Pernahkah kau berpikir seperti apa kehidupan yang kau jalani selepas kematian?
Benarkah kau akan sampai ke Nirvana?
Neraka?
Surga?
Atau justru ....
Tidak keduanya?
*
*
*
*
Dosa ... satu saja selalu meminta penebusan, berkali lipat jumlahnya dari apa yang sudah kau tanam.
Apalagi banyak?
Tidak terhitung ....
Terus menerus ....
*
*
*
*
*
*
Kesalahan di masalalu, mengejarku seperti bayangan.
Menghantui ....
Mencekik hingga rasanya kematian jauh lebih baik.
Ah ya ... benar, anugerah terbesar seorang pendosa sepertiku adalah kematian.
Tapi sayangnya Tuhan tidak memberkatiku dengan itu.
*
*
*
*
*
*
Aku dikutuk ....
Diusir dari Valhala dengan hina.
Diberi hukuman atas dosa yang sebetulnya bukan inginku.
Bukankah itu semua tidak adil?
*
*
*
*
*
*
*
Untuk apa menebus kesalahan yang kulakukan bukan atas kehendak sendiri?
Untuk apa bertobat atas dosa yang tidak aku lakukan?
Bukankah seharusnya akulah yang meminta penebusan?
*
*
*
*
*
*
Itu benar ....
Akulah yang harus menuntut balas.
Akulah yang harus meminta penebusan atas dosa yang mereka lalukan padaku.
*
*
*
*
*
*
*
*
Lihat saja ...
Aku akan lahir kembali ....
Membawa kehancuran yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan.
Menuntut balas atas apa yang terjadi di masalalu.
Dengan menghancurkan apa yang kau lihat di masa kini, juga masa yang akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDEMPTION (#2 RANJAU)
Fiksi IlmiahWARNING! 18+ Setelah berhasil menyalakan api peperangan besar di Pesanggrahan Bubat, Rakilla Huan Mei, Manusia yang dikirim ke masalalu akhirnya memutuskan untuk kembali ke masa depan dan menghapus semua ingatan orang-orang pada zaman itu di ujung h...