“Apa?! Tapi bagaimana bisa!?”
Kita terkejut dengan informasi yang baru saja ia dapat. Ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seorang manusia dapat ke langit? Dan terlebih di rasi bintang? Jika apa yang neneknya katakan padanya bahwa bintang adalah kumpulan jiwa orang-orang baik itu benar, maka kesimpulannya adalah Kita sudah mati. Apakah saat di hutan tadi seorang yang jahat datang dan membunuhnya? Atau ia mati karena kelelahan? Yang manapun itu Kita tidak tahu. Tetapi mengetahui jika dirinya sudah mati membuat Kita sedih. Ia melreatkan banyak kesempatan yang bisa ia lakukan di bumi sana. Terlebih jika dirinya mati, maka ia meninggalkan neneknya sendiri
“A-apa aku sudah mati?” Kita bertanya kepada Osamu dan Suna tentang eksistensinya. Menahan bulir bulir airmata yang hendak keluar. Takut jika kekhawatiran nya berubah menjadi kenyataan
“Tidak. Kau masih hidup" Osamu menjawab pertanyaan Kita dengan pasti. Berusaha memastikan jika nyawa Kita belum diambil oleh Kami-sama. Osamu kasihan juga sebetulnya melihat Kita yang serba kebingungan dengan wajah berkaca-kaca seperti itu. Pasti sangat berat baginya terdampar ditempat yang seharusnya tidak kau datangi saat kau masih hidup. Osamu bingung apa Kami-sama sedang sangat bosan hingga melakukan candaan besar seperti ini.
“Tenang, Kami-sama tidak mengambil seluruh nyawa dan ragamu. Setengah nyawamu yang lain berada di bumi sana. Tetapi sebagian besar nyawamu berada disini. Oleh karena itu kau tidak memiliki telinga, ekor dan kekuatan seperti kami" Suna mengambil duduk di sebelah Osamu yang sedang menyeduh minuman. Mengatakan semuanya dengan tenang seakan-akan ini adalah hal yang sangat biasa bagi Suna
“Minumlah terlebih dahulu" Osamu memberikan segelas air jernih dengan bunga lotus pink kecil diatasnya. Kita berterima kasih dan langsung menegaknya hingga habis. Untuk sesaat kepanikan Kita teralihkan oleh rasa minuman yang Osamu berikan. Kita tidak tahu minuman jenis apa yang Osamu berikan tapi ia setuju jika ini adalah minuman ter enak yang pernah ia minum.
“Aku dan Osamu harus melaporkan ini kepada Daimyo, kau tidak keberatan kan, um..” Suna menatap tanda tanya kepada pemuda di depannya, meminta untuk melanjutkan kata terakhir di kalimatnya
“Kita, namaku Kita Shinsuke” Kita yang paham akan maksud tersirat Suna membantunya untuk melengkapi kalimat terakhir sadar jika Suna tidak mengetahui namanya karena belum memperkenalkan diri.
“Baiklah Kita-san, Osamu akan mengantarkanmu ke ruangan sang Daimyo” setelah Suna mengatakan kalimat tersebut Osamu dengan cepat memandang ke arah suna dengan wajah protes. Terlihat dari wajah Osamu jika ia sangat keberatan dengan pernyataan Suna. Osamu hendak melayangkan rasa keberatan sebelum Suna mengusap surai Osamu lembut dan berkata “Tolong ya, dia kan saudaramu" dengan begitu Osamu menelan bulat-bulat kalimat protesnya dan mengangguk dengan rona samar di kedua belah pipi. Entah mengapa Kita merasa seperti diabaikan disini
“Baiklah Kita, ikuti aku" Osamu berdiri dari duduknya diikuti oleh Kita dari belakang
Baru selangkah Kita keluar dari ruangan ia terkejut dengan sekelilingnya. Ia merasa sangat berbeda dengan yang lainnya karena nyaris semua mahkluk yang Kita lihat memiliki ekor dan telinga seperti Osamu dengan warna yang berbeda-beda. Sedikitnya Kita sadar jika makhluk disini merupakan perpaduan antara manusia dan rubah. Lalu ada pohon kecil kurus dengan tinggi yang berbeda-beda berjalan kesana kemari membawa sinar bulat kecil berwarna kuning yang Kita tidak tahu apa itu. Tapi yang jelas sinar kecil itu terdapat banyak ada di mana-mana. Nyaris saja hidung Kita bertabrakan dengan sinar kecil tersebut sebelum sinar itu membuka matanya dan berkata “Ups, hampir saja" perlu diketahui Kita nyaris histeris saat itu.
Belum puas kagum dengan semua mahkluk yang ada disana Kita takjub dengan luas dan tingginya bangunan ini mirip seperti dinasti kekaisaran Jepang hanya saja lebih lebih megah. Jika Kita tebak mungkin bangunan ini tingkat sepuluh atau duapuluh? Entah Kita tidak tahu pasti tapi dibagian paling atas terdapat semacam bola kristal setengah lingkaran yang menempel pada langit-langit dan bersinar sedikit redup tak lupa awan-awan tipis menghiasi disekitar bola tersebut. Lalu tiang-tiang kokoh yang dihiasi dengan sulur pohon tipis yang ditumbuhi oleh bunga-bunga kecil warna merah muda. Dan juga terdapat ukiran-ukiran rumit nan indah di dinding bangunan ini. Semua yang Kita lihat terasa seperti mimpi, terlalu cantik untuk menjadi kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
constellations : you
ФанфикKita Shinsuke. Remaja tangguh usia delapan belas tahun. Bersurai keperakan yang ditutup dengan sedikit surai hitam dibawahnya. Tidak begitu tinggi tetapi tidak pendek. Berbadan ideal yang lebih condong ke kurus. Pendiam tetapi cukup frontal. Remaja...