f

167 25 3
                                    


"Lo pikir, kenapa Felix ga nembak lo selama ini? Kenapa dia ngebiarin lo menyedihkan kayak gini pasca diputusin Bomin?"

Carisa mendelikan matanya kearah Hyunjin.

"Ngomong apa sih lo? Gua gak ngerti." begitu mendengar nama Felix, kepala Carisa berdenyut sedikit. Mungkin memorinya sedang terputar kembali.

"Felix, kekasih tak sampai lo. Orang yang selalu ada buat lo, tapi gapernah nembak lo jadi pacarnya. Cupuan gua apa dia?" Hyunjin tersenyum menang, membombardir Carisa dengan fakta yang selama ini dia lupakan.

"Gua gangerti lo ngomong apa! Kepala gua sakit!" Carisa berusaha melepas cengkraman Hyunjin ditangannya, namun Hyunjin enggan melepasnya.

"Gausah kabur dari kenyataan gitu, Felix gaada apa-apanya dibanding gua."

"DIEM! KEPALA GUA SAKIT-" belum selesai kalimat terucap, namun pandangan Carisa sekarang malah berwarna hitam. Ditambah badannya yang tiba-tiba terasa enteng, iya Carisa pingsan.

Suasana canggung di motor matic Beomgyu membuat Naura jengkel, ia tidak suka diam-diaman begini.

"Gyu.. lo tinggal dimana?" Hujat pertanyaan kikuk Naura, tapi ia sudah tidak peduli.

"Hm, deket kok. Mau main?" Jawaban yang keluar dari mulut Beomgyu sungguh tidak di duga, mereka bahkan gak sedeket itu.

"H-hah? Dah gila lo?"

"Ya gapapa lah, sama lo ini gila nya."

Naura terbungkam dengan jawaban itu
"Apasih? Ambigu kata-katanya." batin Naura.

"Heh, itu muka kenapa jadi kaku gitu?" Tanya Beomgyu sambil melirik kaca spion.

"Ah, nggak." Naura melanjutkan acara bengongnya sambil melihat jalanan.

Ditengah-tengah bengongnya tiba-tiba ia melihat wajah yang tidak asing. Iyalah pasti gak asing, wajah yang udah mengisi hari-harinya hampir 2,5 tahun.

Seungmin

Sendiri

Ditemani rokok

"Hah? Rokok?" Gumam Naura spontan yang langsung membuat Beomgyu menoleh ke kaca spion.

"Hah? Rokok apaan? Lo ngerokok nau?"

"HAH ENGGAK LAH! Udah lo fokus nyetir aja, anggep aja gua gila lagi ngomong sendiri oke?"

Iya, Naura melihat Seungmin sedang berada disebuah kafe bersama fel-


WHAT? FELIX? Oke Naura berusaha buat waras dulu.

Tadi Naura melihat Seungmin yang merokok bersama Felix. Iya dia gak salah liat kok, ya kali dia lupa orang yang dulu pernah sahabatnya sukai.

Tapi kenapa gitu?

Kenapa Naura merasa bego?

Jadi selama ini Seungmin tau Felix dimana dan masih tetep kontakan? Tanpa diketahui sama siapapun? Wtf?

"Rumit banget fakuy masalah hidup gua, ya tuhan hamba masih sma tapi kok ribet banget whshshsjsj." batin Naura sambil mengusap wajahnya kasar.

Beomgyu? Beneran nganggep dia gila kayaknya.

"Jadi sekarang kita impas ya, sama-sama gaada cewek hahaha." ucap Felix sambil menyeruput kopi nya.

"Bangke, ga gitu. Gua juga terpaksa." balas Seungmin sembari menghisap rokoknya.

"Kenapa? Sialan bener ya lo, udah cakep hubungan lo awet sama Naura gak kayak gua sama Carisa tapi malah lo sia-siain. Dongo."

"Denger ya lix, gua juga begini demi Naura."

"Pret."

"Tereserah lo mau percaya apa nggak yang jelas gua pacaran sama cewek lain ya karena gua gamau dia gangguin Naura."

"Ya lo bisa bilangin baik-baik tanpa harus nyakitin Naura."

"Masalahnya dia punya gangguan mental lix." ucap Seungmin lirih.


Mereka berdua diam

"Bercanda lo?" Tanya Felix, tapi ia tak menemukan guratan tawa di wajah Seungmin.

"Buat apa lix gua guyon soal ginian, gaada guna nya. Gua tau dia gaakan segan nyakitin Naura kalo gua gak sama dia, gua juga mikir cara supaya bisa lepas dari dia tapi susah."

Felix menatap sohibnya perihatin, ternyata selama dirinya pergi banyak hal yg ia lewatkan.

"Kalo lo mau liat buktinya lix, nih." Seungmin menunjukan telapak tangannya, ada goresan panjang disana. Cukup dalam karena bekasnya lumayan terlihat.

"Bro.. what the??" Felix memegang bekas luka Seungmin, gak percaya kalo yang dia liat dan cerita yang dia dengar itu sungguhan.
"Gua pikir Bomin yang paling gila, ternyata ada yang lebih. Bahkan dia nyakitin lo, orang yang jelas dia sukain lah gimana Naura?"

"Makanya itu lix yaampun, mumet kepala gua. Gua gabisa ngebela diri selama ada tuh cewek."

Felix diam sejenak, lalu berbicara.

"Tapi lo mau diem aja kayak gini, sampe kapan?"

"Gatau lix, I'm a bad decision maker."

"Lo tau kan min, kalo gua udah pernah lewatin hal buruk sama Carisa? Sampe dia lupa sama gua? Gua mau lo perjuangin Naura sampe titik darah penghabisan." ucap Felix sambil melirik Seungmin tajam.

"Tapi gua gatau lix-"

"Gua yakin lo akan nemu caranya, dan inget lawan lo cewek. Sebisa mungkin jangan main fisik, tapi kalo doi main fisik dan udah kesetanan. Lawan."

Seungmin menatap Felix, yang ditatap membalas dengan tatapan yakin.

"Perjuangin Naura, jangan jadi pengecut kayak gua."
































UPDATE JUGA AKHIRNYAAAAAAA

[ii] survive ㅡkim seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang