Page 11 : END part 2

199 16 12
                                    

Sebelumnya...

"Ada perlu apa kau kerumahku, Dan bagaimana kau tahu rumahku"

Page 10 : END

"Ini semua salahmu". Ujar nya yang membuatku terheran.

"Apa maksudmu". Tanyaku..

"Ini salahmu". Ujar nya kembali, tapi kali ini sudah berlinang airmata yang terjatuh dari kelopak matanya.

"Apa maksudmu,aku tidak mengerti sama sekali". Ujarku kembali.

"Jika saja kau tidak dekat dengannya, mungkin dia masih ada di dunia ini saat ini". Ujarnya sambil terisak isak.

"Apa maksudmu, jelaskan padaku". Ujarku sambil memegang erat tubuhnya.

"Sumire sudah meninggal". Ujarnya yang membuatku terkaget.

"Kau berbohongkan, kau berbohong agar aku tidak dekat dengannya lagi kan". Ujarku yang tidak percaya.

Dia pun hanya menagis terisak isak tanpa menjawabku. Aku pun langsung bergegas menuju rumahnya untuk memastikan kebenarannya.

Setelah sampai dirumahnya, nampak banyak sekali karangan bunga. Aku pun langsung permisi dan memasuki rumahnya.

Terdapat bingkai foto nya yang terletak di atas karangan bunga. "Ini tidak mungkin". Ujarku yang sangat terkejut.

Aku pun menanyakan apayang terjadi padanaya. Dan ibunya pun menjelaskan nya kepadaku.

"Dia tertabrak oleh sebuah mobil saat melintas di dekat toko lukis di kota" ujar ibunya

"Begitu ya... Jadi yang kemarin itu adalah dia... Siaal... Jika saja kemarin aku peduli dengan lingkungan sekitarku mungkin dirinya masih bisa terselamatkan". Ujar ku yangpenuh penyesalan.

"Sial... Sial... Sial...".

Aku pun langsung menunduk meminta maaf kepada ibu nya. "Maafkan aku, jika saja aku tidak mengajaknya untuk ikut bersamaku mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi".

Ibunya pun hanya mengelus kepalaku dan berkata "Tidak apa nak, ini bukanlah salahmu. Ini sebuah kecelakaan. Jadi kau tidak usah meminta maaf kepadaku. Aku justru berterima kasih padamu karena telah membuat sumire bahagia setiap harinya". Ujarnya.

"Aku ingin menanyakan sesuatu pada bibi".

"Apa itu".

"Sumire berkata padaku bahwa ia sering menulis kegiatan nyasehari hari di buku harian miliknya". Ujarku.

"Iya, memangnya ada apa".

"Bolehkah aku meminjamnya sebentar, aku ingin tahu apayang ia tulis".

"Baiklah, aku akan mengambilkannya".

Setelah itu aku pun pergi ke tempat dimana kami saling bertemu.

Buku harian ku...

             .     Tanggal XX april XXX

      Aku telat pergi kesekolah. Sehingga akupunendapat peringatan dari kepala sekolah. Sarada dan yang lainnya sangat perhatian padaku, dan yang membedakan hari ini adalah, dimana saat aku bertemu dengan pria berambut kuning yang sedang melukis di sebuah taman.

.

                  Tanggal XX april XXX

Pria kuning kemarin yang aku temui bernama boruto, ternyata aku dan dia berada di satu sekolah yang sama. Dia disebut sebagai pembuat onar dan sering membolos di sekolah. Tapi setelah ku telusuri, aku pun mengetahui alasan dia membolos.

Anata no e wa watashi no koto oshiete kuremashitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang