Bab 27

1.6K 141 8
                                    

"Kami hanya mau mengambil senjata tu tanpa ketahuan" kata Boboiboy dengan santai.

"Senjata bahaya?!! Apa maksud kau" tanya Gewenqa yang sekarang Amato pun berada di belakang Gewenqa dan memukulnya hingga Gewenqa terlempah jauh sampai bebatuan besar.

Gewenqa pun mencoba beranjak duduk dan dia melihat Boboiboy yang sudah mode halilintar memegang pedang halilintar.

"Perjalanan kau sampai sini saja, Gewenqa. Terima kasih sudah membantu rencanaku" kata Boboiboy sambil tersenyum sinis.

—————-

"Haishh, mana Boboiboy. Aku hubungin tetap tak bisa" kata Gopal yang masih mencoba Boboiboy.

Kawan Boboiboy yang lain pun hanya terdiam saja, mereka sebenarnya tahu sekarang dia sedang mengejar musuh tu dengan pasti kuasa penuh.

Tiba-tiba, muncul lubang hitam di samping Ali dan menarik senjata yang dibuat oleh Ali.

Ali pun terpaku diam dan melihat lubang hitam tu tertutup dengan cepat.

"Senjatanya hilangg??!!" Kata Rudy kaget.

"Sialll, cepat hubungin Boboiboy atau Laksamana" kata Ganz pada Fang.

"Tapi, mereka tak bisa dihubungi ejen Ganz" kata Fang panik.

Tiba-tiba terdengar ledakan sangat kencang pada pulau sebelah yang membuat air laut menghempas sangat kencang pada Akademi MATA.

Mereka semua pun kaget dan melihat ke arah pulau tu.

"Apa itu tadii?" Kata ejen Dayang.

"Aku yakin itu Boboiboy, tapi kalau tadi senjataku direbut... berarti" kata Ali.

"Serangan itu mengenai Boboiboy sendiri" kata Ying dengan ngeri.

"Boboiboy..." kata Yaya dengan mengeluarkan air mata dan dia langsung mencoba menghubungi Boboiboy.

"Siall, cepat angkat Boboiboy.." kata Fang kesal dan tak lama Boboiboy pun menjawab.

"Haloo, Yaya" kata Boboiboy.

"Kau masih hidupp??!!" Tanya Yaya spontan dan membuat Boboiboy cemberut.

"Tentulah, tadi dia hampir menembakkan senjata ke aku dan untung aku mengelak dengan cepat"kata Boboiboy dan kawan Boboiboy serta ejen lain pun lega.

"Lalu, bagaimana dengan pejahat tu" tanya Alicia yang sempat melihat screen Boboiboy yang sekitarnya sangat hancur.

"Diaa.. sudah mati dan aku juga menghancurkan senjata yang susah payah dibuat oleh Ali" kata Boboiboy dengan muka bersalah.

Mereka pun kaget dan langsung menghela napas.

"Lebih baik kau kembali ke sini Boboiboy, sisanya kami akan urus" kata Ejen Dayang dan Boboiboy pun mengangguk serta langsung mematikan komunikasi.

Boboiboy pun menurunkan tangannya yang ada jam kuasa dan melihat ke langit dengan tatapan kosong.

"Yaa rencana kita berjalan dengan sempurna" kata Amato sambil memegang senjata yang berbentuk senapan yang sangat ringan.

"Bagaimana kau tega melukai mereka Boboiboy, mereka mencoba melindungimu" kata Maksmana sambil melipat tangannya dan Kaizo pun disamping Maksmana dengan menatap serius ke Boboiboy.

Boboiboy pun mebalikkan badannya agar dapat menatap tepat ke Maksmana.

"Kenapa kau bertanya? Tentu agar rencana berhasil dilaksanakan hingga akhir. Lagipun kau sendiri yang bilang, anggota tu lakukan sesuai protokol bukan dengan perasaan kan" kata Boboiboy panjang lebar.

Maksmana pun hanya terdiam saja dan Kaizo pun mengepal tangannya lebih kencang. Boboiboy pun sadar dan tersenyum ke Kaizo.

"Tenang saja Kapten, Fang tidak terluka sama sekali" kata Boboiboy dengan santai yang membuat mata Kaizo melunak.

"Aku tak menyangka kalian sudah merencanakan dari awal. Sejak dari Boboiboy dan kau berada di Cyberaya 2 bulan lalu" kata Maksmana sambil menggelengkan kepala.

"Sebenarnya itu bukan ideku, ini dimulai dari Boboiboy sendiri Maksmana karna aku memang menginginkan kerjasama dari MATA" kata Amato sambil melipat tangan.

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now