Sore itu aku duduk dibangku halte pinggir jalan dengan merenung, meratapi nasib yang sebenarnya tidak perlu untuk dikasihani.
Aku menatap kosong pedagang gorengan sedang melakukan aktifitas nya. Berbincang dengan pedagang es doger di sebelahnya sembari membolak balikkan pisang yang telah terendam minyak panas.
Aku sebenarnya sedang menunggu pesanan 10 ribu rupiah ku datang. Gorengan dikala sore, dan satu gelas plastik es doger adalah kombinasi yang tepat.
Setepat kejadian beberapa tahun lalu yang menuntun ku pada hari ini.
🌸🌸🌸
"jadi apa yg mau diomongin mas?" Kata ku kepada seorang laki-laki melalui pesan teks
"Apa kamu beneran suka sama aku nggi?"
"Suka mas" aku menjawab tanpa jeda dan tanpa basa-basi.
Perasaan ku kala itu memang tidak bisa di tipu. Menyukai seorang laki-laki yang telah menjalin hubungan dengan perempuan lain selama hampir 7 tahun.
Aku selalu berusaha menutupi apa yg aku rasakan, namun beberapa orang menyadari gerak-gerik ku. Seperti bagaimana aku memandang mata nya, bagaimana aku kagum dengan cara dia berbicara, dan bagaimana ia memberikan sebuah lelucon kepada orang-orang terdekatnya.
"Tapi kamu tau aku punya pacar kan, nggi?" Balas nya, setelah hampir 10 menit meninggalkan pesan ku terbaca begitu saja.
"Tau mas"
"Lalu kenapa nggi?"
"Jangan tanya kenapa mas, saya juga ngga nemu jawabannya" Lagi-lagi ia meninggalkan pesan ku terbaca begitu saja.
Aku sedikit membanting ponsel ku kearah bantal yang kala itu ku pegang erat-erat untuk menghindari perasaan salah tingkah. Aku menghela nafas panjang, dan meninggalkan ponsel ku dalam posisi terbalik dan tergeletak begtu saja
Hampir tengah malam, tidak ada balasan. Aku diam.
Lalu tiba-tiba saja ada pesan masuk, tidak ada kata nanti untuk membuka dari siapa pesan itu dikirim.
Benar saja, Mas Bayu.
"Boleh aku telfon malam ini nggi? Aku ingin menyelsaikan semua ini secara jelas"
Aku menoleh kearah jam dinding, sudah pukul 22.47. seharusnya ini lewat dari jadwal tidur ku.
"Maaf mas, mungkin bisa kita bicarakan langsung saja besok. Saya harus tidur sekarang, besok ada praktikum yang harus dijalankan"
Aku mematikan ponsel ku, saat itu tidak ada penyesalan terhadap apa yg telah ku lakukan. Aku merasa gelisah menunggu hari esok.
***
"sudah selesai praktikum nya Nggi?" Pesan singkat itu tiba-tiba saja muncul pada layar ponsel ku.
Aku yang baru saja keluar dari ruang laboratorium berhenti diambang pintu untuk membalas pesan dari Mas Bayu.
"Sudah mas"
"Mau ya makan gado-gado? Sudah lama aku pingin gado-gado Nggi"
Aku hanya tersenyum tipis membaca pesan tersebut. Teman ku menepuk pundak sebelah kiri ku untuk memberi sinyal bahwa aku harus terus berjalan.
Aku melihat Mas Bayu telah menunggu ku diatas motor nya. Tersenyum manis dan melambaikan tangan nya.
Sesampai nya ditempat gado-gado kesukaan mas Bayu selama 3 tahun terakhir ini, aku segera mencari tempat duduk. Hari ini cukup ramai pengunjung untuk hari biasa. Mas Bayu yang tadi sedang memesan pun datang dan duduk tepat didepan ku sambil membawa 2 gelas es teh manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SEMUA PATAH HATI
RomantizmKumpulan cerita pendek tentang patah hati dari berbagai sudut pandang :)