"Saya bersedia ikut" kata Boboiboy memotong pembicaraan.
"Kau tidak bisa Boboiboy, ini akan menjadi misi S dan kau akan dikalahkan dengan mudah" kata Amato dan Boboiboy mengerutkan kening.
"Apa ayah tidak percaya dengan anak kau sendiri, apa ayah menganggap Boboiboy tidak berguna?"kata Boboiboy dan Amato memukul meja dengan kencang hingga terdengar dari screen.
"Ayah khawatir dengan kau Boboiboy, apa kau tidak mengerti sama sekali" kata Amato dengan muka geram.
"Kalau ayah khawatir, seharusnya ayah ada berikan kami kabar sekali saja" kata Boboiboy sambil mengepal tangan dan mengeluarkan angin dari kuasanya.
Boboiboy pun hanya menundukkan kepalanya dan pergi keluar dari ruangan.
"Hubungan keluarga yang sangat buruk" kata Tarung sambil melipat tangan.
"Diam kau Tarung" kata Amato.
"Jadi bagaimana solusinya?" Tanya Tarung dan Amato hanya menyipitkan mata.
"Saya rasa kau bisa berikan kepercayaan ke Boboiboy, setelah itu dia bisa memaafkan kau" kata Tarung sambil menghela napas.
"Tapi itu tetap keputusan kau Amato" kata Tarung sambil menatap Amato sekarang.
Amato hanya berdiam diri saja
—————
"Hei Boboiboy, kenapa dengan kau? Suram sekali" kata Gopal dan Boboiboy hanya mengunyah makanannya.
"Cerita sajalah Boboiboy" kata Ying sambil menghela napas.
"Tidak ada masalah, aku sedari tadi santai saja" kata Boboiboy.
"Santaiii?!! Kau tidak lihat ruangan ini penuh petir dan angin hah!!!" Kata Fang sambil menunjuk sekitar ruangan.
"Aku... hanya marah" kata Boboiboy singkat.
"Kita pun juga tahu hayoo" kata Ying dan Yaya hanya ketawa canggung.
"Kau marah kenapa Boboiboy?" Tanya Yaya dengan lembut dan Boboiboy hanya menghela napas.
"Tidak apa, aku hanya lelah saja. Aku.. duluan ke kamar" kata Boboiboy sambil membawa nampan dan pergi keluar.
"Aneh Boboiboy" kata Gopal
Saat perjalanan ke kamar, Tarung menelpon Boboiboy.
"Kadet, Laksamana sudah memberikan izin untuk ikut melakukan misi ini. Kau bisa bersiap 20 menit lagi dan bawa Ochobot untuk memindahkan kau ke stesen Laskar" kata Tarung dan mematikan komunikasi.
Boboiboy pun hanya menatap jam sebentar dan tersenyum lembut.
'Akhirnya'
————
"Jadi Boboiboy ikut misi ini, apa kau gila?" Tanya Maksmana dan Amato hanya menghela napas.
"Boboiboy memaksa ikut misi ini, tapi selain itu memang kita membutuhkan kuasanya" kata Amato.
"Berhati-hati, musuh ini sangat licik" kata Maksmana.
Tiba-tiba ada teleport yang terbuka dan muncul Boboiboy sambil membawa tasnya.
"Saya pergi dulu" kata Maksmana dan pergi dari ruangan.
"Boboiboy" kata Amato dan Boboiboy hanya menatap ayahnya sebentar dan menunduk mencari tempat untuk meletakkan tasnya.
"Jadi bagaimana dengan misinya ayah?" Tanya Boboiboy dan dari belakang ada yang menarik ke pelukan.
"Ayah??" Tanya Boboiboy dan Amato mengusap kepala Boboiboy.
"Sebentar nak, ayah hanya.. ingin memeluk kau sebentar saja" kata Amato dan Boboiboy hanya terdiam.
Kemudian Amato melepas pelukan dan berdiri, Boboiboy hanya menghela napas.
"Apa setelah misi kita bisa bertemu lagi?" Tanya Boboiboy dan Amato mengangguk.
"Tentu, tidak perlu ada yang disembunyikan lagi" kata Amato dengan singkat dan Boboiboy tersenyum kecil.
— skip to mission —
"Ayah dimana power sphera nya?" Tanya Boboiboy.
"Panggil Laksamana, jangan panggil ayah saat kerja" kata Amato dan Boboiboy hanya menggerutu.
"Itu dia" kata Amato dengan pelan.
"Tidak semudah itu Laksamana Amato"
YOU ARE READING
Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]
FanfictionAli adalah anak dari peneraju Cyberaya dan Boboiboy anak dari duta besar dimana mereka masing-masing masuk ke organisasi. Suatu saat, masing-masing dari organisasi itu bekerjasama sehingga Ali dan Boboiboy akan bertemu lagi dalam keadaan yang berbed...