Bab 33

1.6K 124 8
                                    

Fang pun berjalan melewati lorong dengan santai sambil melihat sekitar akademi MATA. Dia berjalan trus sampai di satu pintu kamar Kaizo, sudah lama tidak berbincang dengan abangnya sendiri sejak dia ada di Bumi.

Fang pun mengetuk pintu dan memanggil abangnya, Kaizo pun melambaikan tangan dan memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya.

"Abang, udah lama abang tidak jumpa dengan Fang" kata Fang dan Kaizo tersenyum.

"Banyak hal yang harus abang lakukan" kata Kaizo sambil menatap ke bawah dan langsung menoleh ke adiknya.

"Menurut kau.. Boboiboy bagaimana?" Tanya Kaizo dan Fang pun menaikkan alisnya bingung.

"Seperti yang kita kenal saja, cuman dia sekarang dalam kondisi yanv lemah. Kasian Boboiboy, emang kenapa abang?" Tanya balik Fang dan Kaizo mengerutkan alisnya.

"Kau tidak merasakan apapun?" Tanya Kaizo dan Fang pun menggelengkan kepala.

"Tapi... aku merasakan Laksamana, abang, ejen Dayang dan bahkan Ali pun seperti menatap Boboiboy dengan berbeda. Apa kalian mencurigainya kalau dia dibalik ini semua?" Tanya Fang dengan cepat, Kaizo pun menaikkan alisnya.

"Kau sudah menyadari dari awal?" Tanya Kaizo yang mulai serius dan Fang pun mengangguk.

"Ga cuma aku, bahkan Ying Yaya dan Gopal pun menyadari" kata Fang dan Kaizo pun mengangguk.

"Berhati-hatilah, aku tak yakin Boboiboy sama seperti yang kalian kenal. Dia mungkin bisa menyakiti pada orang terdekat" kata Kaizo dan Fang pun menunduk.

"Aku tahu abang, tapi aku berusaha seolah Boboiboy tidak akan seperti itu" kata Fang sambil menunduk. Kaizo pun melihat Fang menunduk menymbunyikan mukanya, dia tahu kalau mereka memiliki ikatan persahabatan yang kuat.

Di sisi lain, Boboiboy pun sedang di atas gedung menatap ke atas sambil tersenyum. Sebentar lagi tujuannya sudah hampir tercapai, tiba-tiba Boboiboy pun langsung kembali cemberut.

Boboiboy pun langsung menutup matanya dan berada di dimensi jam kuasanya, dia pun mulai berjalan di dimensi gabungan dan melihat sosok yang terkurung di dalam kaca dengan posisi tegap membelakanginya.

"Sudah lama kita tak bertemu.. Boboiboy" kata Boboiboy yang selama ini ada di dunia pun berubah menjadi sosok hitam dengan mata hitam dan tudung hitam. Boboiboy pun langsung menoleh dan menatap tajam ke sosok tersebut.

"Hentikan ini semua, kau sudah melampau"

Sosok itu pun memicak pinggang dan hanya tersenyum menyeringai.

"Kau dipegang alih olehku dan kau tidak bisa melakukan apa-apa Boboiboy" kata Sosok tersebut.

Solar, Gempa dan Taufan pun tiba-tiba muncul dan melindungi Boboiboy dengan posisinya berpindah di depan Boboiboy.

"Ohh jadi semua elemental pun melindungi tuannya, kau tahu..." kata sosok tersebut yang membuat kaca itu terbuka dan badan Boboiboy tertarik ke tangannya sehingga membuat tercekik.

"Kau tahu kalau tuannya kau sudah berada di tanganku, sekali ada gerakan yang salah pun nyawanya akan hilang. Kawan dan ayahnya pun tak akan tahu apa penyebabnya" kata sosok tersebut yang menambah cekikannya.

Solar pun langsung terkejut tapi tidak bisa berbuat apa-apa hingga dia hanya mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Jangan ganggu tuanku" kata Gempa dengan pelan dan sosok itu pun melepaskan cekikannya sehingga Boboiboy jatuh berlutut. Taufan pun langsung berlari ke Boboiboy sambil merangkulnya dengan tatapan khawatir.

"Tunggu saja Boboiboy, aku akan mengikuti sesuai kesepakatan kita" kata sosok itu yang mengangkat Boboiboy dan meleparkan ke dalam kaca kembali, Boboiboy pun langsung bangkit dan memukul kacanya.

"Ingat perkataanku elemental, kalian bertingkah..." kata sosok itu yang tiba-tiba kacanya mengeluarkan asap hitam dan Boboiboy pun menjambak rambutnya sambil teriak.

"Boboiboyyy" teriak elemental.

"Tuan kau tak akan tertolong" kata sosok itu dan teriakan Boboiboy pun terhenti.

"Boboiboyy..." kata Taufan sambil melihat Boboiboy meringkuk kesakitan.

Gempa dan Solar pun menatap tajam ke sosok itu dan sosok itu tersenyum puas.

"Sampai juga lagi esok karna itu adalah hari terakhir kita"

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now