n

159 23 15
                                    


"Seungmin, seungmin bangun!!" Naura ikut mendorong Seungmin yang tubuhnya sudah dipenuhi darah. Sumpah, otak Naura sekarang udah gak berfungsi lagi. Yang ada dipikirannya adalah kesadaran Seungmin.

"Naura!" Panggil seseorang.

Iya, itu Carisa. Bersama Taehyun.

"Yaampun.." Carisa langsung memeluk Naura erat, ia gapercaya Naura harus lewatin hal kayak gini dua kali dalam hidupnya. Sedangkan Taehyun hanya menatap sendu keduanya.

Taehyun gak asing dengan pasangan legendaris Naura-Seungmin, makanya waktu tau mereka putus jujur Taehyun sedikit kaget.

"Gua harus gimana ris, gua gamau kehilangan dia. Gua masih sayang Seungmin, gua gamau bohongin diri sendiri lagi. Harusnya gua aja yang ditembak, jangan Seungmin." Ucap Naura sambil menangis dipelukan Carisa. Carisa juga bingung, ia gabisa berkata-kata. Bisa-bisanya ada yang gasuka sama Seungmin sampai segitunya.

"Ra, dengerin gua deh." Ucap Carisa sambil memegang bahu Naura.
"Lo harus kuat, kuat buat Seungmin. Kita cari ya pelakunya? Kita cari bareng-bareng. Gua gamau pelakunya bebas gitu aja."

"T-tapi Seungmin gimana? Dia sendirian disana kesakitan."

"Yaudah lo disini aja, sama Taehyun. Hyun, jagain nih temen gua. Kalo lo sentuh, pala lo gelinding." Perintah Carisa ke Taehyun, yang disuruh hanya mengangguk.

"Lo mau kemana ris?"

"Mau cari pelakunya, seenggaknya walau dulu lo gabisa nyelamatin gua, lo berhasil nangkep Bomin. Gua bakal kembali dengan selamat, sekarang lo pikirin Seungmin aja oke? Gua cabut."

Setelah Carisa pergi, Naura dan Taehyun hanya saling diam. Cuma ada suara segukan dari Naura.

"Eum, sorry nih gua nanya." Kata Taehyun.

"Iya gapapa."

"Lo beneran jadi pacarnya Beomgyu?"

"Iya beneran, emang kenapa?"

"Duh gua bukannya mau ikut campur ya, tapi gua kan satu eskul sama Beomgyu. Dia itu kalo lagi ngomong sama lo beda banget. Selalu senyum, ramah, sopan. Sedangkan kita yang satu eskul sama dia juga tau kalo dia anaknya pendiem dan gasuka diusik. Aneh gitu deh anaknya. Lo yakin dia beneran suka sama lo?"

"Maksud lo apa?.." tanya Naura dengan perasaan gaenak.

"Ini baru spekulasi aja ya, gausah lo anggep serius. Tapi gua merasa, yang nembak Seungmin itu-" belum selesai Taehyun ngomong, Naura motong gitu aja.

"Stop stop, gua gamau denger."

Bener aja, Taehyun berspekulasi hal yang ia ekspetasikan. Apalagi jika dipikir-pikir waktu Beomgyu ngungkapin perasaannya, dia bilang dia udah suka sama Naura sejak awal sma.

Tapi Naura masih berusaha berpikir positif, ia mengambil ponsel nya dan menelpon Beomgyu.

"H-halo beom."

"Halo, kamu kenapa? Kok gugup gitu?"

Suara Beomgyu yang begitu tenang, malah membuat Naura tegang.

"K-kamu lagi dimana?"

"Dirumah dong, kamu dimana? Udah ketemu Seungmin?"

"U-udah... tapi Seungmin tiba-tiba ditembak seseorang. Aku lagi di rumah sakit."

Hening

Beomgyu tidak berkata apa-apa, ia hanya mendesah pelan.

"Sepeduli itu kamu sama dia?" Tanya Beomgyu dengan nada mengintimidasi.

"Iy-iyalah! Manusia normal mana yang tega ninggalin orang yang tertembak." Jawab Naura gugup.

Lagi-lagi hanya ada keheningan.
















"Kalo aku gak normal, kamu tetep mau sama aku?" Ucap Beomgyu, kali ini dengan nada datar.

"Maksud kamu apa?"

"Tanya sama temen kamu!"





"NAURA!!!!!! TOLONGIN GUA!!! GUA TAKUT!"

Saat itu juga Naura menjatuhkan ponselnya.

Hal buruk kembali terjadi di hidupnya. Kali ini terjadi pada dua orang yang ia sayang.








Carisa sebelumnya udah ngobrol sama Taehyun perkara Beomgyu yang perilakunya aneh. Makanya sekarang rumah yang ia tuju adalah rumah Beomgyu. Entah, dia punya spekulasi yang sama dengan Taehyun.

Carisa masih diluar gerbang rumah Taehyun. Ini aneh, tapi orang yang ia hubungi sekarang adalah Hyunjin.

"Halo Hyunjin."

"Halo, kenapa?"

"Ini gua, Carisa."

"Gua juga tau ya, lo pikir gua buta."

"Kalo gua kirim lo maps, artinya gua dalam bahaya. Dan lo harus tolongin gua."

"Hah? Ngaco lo. Lo dimana? Sendloc."

"Gak sekarang, nanti."

"Carisa, gausah macem-macem lo-"

pip.

Carisa sudah membuat draft di roomchat nya dengan Hyunjin. Draft yang berisikan sendloc rumah Beomgyu.

Kali ini Carisa harus bisa membantu Naura, seenggaknya sekali dalam hidupnya.

Carisa masuk ke gerbang rumah Beomgyu dan memasuki pekarangan menuju pintu rumah. Namun ternyata Beomgyu ada di luar, sedang duduk di kursi taman nya.

"Ngapain kerumah gua?" Tanya Beomgyu dengan wajah datarnya.

"Eum, cuma mau ngasih tau Naura lagi di rumah sakit." Ucap Carisa sambil melihat Beomgyu dari atas sampai bawah, mencoba mencari bukti.

Beomgyu cuma diam, namun ada smirk diujung bibirnya.

"Kenapa dia?"

"S-seungmin ditembak waktu lagi ketemu sama dia, gua mau kasih tau itu aja." Ucap Carisa gugup. Rasanya ia seperti berhadapan dengan Bomin dulu.

"Lo kan bisa chat gua, ngapain repot-repot datengin rumah gua?" Ucap Beomgyu sambil melangkahkan kaki nya ke arah Carisa.

"Gapapa.. beneran cuma mau bilang itu." Carisa ikut memundurkan kaki nya.
"Udah ya, gua balik." Carisa langsung melangkahkan kakinya cepat ke gerbang, namun Beomgyu langsung mengejarnya dan menjambak rambutnya.

"AWW!!"




"Mau pulang atau udah tau yang sebenernya?"




















|/sendloc

wtf CARISA!|
ini rumah beomgyu|
CARISA! JANGAN BERCANDA|
SIALAN, JAWAB GUA?!|










Saat itu juga, Hyunjin langsung mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Beomgyu.

[ii] survive ㅡkim seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang