangan dengan pintu besi itu. Kepalanya sedikit melongok untuk melihat apa yang terjadi di dalam sana. Dan apa yang ia lihat barusan sukses membuat bulu kuduknya merinding.

Di dalam sana…

Di dalam sana Yoongi melihat seorang lelaki seumuran ayahnya yang sedang duduk santai di kursi kayu, sedangkan di depannya terdapat seorang lelaki yang tergeletak dengan darah di sekujur tubuhnya.

MIND READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang