Kini Yunji, Jimin dan Yoongi sudah berada dalam apartement Yoongi yang berada dilantai 9.Jimin membantu Yunji memasukan barangnya, kedalam kamar yang akan ia tinggali untuk saat ini, dengan Yoongi yang hanya menunggu dan melihatnya di ruang tamu sambil menyesap kopinya sesekali. Membiarkan dua manusia didepannya melakukan pekerjaannya.
Sebenarnya dia ingin membantu namun agak canggung rasanya membantu seseorang yang notabenenya adalah teman dari temannya. Jadi dia hanya bisa menunggu tanpa membantu apapun selain doa mungkin ?
"ini yang terakhir, huh lelah sekali" ucap Jimin mengusap peluh lalu menghampiri kasur dan merebahkan tubuhnya disana.
"baiklah terimakasih Jim, kau telah banyak membantuku aku jadi tidak enak" ucap Yunji yang sedang menata buku-bukunya dimeja.
"hei ayolah aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri, jangan berkata seperti orang lain." jawab Jimin melihat kearah Yunji berada, yang hanya dibalas cengiran dari lawan bicaranya.
Yunji sengaja pindah ke apartement Yoongi pagi hari agar ia dapat menyelesaikan dan merapihkan barangnya dalam sehari lalu esoknya ia dapat pergi ke kampus dengan tenang.
"Baiklah Ji sepertinya aku harus kembali ke kantorku sekarang. Jika kau perlu bantuan atau lainnya, kau bisa menelepon ku , Jungkook atau Taehyung, ok?" Ucap Jimin setelah mengecek ponsel miliknya, lalu pergi keluar dari kamar Yunji dengan Yunji yang mengekor di belakangnya.
"Ka Yoongi aku pergi dulu ya? Dan titip adik kecilku ini, jangan kau buat dia nangis ka! aku tidak segan untuk memukulmu!" Ucap Jimin saat melihat Yoongi yang sedang memainkan ponselnya di ruang tamu.
Yoongi hanya menatap tak acuh pada Jimin.
"Baiklah Ji semoga kau betah hubungi aku jika kau merasa ingin pindah" pamit Jimin sekali lagi sambil mengusak kepala Yunji sayang.
"Huum" balas Yunji menatap ke arah Jimin.
"Aku serius dengan ucapan ku tadi ka" ucap Jimin sekali lagi.
"kapan kau akan pergi?" Balas Yoongi pada akhirnya, melihat Jimin yang terus menerus berpamitan.
"Baiklaaahh sampai jumpa" ucap Jimin menutup pintu apartemen Yoongi.
Sekarang hanya Yunji dan Yoongi di dalam ruangan, atmosfirnya canggung sekali. Bagaimana tidak dua orang yang baru kenal menjadi teman seapartemen?
"Ekhm" deham Yoongi pada akhirnya memecahkan keheningan
"Karena kau berada di apartemenku, aku ingin kau mematuhi peraturan yang ku buat" ucap Yoongi
"Pertama tidak boleh mengajak teman yang tidak ku kenal atau kekasih ke dalam apartemenku." Lanjut Yoongi mulai memberikan peraturan yang harus Yunji ketahui satu per satu.
Yunji hanya mengangguk kecil, paham karena dia mengerti ini tempat privasi Yoongi dan tidak ada hak Yunji yang menumpang ini untuk mengusik privasi Yoongi.
"Kedua jangan membuat kegaduhan..
..Tiga tidak boleh pulang larut malam batas maksimal 22.00 dan terakhir empat..."
Okay ini akan seperti berada di rumah pikir Yunji mukanya sedikit masam mendengar peraturan ke tiga, seperti anak kecil katanya.
Yoongi berjalan menuju Yunji dan berhenti di depannya.
"Jangan pernah masuk atau membuka pintu kamar ku" ucapnya penuh penekanan sembari menunjuk pintu berwarna hitam di depan kamar miliknya.
Yunji tidak terlalu memusingkan peraturan yang Yoongi buat karena peraturannya mirip dengan peraturan yang ibunya berikan saat ia ditinggal sendiri untuk urusan kerja keluar kota, dan untuk memasuki atau membuka kamar Yoongi rasanya tak perlu khawatir karena Yunji tidak begitu penasaran akan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Promise
Fanfiction"aku akan menemukanmu terlebih dahulu di kehidupan selanjutnya" - min yoongi Apa kau percaya kan adanya reinkarnasi? Mungkin sebagian orang menganggap ada dan sebagian juga tidak. Namun bagimana jadinya jika seseorang tak sengaja mengingat kejadian...