12-now

29 1 0
                                    

Sambil menarik kereta belanja warna coklat miliknya. Yunji buru-buru mengekori langkah lebar Yoongi yang cukup cepat di depannya.

Yoongi ini kenapa sih apa tidak ingin menunggu Yunji atau dia ingin buang air,cepat sekali langkahnya.

Untung saja Yunji menitipkan keretanya di depan lobby jadi tidak perlulah dia menenteng susah-susah belanjaannya. Karena Yunji yakin Yoongi hanya akan membawa belanjaan miliknya saja, seperti sekarang dia hanya menaruh sembarang belanjaanya di dalam kereta Yunji, padahalkan Yunji tidak menawarkannya.

Dasar Min Yoongi tidak ada basa-basi sama sekali untuk menawarkan membawa kereta Yunji atau apa saja deh untuk membantunya, ya walaupun Yunji membawa kereta belanja dirinya juga cukup kewalahan untuk menyamakan langkahnya dengan langkah Yoongi, Yunji tidak ingin tertinggal.

Pasalnya Yunji lupa untuk menanyakan perihal password pintu apartemen Yoongi dan sialnya selain menggunakan password, apartemen Yoongi hanya bisa dibuka dengan sidik jarinya saja. Jadilah ia menunggu momen dimana dirinya bisa mengintip diam-diam password Yoongi saat Yoongi menekan angkanya, mungkin saja kan Yoongi ingin menggunakan passwordnya ketimbang sidik jari.

Kalaupun Yoongi menggunakan sidik jarinya, Yunji akan menanyakan nya langsung.

Tibalah mereka di depan pintu apartemen Yoongi, dan ia menggunakan sidik jarinya itu artiny Yunji harus menanyakannya langsung. Baru saja Yunji ingin bertanya apa password untuk pintunya Yoongi sudah berkata.

"Password nya 199393."

Yunji hanya menaikan sebelah alisnya heran, bagaimana Yoongi bisa tahu isi kepalanya?

Yoongi hanya melirik Yunji dan membuka pintu lalu menarik kereta milik Yunji ke dalam apartemennya. Yoongi diam, menunggu Yunji untuk masuk dibalik pintunya.

"Kau tidak masuk?" Tanya Yoongi bingung pasalnya Yunji hanya diam sambil menunggu Yoongi menutup pintunya.

"Hmm tidak, aku ingin mencoba passwordnya" jawabnya dengan cengiran yang tergambar di bibirnya.

Yoongi mengerutkan keningnya heran dengan tingkah gadis satu ini. Yoongi menutup pintunya dan terdengar suara pipp pipp dari luar, seseorang menekan angka passwordnya.

Yunji dengan wajah sumringah masuk kedalam apartemennya.

"Jadi apakah pintunya bisa terbuka?" Tanya Yoongi dengan wajah datarnya, dirinya masih berada didepan pintu menunggu Yunji disana.

"Hehehe tentu saja" jawab Yunji terkikik geli sambil menganggukan kepalanya, berjalan melewati Yoongi sambil menyeret keretanya lagi.

Yoongi yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, Yunji ini umur berapasih? Pikirnya.

"Kau bersihkan lah dirimu" ucap Yoongi

"Huh? Apakah aku bau keringat?" Tanya Yunji sambil mengendus-endus bagian tubuhnya.

"Iya" jawab Yoongi lalu kembali menarik kereta milik Yunji, agar ia dapat merapihkan belanjaannya.

Mendengar itu bibir Yunji langsung mengerucut sebal, tidak terima di bilang bau keringat.

Tapi akhirnya dia menurut saja apa yang dikatakan Yoongi lagi pula kapan lagi dirinya tidak membereskan barang belanjaannya dan hanya membawa keperluannya saja ke dalam kamar.

Sampainya di kamar dirinya langsung mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

"HEUAAAAAHH.." teriak Yunji.

Yoongi yang mendengar sayup-sayup suara teriakan Yunji menumpukan kedua tangannya di sisi kabinet dapur, menghela napas sulit juga tinggal bersama seorang gadis pikirnya.

The Last Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang