o

159 24 15
                                    


"Kenapa nau????" Taehyun yang melihat Naura menjatuhkan hp nya langsung berdiri dan ngehampirin Naura.

"Hyun, gua harus gimana." Tanya Naura dengan nada putus asa.

"Apanya?? Ada apasih??" Ucap Taehyun yang greget, tapi berusaha sabar.

"Carisa hyun, dia lagi gak aman sekarang."

"HAH? MAKSUD?" Pekik Taehyun saat itu juga, udah gapeduli sama keadaan sekitar.

"IYA! Carisa... diculik Beomgyu."

Saat itu juga, Taehyun langsung mengambil jaketnya dan berkata "gua harus selamatin Carisa. Lo disini sampe Seungmin sadar."

"Tapi gua gamau ada korban lagi hyun, semua ini gara-gara gua!" Naura langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya dan menangis.

"Tapi apa lo rela kehilangan temen lo sendiri? Enggak kan? Udahlah sekarang lo disini aja, nanti gua suruh temen-temen gua buat nemenin lo. Inget nau, lo harus jadi orang pertama yang ada disisi Seungmin waktu dia sadar nanti. Oke? Oke, gua cabut."

Setelah itu, Taehyun benar-benar pergi.

drrt drrt

Masih dengan keadaan menangis, Naura melihat ponselnya yang bergetar. Ada nomor asing menghubunginya, dan ia memutuskan untuk mengangkatnya.

"H-halo?"

"It's me, Felix."

Naura diam sebentar, tapi langsung nanya lagi "ada apa lix?"

"Uhm gini, gua tau gua terdengar kayak penguntit tapi gua tau kalo Carisa lagi ada dalam bahaya sekarang."

"O-okay."

"Satu hal yang harus lo inget, gua akan nyelamatin Carisa. Dan kalo gua gak balik dengan nyawa yang masih utuh, tolong sampein ke dia kalo perasaan gua masih sama ke dia. Gua masih nunggu dia buka hati ke gua lagi. Tapi gua tau gua terdengar gatau diri kalo begini. Jadi tolong ya jagain Carisa buat gua? Tapi gua janji, andai gua balik secara utuh, gua gaakan hidup sembunyi-sembunyi kayak gini dan gaakan jadi pengecut lagi."

"Tapi lix-"

tuttt tuttt

Diputusin gitu aja.

Jadi kesimpulannya adalah, sekarang Taehyun dan Felix lagi mau nolongin Carisa. Dan Naura disini cuma bisa diam??? Padahal sahabatnya dalam bahaya???

Haruskah ia ikut nyusul Taehyun dan Felix? Tapi benar kata Taehyun, ia harus ada disisi Seungmin sekarang.

"Carisa, you'll be fine. Gua tunggu lo datang ke hadapan gua dengan utuh, lo harus survive."

"Heh." Beomgyu membuka tutup mata Carisa, namun Carisa justru pingsan.

"Ah cemen, baru digituin aja udah loyo. Gaya nya aja datengin gua, pas gua ladenin malah begini." Ucap Beomgyu, lalu duduk tidak jauh dari posisi Carisa yang tergeletak di lantai.

"Kalo dipikir-pikir, emang lo gak sih yang mempersulit gua deket sama Naura? Karena lo selalu nempel sama dia, lo bakal langsung ngasih tau cowok mana yang baik buat dia. Dan tebak apa? Lo nilai gua gabaik buat Naura kan awalnya? Tapi setelah dia diselingkuhin Seungmin, lo anggep gua baik. Pft, harusnya lo sadar ris kalo lo juga jahat. Lo gak berhak nilai gua, lo bukan siapa-siapa."

"Seungmin bukan tembok penghalang besar gua, dan ternyata lo yang jadi penghalangnya. Kalo lo dari awal setuju gua deketin Naura, lo gaakan ada diposisi ribet ini. Yah tapi lo minta sih, jadi gua ladenin."

Puas bermonolog, Beomgyu langsung mendekati Carisa lalu berkata "Kalo lo hilang dari dunia ini, apakah Naura bakal jadi milik gua selamanya?"

BRAKK

"Oh? Pahlawannya dah dateng? Ayo diliat ini kekasihnya, cuma pingsan aja. Masih nafas kok." Ucap Beomgyu dengan nada santai.

Namun Hyunjin yang sudah dikuasai emosi langsung menghajar Beomgyu

"Sampe Carisa gak bernafas, gua buat lo gak bernafas juga!" Ucap Hyunjin sambil memegang kerah Beomgyu.

"Wow, takut banget. Ternyata disini gua punya temen gak normal juga. Boleh juga lo, Hyunjin."

"SIALAN!" Hyunjin langsung menghajar habis-habisan, namun disaat lengah Beomgyu mengeluarkan suntikan bius dari celana nya.

"AKH!" Hyunjin memegang punggung yang barusan ditusuk oleh Beomgyu.

Dalam hitungan detik, Hyunjin tergeletak.

"Haduh, makanya gausah sok jagoan. Gua tau lo bukan pahlawan sebenarnya." Beomgyu mengusap ujung bibirnya yang berdarah dengan ujung kemejanya.

"Iya, karena pahlawan yang sebenarnya disini. Sorry telat, cause hero always come last."

Itu suara Felix, ia datang tiba-tiba ke basement rumah Beomgyu.

"Oh ini hero nya? Kok gak keliatan kuat gini ya?" Kata Beomgyu menyepelekan.

"Ck, banci banyak ngomong ya? Pantes Naura gasuka." Ucap Felix santai, ditambah dengan smirk khas nya di akhir kalimat.

Beomgyu mengepalkan tangannya lalu menghampiri Felix dan menonjok wajahnya. Felix yang gamau kalah juga langsung menendang perut Beomgyu. Pertarungan sengit antara mereka berlangsung lumayan lama sampai akhirnya Felix terjatuh dan Beomgyu menginjak dada Felix.

"Gua denger lo pernah deket sama Carisa? Sedeket apa?" Tanya Beomgyu dengan wajah datarnya.

"Yang jelas gua bukan pengecut kaya lo yang bisanya main kasar!"

Semakin Felix bicara, semakin Beomgyu menginjak dadanya. Wajah Felix yang sudah penuh dengan darah dan lebam menjadi pucat karena mulai kehabisan oksigen.

"Gua tanya sekarang, mau lo yang hidup atau cewek-"

"Carisa. Biarin dia hidup. Lo bunuh gua sekarang gapapa." Ucap Felix kilat.

"Owh, romantis banget ya? Kayaknya gua ke Naura gak gitu-gitu amat."

"Pokoknya Carisa harus hidup-" Felix yang sudah tak tahan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Beomgyu menatap Felix datar lalu beralih kearah Hyunjin. Beomgyu mengikat Hyunjin dekat Carisa. Namun ketika Beomgyu ingin menolehkan badan tiba-tiba























DORRR

"Gapapa gua jadi pembunuh, asal lo selamat ris."

[ii] survive ㅡkim seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang