Page 03 : Subete no hajimari

212 26 2
                                    

"pria itu... Dia menggunakan seragam yang sama, berati dia satu sekolah denganku"entah apa yang membuat diriku tergerak untuk menghampiri dirinya itu.

Ternyata dirinya sedang melukis lamgit sore pada hari itu.

"Bagusnyaaa"

"Tentu saja.... Tunggu siapa kau"

"Perkenalkan... Namaku shigaraki sumire, aku juga satu sekolah denganmu"

"Ohh... Jadi kau siswa yang selalu telat dari kelas sebelah itu ya"

"Ternyata aku terkenal juga ya"betapa terkejutnya bahwa aku menjadi terkenal di sekolah hanya karena sering telat. Yaa walaupun terkenal bukan karena hal yang baik.

"Bagus sekali, gambar mu itu"

"Terima kasih"

"Boleh aku duduk"

"Silahkan"

"Nee... Apa kau sangat suka, melukis"

"Ya... Aku suka melukis. Karena impianku suatu saat aku ingin menjadi seniman yang akan dikenal oleh dunia. Oleh sebab itu aku harus terus mengasah kemampuanku"

"Itu hebat sekali"

"Lalu... Apa impian mu, aku sudah mengatakan impianku padamu. Kau itu termasuk orang yang beruntung"

"Beruntung... Kenapa?

"Karena hanya beberapa orang saja yang kuberitahu impianku yang sebenarnya".

"Lalu. Kenapa kau memberitahukanya padaku. Padahal kita baru saja bertemu".

"Itu merupakan imbalan dariku karena telah menyebut lukisan ku bagus"

"Aneh"

"Oi, kau masih belum menjawab peetanyaanku. Apa impian mu"

"Impian ya... Entahlah, aku tidak tahu apa impianku. Aku saja tidak tahu apa yang akan ku lakukan besok"

"Kau bahkan lebih aneh dariku"

"Hihihi... Benar juga, ini sudah sore, kalau begitu aku pulang dulu. Selamat tinggal"

"Ya"

"Wanita aneh"kupikir aku dan gadis itu tidak akan pernah berurusan kembali, tapi... Takdir berkata lain...

"Tadaima"

"Okaeri"

Sesampainya di rumah, aku pun langsung pergi kekamarku dan menulis semua kejadian di hari ini. Banyak kejadian yang menyenangkan hari ini...... Bohong... Tidak ada hal yang menyenangkan hari ini. Membosankan seperti biasa. Tapi yang membedakan ku hari ini adalah aku bertemu dengan pria yang sangat membuatku penasaran dengan dirinya, itu membuatku ingin mengenal dirinya lebi dalam.

Keesokan harinya, pagi cerah seperti biasa. Kali ini aku pergi kesekolah lebih awal agar tidak telat kembali.

"Selamat pagi sumire"

"Selamat pagi, sarada"

"Akhirnya kau mau berubah juga ya"

"Tidak sarada, aku adalah aku. Tidak ada yang berubah dariku"

"Terserah apa katamu, tapi aku senang kau datang awal hari ini".

Banyak teman teman yang memujiku hanya karena aku datang awal saja, dasar payah...

"Oi mitsuki, dimana boruto"

"Aku tidak tahu shikadai, aku tidak melihatnya lagi sejak jam istirahat tadi"

"Tch, si bodoh itu. Dia pasti sedang berada di tempat seni sekarang. Padahal sebentar lagi akan ada ujian sebelum libur musim semi"

Sementara itu di kelas sebelah

"Itu kan... Boruto-kun... Mau kemana dia di saat jam pelajaran begini"

"Sensei"

"Ada apa sumire, apa kau ingin bertanya?".

"Tidak, bukan itu. Aku ingin izin pergi ke toilet"

"Silahkan"

Aku pun berbohong kepada sensei untuk pergi mengikuti boruto-kun. Aku penasaran kemana dia akan pergi. Ternyata dia pergi ke ruang seni"apa yang dia lakukan di ruang seni. Apa dia membolos?"Apa yang kau lakukan disini?"

"Ehh... Kau, kau bukannya gadis yang kemarin sore, kau sendiri untuk sedang apa kesini. Apa kauenguntitku"

"Aku kesini karena tadi aku melihatmu ketempat ini, padahal saat ini jam pelajaran sedang dimulai, apa kau membolos"

"Di kelas sangat membosankan, tidak ada waktu bagiku untuk terus berada di tempat itu".

"Kau akan melukis".

"Ya".

"Bolehkah aku membantu".

"Bukankah kau harus kembali kekelas, untuk apa kau membantuku"

"Di kelas sangat membosankan, danungkin jika aku bersamamu aku dapat menemukan jati diriku yang sebenarnya"

"Aneh"

Yaa... Saat itu aku pun memutuskan untuk ikut membolos karena dirinya. Aku pun membantu nya melukis, ya walaupun tidak membantunya banyak.

"Jadi... Apa kau sudah tau apa impianmu itu"

"Masih belum"

"Hidup itu seperti menaiki sepeda, agar tetap seimbang kau harus tetap bergerak, selalu percayalah bahwa sesuatu yang luar biasa akan terjadi pada dirimu. Kau adalah kau, aku yakin terdapat bakat hebat yang sedang tertidur di dalam dirimu".

"Terima kasih"dirinya telah memberikan warna baru dalam hidupku, kini hidupku terasa lebih bersemangat untuk mencari semua jawaban dari pertanyaanku.

"Sumire, darimana saja kau. Kenapa kau tidak kembali lagi kekelas"

"Maaf sarada, tadi aku ada sedikit urusan"

"Dasar kau ini, membolos di saat ujian sudah dekat"

"Maaf... Maaf"

Aku pun baru kembali ke kelas saat jam pelajaran telah usai, sarada sangat marah padaku karena aku telah membolos

"Yoo, boruto-kun"

"Kau ya... Ada apa"

"Apa kau ingin pergi melukis lagi?".

"Yaa, memangnya ada apa"

"Bolehkah aku ikut, aku akan membantu mu kembali"

"Silahkan saja asal jangan mengacau saja"

"Lalu, akan pergi kemana kita"

"Kebukit yang ada di pinggir kota, pemandangannya sangat bagus ketika senja tiba".

Mulai saat itu, kami terus terhubung satu sama lain. Mungkin dialah orang yang kucari. Seseorang yang dapat membantuku untuk mencari semua jawaban dari pertanyaan ku.

Anata no e wa watashi ni oku no koto oshiete kuremashita
(Senimu mengajariku banyak hal)

Anata no e wa watashi ni oku no koto oshiete kuremashita(Senimu mengajariku banyak hal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anata no e wa watashi no koto oshiete kuremashitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang