Sembilan Belas

289 33 0
                                    

Kayla merasa kesal ketika Adrian memintanya ke rumah sakit untuk menengok Donny dan Leni. "Kemarin malam kan aku sudah ke sana. Sudah kuurus semua yang perlu dibayar," kata adik semata wayangnya itu. "Pagi ini giliranmu, ya. Datang aja, temani Mama, ajak ngobrol. Sudah itu aja."

"Nggak." Kayla menolak.

"Ayolah, Sis ..." Kini Adrian setengah merajuk, membuat Kayla bertambah sebal. "Berjam-jam di rumah sakit dan sendirian, itu bikin stres, lho. Kasihan Mama. Dia perlu teman ngobrol. Nggak usah seharian. Dua-tiga jam aja, deh. Mau, ya?"

Kayla mendelik, namun akhirnya menyerah.

Jelas dia tidak mau pergi sendirian.

Gadis itu melirik jam di pergelangan tangan kirinya, kemudian mulai menulis pesan untuk Alden.

[Kayla] Hari ini kamu ada acara jalan ke mana?

[Alden] Nggak ada

[Kayla] Temani aku ke rumah sakit, ya.

[Alden] Siapa yang sakit?

[Kayla] Aku tunggu di lobi satu jam lagi.

Kayla meminta bagian dapur membuat satu parsel berisi buah-buahan untuk dibawa ke rumah sakit. Setelah membereskan beberapa pekerjaan, Kayla keluar dari ruangan. Alden sudah menunggu di sofa yang ada di lobi utama.

Ketika berjalan menuju ke pintu keluar, Jonas sedang berjalan masuk.

Mereka berpapasan, saling tersenyum dan menganggukkan kepala.

Pada saat itulah Jonas melihat Alden dari jarak yang sangat dekat.

Ketika Kayla dan Alden sudah keluar dari gedung dan berjalan menuju tempat parkir, Jonas berbalik, memperhatikan keduanya dari kejauhan, hingga Honda Jazz peach metalik yang dikemudikan Kayla menghilang dari pandangan.

***

Leni meletakkan keranjang parsel yang dibawa Kayla di atas nakas di samping tempat tidur Donny. Pria itu sedang tidur, sebagian karena pengaruh obat-obatan yang diberikan dokter supaya dia bisa beristirahat dan meredakan rasa nyeri. Hasil CT Scan menunjukkan ada tulang yang patah di bahu sebelah kanan dan harus dioperasi untuk memasang pen. Selebihnya, Donny baik-baik saja.

Kayla menunggu di bangku panjang yang disediakan di depan kamar pasien. Alden sudah menjauh. Dia memilih menunggu Kayla di taman rumah sakit setelah gadis itu memperkenalkannya pada sang ibu.

Leni keluar dari kamar dan duduk di sebelah Kayla. Selama beberapa saat, tak ada yang bicara di antara mereka. Meskipun mereka punya pertalian darah sebagai ibu dan anak, tapi rasa canggung itu sangat terasa.

"Kenapa Mama selingkuh dari Papa?" tanya Kayla di tengah kesunyian.

Leni terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba yang dilontarkan putrinya itu.

"Kay tahu Mama selingkuh sama seseorang di Salon Anita," ucap Kayla. "Kay lihat Mama ciuman sama orang itu. Siapa? Bukan Om Donny, kan?"

Leni menelan ludah.

"Mama tahu kan, kalau Kay tahu?" Terdengar Kayla menekankan setiap kata dalam ucapannya.

Leni menjilat bibirnya yang terasa kering. "Mama tahu," katanya lirih.

"Kayla butuh jawaban, Ma. Kenapa Mama lebih memilih cerai dari Papa? Kenapa Mama memilih orang lain daripada Papa? Apa yang kurang dari Papa? Apa bukan suami yang baik? Apa dulu Kay dan Adrian nakal sampai Mama nggak mau tinggal sama kami lagi?"

UNFORGETTABLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang