6.

133 30 2
                                    

“Ini aneh"
“Kau benar"
“Sejak kapan Atsumu selalu menempel dengan Kita-san?”
“Sejak kulihat mereka keluar dari ruangan Atsumu"
“Bahkan kimono Kita-san menjadi jauh lebih bagus dibandingkan dengan punya kita, ini jelas Atsumu mempunyai orang favoritnya"
“Wah, sama dong, aku juga punya orang favoritku"

Percakapan diatas diakhiri dengan kedipan nakal milik Suna yang ditujukan untuk lawan bicaranya, Osamu. Yang dihadiahi kedipan merengut sebal, tapi rona merah di wajahnya tidak dapat berbohong jika pemiliknya malu atas tindakan lawan bicaranya.

Gosip dari Osamu dan Suna terlahir bukan tanpa alasan, karena apa yang kita temukan sekarang adalah Kita dan Atsumu yang sedang menghabiskan waktu berdua. Sejak kejadian diamana mereka menjelajahi angkasa bersama, Atsumu tidak bersikap sinis lagi terhadap Kita, tidak mengeluarkan perkataan yang membuat Kita kesal dan juga Atsumu memberikan Kita kimono yang lebih layak. Masih ingat dengan kimono Kita sebelumnya? Kimono kasar yang bahkan tidak menutupi seluruh kakinya? Tapi sekarang itu semua telah diganti oleh Atsumu. Dalaman dan jaket kimono sebelumnya diubah menjadi kain kimono utuh sampai mata kaki berwarna putih bersih, diikat dengan obi berwarna merah marun, lalu bagian luar dilapisi oleh jubah sewarna kimononya, jangan lupakan juga hiasan-hiasan cantik di sekitar bawah jubahnya. Mirip seperti milik Atsumu hanya saja dengan warna yang berbeda. Perubahan yang cukup drastis.

“Jangan berduaan terus, sana kembali bekerja" Memang pada dasarnya Osamu dan Suna membicarakan objek yang dibicarakan di depan mereka. Mereka tidak segan untuk menggosipkan Atsumu karena Osamu adalah kembarannya, sedangkan Suna hanya mengikuti Osamu saja.

Osamu yang diberi perintah seperti itu memgerutkan dahi nya “Kau sendiri sedang bersama Kita-san dan tidak melakukan tugas mu" Osamu membalas perkataan Atsumu cukup ketus, enak saja dia yang hanya merumpi sebentar dengan Suna di suruh kembali untuk kerja, sedangkan Atsumu yang sudah menghabiskan banyak waktunya untuk bersantai tidak kembali mengerjakan tugasnya.

“Aku kan sedang menemani Shin-san, kalau dia tersesat bisa gawat" Atsumu membalas tajam, tak mau kalah oleh kembar beda surai nya. Memangnya hanya Osamu saja yang bisa berkata ketus?

“Apa?! Apa kau baru saja memanggil Kita-san dengan nama kecilnya? Shin-san katamu?!” Osamu menaikkan intonasi suaranya, membalas sengit perkataan Atsumu barusan, total kaget dengan panggilan Atsumu untuk Kita. Apa katanya tadi? Shin-san? Demi Kami-sama di atas sana, apa sebetulnya yang sudah terjadi diantara Kita dan Atsumu? Mengapa mereka menjadi akrab seperti ini. Bahkan Osamu yang yang mengenal Kita lebih lama sehari dibanding Atsumu memanggil Kita dengan nama marganya. Osamu merasa ia melewatkan suatu hal yang penting.

Atsumu terkejut menahan malu, merasa rahasia besarnya terungkap, tapi tidak lama ia membalas lebih sengit. “Iya! Memangnya kenapa?! Kau iri?!” kini Atsumu dan Osamu memajukan kedua wajah mereka hingga dahi mereka bertemu, berlomba menatap tajam seakan ingin saling membunuh lewat tatapan.

“Hei, sudah, sudah. Ayo Osamu kita kembali bekerja" Suna menarik salah satu lengan Osamu, menyuruh untuk menyudahi pertengkaran dua kembar ini. Dibalas oleh tatapan tidak terima dari yang bersangkutan. Maklum, rasa bersaing diantara dua kembar ini begitu tinggi, tidak mudah untuk melerai mereka begitu saja. Maka Suna memasang wajah meminta pengertian yang dimana membuat Osamu melunak. “Cih, awas saja kau nanti" bahkan sudah dipisahkan pun Osamu masih sempat-sempatnya menjulurkan lidah mengejek pada Atsumu, membuat yang di ledek mengoceh ribut tidak jelas.

“Kenapa di pisahkan sih?! Tsumu bodoh itu berhutang penjelasan padaku" Osamu memberikan protesan nya pada Suna setelah mereka berdua melangkah menjauhi Atsumu dan Kita. “Aku rasa penjelasan itu sudah cukup, coba saja kau lihat ke belakang" Suna menoleh sedikit ke belakang, mengintip kedua insan yang ada di belakangnya

constellations : youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang