Pagi ini-ah bukan, lebih tepatnya dini hari ini. Warga asrama menukar jadwal mabar mereka dengan persiapan untuk kegiatan demonstrasi besok pagi.
Samuel sudah sibuk di depan layar komputernya, Rangga membantu mengurus koordinasi dengan universitas lain, Bian tentunya sedang bergelut dengan wajan dengan nasi yang sedang dimasaknya. Sabda dan Bungi mendapatkan bagian untuk hunting barang-barang pelindung yang perlu disiapkan.
"Meni gelo maneh mah. Mana ada swalayan buka jam segini, dodol!" Bungi menggerutu. Sudah hampir satu jam mereka berdua keliling Jatinangor dengan Ag*ya kesayangan Tama. Namun baru mendapatkan satu barang, sedangkan masih ada belasan barang lagi yang perlu dibeli.
"Kan setau gue sebelum kopid disini banyak 24/7nya," bela Sabda.
"Kin dili sibilim kipid, alah sia boi. Ngeles bae kek bajaj. Udahlah, pesen onlen aja kita pake yang express, puter balik."
- - - ------ - - -
"Mereka... ngga... kenapa-kenapa, kan?" Tari menangis tersedu-sedu. Dasar korban drama.
"Udah, ngga usah nangis, kek lo ngga pernah liat mereka ikut demo aja. Sabda anak STM, sudah berpengalaman," ucap Bungi berusaha menenangkan Tari.
"Teh, ini diminum dulu." Bian datang membawakan segelas air putih.
Ping!
Pop up notifikasi muncul di layar ponsel Bungi.
Sam: Foto
Dia jd seksi dokumentasi knp
malah ngesadboi gini?"Liat nih, walaupun ni barudak rada dodol dan kadang ngga tau situasi. Tapi dia pasti bisa jaga diri. So, tenang aja." Bungi memperlihatkan isi pesan itu, mengelus lembut bahu Tari.
Kemudian membalas pesan itu, bibirnya membentuk sabit. "Thanks, untung lo ngga lemot."
Sam: SIALAN!
Tak menghiraukan pesan itu, Bungi meninggalkan ruang tengah. Kembali ke dalam kamar kesayangannya, memantau kamera jalan di sekitar tempat kerusuhan. Zaman sudah berkembang dan Bungi sangat beruntung lahir sebagai milenial. Hampir semua yang dia mau bisa di akses dengan mudah melalui internet.
Pukul setengah satu siang dan masih belum ada keganjilan di layar laptopnya. Mungkin rombongan teman-temannya sedang istirahat makan siang. Yang jelas, Bungi mengharapkan bahwa demonstrasi kali ini tidak mengulang kejadian buruk dari tahun 1998 lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another (Side Of) B
FanfictionBukan apa-apa, ini cuma dokumentasi Bungi selama jadi mahasiswi sosiologi. Jangan banyak berekspektasi, memang gini aslinya mahasiswa. was #1 on ocrp was #3 on ngampus Copyright © freakids, 2020