Seminggu ini Seungmin tidak masuk sekolah, katanya sih izin sakit tapi tidak ada yang peduli.Justru malah Carisa yang ketar-ketir, Carisa paham betul bagimana karakter Seungmin. Tentu karena dulu hampir setiap hari yang dibahas dari mulut Naura hanya Seungmin.
Ia tau Seungmin sedikit egois, namun jika ia ditolak mentah-mentah pasti akan menyerah dengan sendirinya.
Carisa hanya bisa menghela nafas, Naura mendiamkannya. Entah kenapa, jadi ia memilih untuk memberinya waktu sendiri.
"Woi." Kata Hyunjin sambil menepuk pundak Carisa pelan.
"Apa?"
"Lah tumben gak bawel?"
Carisa cuma diam, kembali kedalam lamunannya.
"Lo kenapa sih?"
"Itu juga, si Naura diem aja. Dapet pacar baru malah sendu gitu." Tanya Hyunjin."Gua lagi gak mood ribut, balik sana ke meja lo. Atau kerjain tugas kek, atau ngapain kek, yang penting hilang dari pandangan gua." Ujar Carisa dengan gesture mengusir Hyunjin.
Hyunjin menatap Carisa lama, yang ditatap risih. "Apalagi sih?"
"Lo gak mikirin perkataan gua kemarin apa?"
"Yang mana? Lo ngomong ke gua buat ngatain doang." Kata Carisa jengkel.
Ya benar sih, Hyunjin jadi merasa bersalah.
Hyunjin langsung menarik tangan Carisa, yang ditarik mau jatuh namun langsung menyamakan kaki Hyunjin. "Mau kemana sih????"
Hyunjin tidak menjawab, yang jelas ia sudah tak bisa menahan perasaannya lagi. Ia pikir ini waktu yang tepat, daripada keburu diembat?
Akhirnya mereka sampai di belakang sekolah, tempat penyimpanan kebersihan dan bangku-bangku yang tidak terpakai. Biasanya juga dipakai untuk anak-anak merokok.
"Hyunjin, lo tau kan ini masih kbm? Udahlah lo aja yang cari masalah, gua gamau." Carisa langsung beranjak ingin pergi, tapi ditahan Hyunjin.
"Kan gua bilang, inget gak sama apa yang gua bilang?"
"Yaampun, iya enggak inget. Emang lo ngomong apa? Cepetan gua males ngomong sama lo."
"Tentang gua yang suka sama lo, gimana? Udah lo pikirin." Ucap Hyunjin sambil menatap mata Carisa teduh.
"Maaf sebelumnya, tapi gua gaada waktu buat mikirin itu. Permasalahan Naura udah bikin gua mumet 24/7."
"Kenapa harus Naura, Naura, dan Naura? Bahkan lo juga hampir mati karena Felix. Pikirin diri lo sendiri please? Lo juga manusia, lo bukan malaikat penjaga temen-temen lo." Ucap Hyunjin sambil memegang bahu Carisa.
Raut wajah Carisa yang tadinya malas, langsung menjadi tegang.
"Gausah lo sebut-sebut cowok itu, dan lo juga gausah berharap banyak sama gua karena gua gaakan bales perasaan lo. Harusnya lo mikir dong, kelakuan lo selama ini gaada sama sekali nunjukkin kalo lo suka sama gua. Jadi tolong biarkan hidup gua tenang, gua gamau berurusan sama cowok gila lagi." Carisa melepas pegangan Hyunjin di bahu nya, namun Hyunjin menggenggam lengannya erat.
"Lepasin gak?"
"Gak, sebelum lo jawab pertanyaan gua barusan."
"Udah gua jawab."
"Itu bukan jawaban yang mau gua denger."
Duh, rasanya Carisa mau nangis aja. Sekarang ia tau rasanya berhadapan dengan cowok keras kepala yang logikanya gak jalan.
BUGH
Carisa kaget bukan main, baru ingin menampar wajah Hyunjin, tiba-tiba Hyunjin udah tersungkur di tanah.
"Udah lama nggak nonjokkin orang, tangan jadi sakit. Carisa, lo gapapa?" Ujar Taehyun sambil memijat pergelangan tangan kanan nya.
"Yaiya gapapa, tapi nih orang yang babak belur!" Kata Carisa menunjuk Hyunjin.
"Abis gua liat lo di paksa-paksa gitu, gua gasuka liat cewek dikasarin."
Wow, apakah ini adalah Taehyun yang ia liat kemarin? Yang pemalu?
"Ck, Carisa.. Carisa, lo tuh emang selalu berurusan sama cowok problematik ya? Gak Bomin gak Felix, sekarang siapa lagi? Emang ya bener soal rumor di sekolah, kalo lo tuh penggoda." Ucap Hyunjin sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
"Lo-" baru Carisa ingin membalas perkataannya, Taehyun langsung berkata.
"Mas..mas, kalo mau nyakitin orang lewat kata-kata tuh ya yang niat dong. Mas nya keliatan banget cemburu, takut kalo Carisa diambil? Takut kalo Carisa gak jatuh cinta sama situ? Makanya jangan nambah list cowok problematik di hidup Carisa dong. Gimana sih, mikir sederhana aja gabisa."
Hyunjin tidak bisa santai, ia berancang ingin memukul Taehyun, cuma langsung ditahan Carisa.
"Hyunjin udah-udah, nanti pulang sekolah lo ngomong lagi sama gua. Taehyun, lo juga udah gausah ngajak ribut dong? Udah pada balik." Ujar Carisa.
"Loh, gua nolongin lo ris? Gua gamau lo kenapa-kenapa lagi." Ucap Taehyun khawatir.
"Iya Taehyun, makasih ya. Tapi gua masih bisa nyelesain masalah ini sendiri."
"Haha, jangan-jangan lo suka juga sama Carisa? Pft, lebih pecundang." Ucap Hyunjin sambil tertawa sarkas.
"Kalo iya kenapa? Takut lo?"
Loh kok?
Jadi saling ngungkapin perasaan?
"Taehyun lo-"
"Iya, gua suka sama lo. Biar gua bisa jadi pacar lo, dan ngelindungin lo dari cowok brengsek kayak gini." Ucap Taehyun menatap Hyunjin remeh.
"Sialan!" Hyunjin langsung menghajar Taehyun, Taehyun juga gamau kalah.
"BERHENTI KALIAN BERDUA!!!!!"
Mendengar suara lantang Carisa mereka langsung berhenti.
"KALO LO BERDUA MASIH RIBUT, GUA SAMBIT LO PADA PAKE BATU BATA?!"
Nyali mereka langsung ciut. Daripada kepala bocor ya kan...
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] survive ㅡkim seungmin ✅
Fanfiction(PG 17+) "𝘤𝘢𝘯 𝘸𝘦 𝘴𝘶𝘳𝘷𝘪𝘷𝘦?" "𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘸𝘩𝘢𝘵?" "𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘰𝘶𝘳 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯𝘴𝘩𝘪𝘱" 𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗷𝘂𝗱𝘂𝗹 "who"