Page 10 : END part 1

114 15 0
                                    

Setelah itu, akupun terus menemaninya untuk berlatih bagaikan asisten pribadinya. Kejuaraan itu sendiri dimulai seminggu minggu lagi.
Hari hari pun berlalu...

H-1 sebelum di mulainya kejuaraan...

"Jadi apa kau sudah siap untuk besok, boruto-kun". Tanyaku padanya.

"Tentu saja, api semangat dalam diriku sudah berkobar. Aku sangat tidak sabar". Jawabnya dengan menunjukan senyumnya.

"Syukurlah, dengan begini aku yakin kau pasti akan memenangkan kejuaraan itu".

"Semoga saja, oh ya... Aku janji akan mentraktirmu dan mengajakmu jalan ke tempat yang kau inginkan jika aku berhasil menang besok". Ucapnya dengan penuh keyakinan.

"Benarkah...". Ujarku dengan sangat antusius dan mata yang berbinar binar.

"Tentu saja".

"Kau janji".

"Janji".

Malam itu pun dia mengantarkanku pulang.

Hari H pun datang, aku pun langsung bersiap untuk pergi ke tempat pertemuan untuk bertemu dengan nya.

Setelah sampai di tempat yang di tentukan, aku pun sedikit terkejut karena disana terdapat juga kedua temannya.

"Akhirnya kau sampai juga".

"Maaf".

"Karena sudah berkumpul, ayo kita berangkat". Ujarnya

"Tunggu, boruto-kun".

"Ada apa". Tanya nya.

"Ada hal yang harus kulakukan, kalian pergi saja duluan. Aku akan menyusul nanti". Ujarku.

"Begitu ya, baiklah kalau begitu. Tapi..."

"Tapi apa". Tanyaku.

"Kau harus berjanji padaku kau akan datang menuyusul kami". Ujarnya.

"Hmm, aku janji akan menyusul".

Setelah itu aku pun bergegas pergi menuju sebuah toko untuk memberinya hadiah walaupun dirinya kalah nanti.

.

.

Boruto pov...

Di stage kejuaraan setlah lama menunggu.

"Kemana dia, ini sudah mau dimulai tapi belum juga datang".

"Oi boruto, ini sudah waktunya. Kau masuklah kedalam, biar aku dan mitsuki yang menunggu dia." ujar shikadai.

"Baiklah". Ujar ku dengan perasaan tidak tenang.

"Oi boruto, tenanglah. Fokuslah pada tujuanmu, dia pasti akan datang jadi tenanglah". Ujar shikadai padaku agar.

"Shikadai benar, tujuanku adalah memenangkan kejuaraan ini dan membuat namaku di kenal oleh banyak orang". Pikirku.

Perlombaan pun dimulai. Sudah nampak canvas pada kayu yang berdiri dan begitu juga dengan alat lukis yang tersedia.

Aku dan peserta lainpun mulai menaiki stage. Nampak banyak sekali penonton di bangku penonton. Aku juga melihat ke
Sudut kiri bangku penonton, nampak shikadai dan mitsuki sudah memasuki stage, tapi aku tidak meliahatnya.

Aku pun berpikiran positif, mungkin dirinya ada kendala dalam perjalanannya.

Pertandingan pun dimulai,aku pun mulai fokus pada canvas di depanku dan mulai melukis.

.
.

Setelah itu pertandingan pun usai,masih ada waktu sebelum pengumuman pemenangnya di umumkan. Aku pun berkumpul dengan temanku.

"Shikadai, apa dia tidak datang".

"Entahlah, aku dan mitsuki tidak melihat nya sedari tadi kita menunggu".

Pengumuman pemenang dari Kejuaraan melukis bagian timur jepang pun telah di umumkan,dan aku menjadi juara. Tapi kenapa aku merasa begitu senang.

"Shikadai, mitsuki, kalian duluan saja. Aku ingin pergi ke suatu tempat".

Setelah itu aku pun berjalan menuju toko untuk membeli sebuah alat lukis. Di dekat toko itu aku melihat orang orang berkerumun. "Sepertinya ada sebuah kecelakaan ya". Ujar ku.

Tapi aku tidak begitu peduli dan langsung bergegas pulang.

.
.

Keesokan harinya salah satu teman nya yang bernama sarada datang kerumahku.

"Ada perlu apa,dan bagaimana kau tau rumahku". Tanyaku.

To be continued... Next part

Anata no e wa watashi no koto oshiete kuremashitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang